Part 3

34 5 0
                                    

~🖤~

Zealan membuka pintu cafe walau ia melihat tanda Closed. Ketika ia memasuki cafe semua karyawan sedang sibuk menata kembali bunga bunga di cafe. Namun yang paling menarik perhatiannya adalah si pemilik cafe sendiri yang sedang berada di atas tangga dan menata tanaman merambat di tembok pembatas.

Seringai jahil selalu muncul secara naluriah saat melihat sosok itu. Seorang karyawan yang ia kenal menyadari keberadaan Zealan. Dengan cepat Zealan meletakkan jari telunjukknya sembari tersenyum semanis mungkin kepada karyawan wanita itu, untuk menyuruhnya diam dan membiarkan Zealan. Dengan wajah bersemu merah gadis itu hanya mengangguk lalu kembali mengerjakan tugasnya.

Perlahan dia mendekati Cleo duduk di salah satu meja dan memperhatikan Cleo dari belakang. Dengan sedikit usaha agar tidak memperhatikan yang tidak seharusnya ia perhatikan.

Saat melihat Cleo yang sedikit terpeleset ia refleks menangkap pinggang Cleo agar kembali berdiri stabil di tangga itu. Zealan melihat tangannya yang cukup lebar dipinggang Cleo.

Dia sangat kecil.

Zealan mengangkat pandangannya dan langsung bertatapan dengan pandangan mencela Cleo yang berubah menjadi terkejut.

Zealan ingin tertawa saat ia serasa bisa membaca pikiran Cleo dari tatapan dan eksprsi wajahnya. Seakan berbagai sumpah serapah sedang mengalun indah di kepalanya saat itu.

"Sedang apa kau disini? Bukannya kamu udah kuliah? Masih belum bisa baca? Atau kamu gak paham apa arti Closed?"

"Sama-sama, aku juga bersyukur dengan adanya aku disini sama refleks dan kekuatan yang baik sehingga kakak gak jatuh dari tangga ini." Kata Zealan sambil mempertahankan seringai yang Zealan tahu selalu berhasil membuat Cleo kesal.

"Lepas!" Mata Cleo melotot menakutkan.

Zealan hanya menatap Cleo dengan senyumannya tanpa ada tanda-tanda untuk melepaskan Cleo. Saat ia tahu Cleo hampir meledak barulah ia mengangkat Cleo dari tangga dan menurunkannya ke lantai.

Cleo memekik kaget.

"Kamu..!"

"Aku hanya jaga-jaga. Takutnya aku lepas, nanti kakak malah jatuh." Kata Zealan polos.

"Aku sudah dibawah kenapa kamu masih belum lepasin aku?! Kamu itu masih mau punya tangan atau nggak?!" Cleo semakin geram.

Seringai jahil Zealan semakin lebar. Ia baru saja membuka mulutnya untuk kembali menggoda Cleo namun seseorang sudah menyela duluan.

"Cleo!" Serunya.

Cleo dan Zealan menoleh ke asal suara dan keduanya memandang tidak suka kepadanya.

Dengan langkah lebar pria itu menghampiri keduanya. "Apa yang kamu lakukan?! Lepaskan Cleo-ku!" Kata pria itu dengan wajah memerah karena marah.

"Ares!.." kata Cleo geram. Cleo baru saja mau berkata sewot namun Zealan melepaskan satu tangannya dan memasukkannya ke saku celananya sementara tangan yang lain melingkari pinggang Cleo dengan gestur posesif.

"Cleo-ku?!" Tanya Zealan dengan wajah mengejek. "Kamu gak salah? Ini Cleo-ku."

Cleo menatapa Zealan dengan pandangan what the f*ck!

Queen And Her Devil Boy {Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang