Part 9

20 4 0
                                    

~🖤~

Setelah mendapatkan tempat makan siang, Riel menghubungi Ezra agar membawa kakak dan adiknya ke tempat itu, juga teman-teman yang lain. Beberapa saat kemudian semua sudah berkumpul kecuali Cleo, Ella dan Ezra.

Beberapa saat kemudian, "Kak Cleo mana?" Tanya Zealan mengalahkan Riel yang juga membuka mulut untuk bertanya saat tidak melihat Cleo datang bersama Ella dan Ezra.

"Kakak pulang duluan, katanya ada urusan di cafe yang cukup mendesak." Jawab Ella lalu duduk di samping Riel.

Riel hanya meng'oh dan mengabaikan hal itu dan memesan makanan mereka, sementara Zealan merasa ada hal yang tidak beres.

Dia ikut perjalanan yang melelahkan ini untukku, lalu kenapa dia pergi tanpa pamit padaku?

Zealan mengambil ponselnya dan menjauh dari teman-temannya lalu menghubungi nomor Cleo. Namun yang dia dapatkan adalah sambutan dari operator bahwa nomor Cleo sedang tidak aktif.

~🖤~

"Bocah sialan!"
Bisik Cleo kepada kamarnya yang sepi dan berantakan, semua barang berserakan bersama beberapa pecahan kaca dari perabotan kamar Cleo.

Cleo menatap kamarnya yang dalam kondisi yang belakangan jarang terjadi.

Hal yang hanya terjadi sesudah ayahnya membuat dirinya muak.

Cleo menatap pantulannya di potongan cermin yang tergeletak didekat kakinya. Tiba - tiba Cleo tertawa. Dia tertawa karena melihat betapa menyedihkannya dia.

"Jangan pernah lupa siapa dirimu! Ayahmu menciptakan iblis. Tunjukkan iblis itu padanya." Kata Cleo pada pantulannya dicermin.

~🖤~

Cleo memasuki dapur dan seperti biasa mendapatkan bibi Asna yang sedang menyiapkan sarapan.

"Selamat pagi, nona."

Cleo menyerahkan kunci dan sebuah amplop coklat. "Tolong bereskan kamarku seperti biasa. Ingat! Jangan sampai Riel dan Ella tahu!"

Bibi Ansa menatap kunci dan amplop coklat yang belakangan jarang dia terima. Dengan hati prihatin bibi Asna menerima kunci itu. "Baik, Nona."

"Aku sarapan di Cafe." Kata Cleo saat melihat bibi Asna ingin menawarkan sarapan padanya.

Tanpa berkata apa-apa lagi Cleo meninggalkan rumah menuju cafenya.

Setibanya di cafe Cleo menyibukkan dirinya dengan laporan keuangan cafe dan green housenya.

Cleo memasuki cafenya pada siang hari setelah mengurung dirinya di kantornya sejak pagi. Dan tidak terkejut saat melihat sosok itu ditempat dia biasa duduk.

"Rafa!" Cleo memanggil Rafandra yang sedang berdiri di belakang meja kasir.

Rafa dengan sigap menghampiri Cleo. "Aku akan pulang cepat."

"Okey."

Rafa sedikit merasa aneh dengan pandangan kosong Cleo terhadap laki-laki yang belakangan menjadi pengunjung setia cafe mereka.

Dia juag sedikit khawatir dengan permintaan Cleo kemarin siang. Gadis itu menelfonya dan menyuruhnya mencari sesuatu. Dan dia tidak suka apa yang dia dapatkan. Namun karena Cleo adalah bosnya, dia menyerahkan semua yang dia dapat kepada Cleo dengan rasa bersalah.

Queen And Her Devil Boy {Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang