Part 8

18 4 0
                                    

~🖤~

Tatapan takut Ezra perlahan luluh menjadi tatapan sendu. "Tapi bagaimana kalo Ella nggak punya perasaan yang sama kaya aku."

"Itu makanya aku bilang tunjukin ke Ella atau lebih jelas lagi, bilang aja sama dia terus kamu tanya perasaan Ella gimana." Cleo tanpa sadar meletakkan tangannya di depan mulutnya, menyembunyikan seringai kecil dibibirnya.

Ezra menatap Ella cukup lama sebelum ia akhirnya berdiri dan masuk ke air, berenang dengan pasti menuju Ella.

Cleo tertawa saat melihat Ezra menarik perhatian Ella perlahan dan menyisihkan Hanif, sampai akhirnya Hanif meninggalkan mereka dan bergabung bersama Riel dan Nova.

Cleo mendengus. Merasa konyol dengan dengan perasaan suka mereka. "Menyenangkan untuk dilihat selama itu bukan aku." Bisik Cleo sambil mengangkat bahu tidak peduli.

Cleo tertawa perlahan.
"Ya ampun, aku jahat sekali." Kata Cleo dengan ekspresi datar.

"Kakak kalau penasaran aneh juga ya.." Cleo melirik ke samping dan mendapati Zealan sedang bersandar di samping Cleo dengan setengah badannya masih berada di dalam air.

"Jadi takut deh sama kakak." Kata Zealan namun dengan wajah tersenyum senang. Seakan Cleo baru saja melakukan hal yang membuatnya terhibur.

"Orang yang jawaban psikopat tes nya benar semua kayanya nggak boleh komen apa-apa deh." Sindir Cleo.

Zealan memutar mata. "Itu hanya fun quiz kak. Itu nggak ngebuktiin apa-apa."

Cleo mengabaikan pembelaan Zealan dan kembali memperhatikan Ezra dan Ella, hanya saja kini Riel telah bergabung bersama mereka. Cleo tersenyum melihat betapa bodoh/tidak pekanya Riel.

"Menurut kakak itu cinta?" Tanya Zealan tiba-tiba.

Cleo mendengus tanpa sadar namun tidak mengatakan apa-apa. Cleo melirik Zealan dan ternyata Zealan sedang memperhatikan Cleo.

Kata Cinta itu langsung membuat Cleo merasa mendung. "Mempertaruhkan segalanya untuk mendapatkan segalanya dengan resiko kehilangan segalanya, para orang bodoh itu menyebut itu cinta."

Zealan tersenyum lebar. "Berarti aku bukan orang bodoh."

Mendung dalam pikiran Cleo langsung hilang dengan perkataan Zealan. Cleo hanya menatap Zealan tidak mengerti.

Zealan memandang Cleo dengan tatapan yang dalam. Anehnya Cleo tidak mampu menghindari tatapan Zealan dan membalasnya dengan berani.
"Karena aku nggak mau segalanya." Tatapan Zealan menjadi semakin intens dan Cleo bisa merasa bulu kuduknya berdiri. Zealan sedikit mencondongkan dirinya semakin mendekati Cleo dan keluar dari air. "Aku hanya mau....

"Kak! Ayo sini!" Seru Ella mengalihkan perhatian Cleo. Dan tanpa menunggu panggilan lagi Cleo bergegas menghampiri Ella.

Cleo mengatur napasnya, tanpa sadar dia telah menahan napasnya tadi.
Tatapan bocah itu membuatku merasa aneh. Seakan-akan akan dia ingin menelanku bulat-bulat.

Cleo masih bisa merasakan pandangan Zealan. Cleo bisa menggambarkan bagaimana tatapan Zealan mengikuti pergerakan Cleo di dalam pikirannya. Dan Cleo yakin dia tidak perlu menoleh untuk membuktikan firasatnya.

Apa yang bocah itu mau? Apa ini lebih dari sekedar permainan untuknya?

~🖤~

Ketika malam tiba, mereka duduk melingkari api unggun dan menyantap makan malam mereka. Udara yang dingin tidak begitu terasa karena jaket yang tebal, makanan hangat dan api unggun yang terus menyala.

Queen And Her Devil Boy {Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang