~🖤~
Cleo tertawa puas saat membaca berita di kantornya pagi itu. Rafa memasuki ruang Cleo dan mendapati Cleo masih tertawa seperti orang kerasukan.
"Kamu bahagia banget. Berarti kamu udah liat berita!"
Beberapa hari setelah pesta, proyek Cleo menjadi semakin sukses dan menjadi perbincangan hangat dimana-mana karena betapa berkualitas dan bagusnya semua proyek Ri&El, terutama Hunian Pintar Cleo. Cleo sedang menyenangkan dirinya dan membaca semua berita untuk melihat pujian-pujian untuknya saat melihat berita semua orang yang mengkhianati Cleo, terutama Dirgara Grup, keluarga Ares, menghadapi masalah. Mulai dari penggelapan dana dan pajak, Kasus suap, pemerasan, kekerasan dan masih banyak lagi.
Semua rahasia gelap terungkap dan tidak tahu siapa yang mengungkapnya dalam beberapa hari terakhir.
Dirgara group yang menghadapi masalah paling parah dibandingkan perusahaan yang hanya menarik diri dari investasi mereka di Ri&El. Masa depan Dirgara group sudah pasti tidak akan bisa terselamatkan.
'Aku akan membuatmu dan semua orang yang memiliki hubungan darah denganmu lebih berharap mati dari pada hidup!'
Cleo teringat ancamannya kepada Ares.
"Asal tau aja ya.. bukan aku loh. Aku cuma bantu Zealan dikit.." Rafa menyadarkan Cleo dari lamunanya.
Walau Rafa dan Zealan membongkar kejahatan, namun mereka melakukannya secara ilegal, menyebar sedikit cuplikan di internet untuk membuat keributan sebelum memberikan kepada yang berwajib untuk ditangani.
Cleo tertawa kecil. Zealan dan Rafa melakukan itu semua sambil menyembunyikan identitas mereka. "Iya, tenang aja kalo sampe ketahuan aku bakal bilang kamu nggak terlalu jago buat ngelakuin itu."
Rafa tersenyum manis sampai matanya menyipit. "B*tch."
Cleo tidak tersinggung dan hanya balas tersenyum manis. Tidak ada yang bisa merusak moodnya saat itu. Ia baru berpikir untuk membalas Ares dan ayahnya serta orang-orang yang mengkhianatinya Zealan langsung melakukannya tanpa dia minta.
Belakangan Zealan tahu terlalu banyak sebelum Cleo mengeluh.
Apa ini karena mulut ember Rafa lagi? Atau Zealan...
"Oh iya!" Seruan Rafa menyadarkan Cleo lagi.
"Aku kirim sesuatu ke kamu. Kamu baca dulu."
Rafa sedikit mengernyit karena takut mengganggu mood Cleo yang sedang bagus.Cleo membuka ponselnya dan melihat pesan yang Rafa teruskan dan semua ekspresi senang diwajahnya langsung menghilang
"Jadi kamu mau bagaimana?"
Cleo menatap ponselnya dengan dingin. "Pergi dong. Ini bakal jadi kesempatan terakhir."
~🖤~
Saat pintu di buka bau obat-obatan yang sangat kuat memasuki indra penciuman Cleo beserta suara alat-alat kesehatan yang terus berbunyi secara teratur.
Hal ini mengingatkan Cleo saat ia berusia 9 tahun dan harus menemani mamanya di rumah sakit.
Ini pertama kalinya Cleo melihat pria itu setelah sekian lama. Pria kuat, dingin dan tidak berperasaan itu kini terbaring lemah dengan tubuh kurus dan wajah pucat. Jika bukan karena alat-alat kesehatan yang terus berbunyi teratur sulit untuk mengatakan orang itu masih hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen And Her Devil Boy {Completed)
ChickLitCleo, si 'Ratu' kejam, tidak ada yang mampu menaklukannya. Baginya semua pria kecuali yang berguna baginya adalah kuman yang mengotori jalannya. Bahkan ayahnya pun, ia buat kalah dan menangis pada permainan yang ayahnya atur sendiri. Gadis bar bar y...