~🖤~
FlashBack
Zealan PoVCleo, nama aslinya adalah Cleopatra tapi dia selalu memaki dengan lugas jika ada yang memanggilnya Cleopatra tanpa pandang bulu.
Dia senang menggodaku setiap kali melihatku. Aku bilang dia seperti para gadis yang menempeliku kan? Aku ralat dia lebih buruk daripada mereka, dia lebih melelahkan untuk di atasi. Walau trik menunduk dan diam selalu berhasil padanya tetap saja terkadang dia membuat aku tergoda untuk menyakitinya secara langsung. Yang mana itu akan menjadi diluar kebiasaanku.
Aku tidak pernah mengotori tanganku namun dia membuat tanganku gatal untuk mencekiknya. Atau haruskah aku sedikit membuat dia kapok? Aku bisa melakukan sesuatu dengan rem mobilnya. Beberapa tulang yang patah mungkin akan membungkam mulutnya selama beberapa waktu.
Namun semua pikiran itu berubah seketika hanya dalam satu hari.
Kata orang bijak sepandai-pandainya tupai melompat dia akan jatuh juga. Sepintar apa pun menyimpan bangkai, suatu saat baunya akan tercium juga.
Akhirnya ada beberapa orang bodoh yang sedikit tidak bodoh dan menyadari permainanku. Mereka sadar mereka dibodohi dan bermaksud untuk balas dendam.
Namun mereka sangat dungu! Mereka mengerjaiku di tempat yang memiliki cctv. Aku hanya perlu tersenyum dan mengejek sedikit dan mereka langsung memukulku.
Rasa sakit yang tidak seberapa. Aku malah menikmatinya, rasa sakit yang begitu manis terekam dengan epik di cctv. Untuk menolong mereka menghancurkan diri mereka aku tentunya harus berperan aktif dengan cara diam dan tampak menyedihkan dipukuli oleh mereka. Ini sungguh menyenangkan.
Tetapi tiba tiba saja suara yang sangat kukenal karena belakangan aku memiliki berbagai macam skenario untuk mencelakainya di dalam pikiranku terdengar. "Hentikan!"
Dia mendorong mereka menjauh dariku dan menarikku bangun dari tanah. "Kamu gila ya?! Dipukuli hanya diam aja! Bego ya kamu?"
Dia melihat kondisiku dengan tampang kesal."Sakit kan?! Makanya kalo sakit bilang! Kalo kamu nggak suka ngomong. Jangan hanya diem aja di buat suka-suka sama orang lain! Kamu itu manusia bukan robot! Bukan samsak tinju!"
Dia lucu.
"Kalian binatang ya?! Nggak bisa apa ngomong baik-baik?! Harus pake mukul segala?! Udah pada sinting ya?!" Dia tidak puas hanya memarahiku dia harus mengatai mereka juga.
"Apaan sih! Dia yang mulai duluan!" Kata mereka yang tidak suka dengan tuduhan Cleo.
"Lagian ni cewe apaan sih! Mau dihajar juga!"
Mereka nampak meremehkan Cleo. Benar saja walau dia sudah duduk di bangku perkuliahan dia hanya lebih tinggi beberapa centi dariku yang berada di kelas akhir SMP. Selain itu dia juga memiliki wajah culun anak-anak, jadi sulit mengatakan usianya dari penampilannya.
Dia berdiri dihadapanku dengan gestur melindungiku. Namun aku merasa dia sangat konyol! Dia sok melindungiku sementara aku bisa melihat tangannya gemetar. Namun wajahnya tetap menunjukan ekspresi tenang suaranya juga tidak bergetar.
Dia sangat lucu. Dia sok kuat.
Dia menunjuk cctv. "Sampai ketemu di kantor polisi! Anak - anak l*knat!" Mereka yang akhirnya menyadari cctv nampak panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen And Her Devil Boy {Completed)
ChickLitCleo, si 'Ratu' kejam, tidak ada yang mampu menaklukannya. Baginya semua pria kecuali yang berguna baginya adalah kuman yang mengotori jalannya. Bahkan ayahnya pun, ia buat kalah dan menangis pada permainan yang ayahnya atur sendiri. Gadis bar bar y...