Part 17

23 3 0
                                    

~🖤~

Cleo tersenyum sambil memandang ponselnya. "Hati-hati Cle! Pelanggan bakal ngira pemilik cafe ini udah gila karena senyum-senyum sendiri sambil liat hp!"

Cleo mendengus pelan namun senyum masih bertahan di bibirnya.

"Jadi dia apa kabar?"

"Dia siapa?"

Rafandra menatap Cleo sinis.

"Kita berdua tahu siapa yang buat kamu bawa mobil selama kurang lebih dua jam, malam hari hanya untuk bujuk dia pulang."

Cleo menyipitkan matanya kepada Rafandra. "Dia baik." Kata Cleo dari sela gigi yang terkatup.

Rafa masih kesal dengan Zealan, pasalnya Zealan membalas Rafandra yang menghack ponselnya untuk Cleo. Zealan juga menghack akun Rafandra dan melakukan beberapa kenakalan yang membuat Rafandra kelabakan mengatasinya. Dia menggoda wanita-wanita bersuami dengan akun rafandra dengan foto profil yang telah dia ubah dengan foto Rafandra yang bertelanjang dada.

Saat Rafandra kembali ingin membalas, Zealan nampaknya sudah siap dan memasang banyak pengaman yang sulit Rafandra tembus. Dengan kekesalan yang belum terbalas, satu-satunya target untuk melampiaskan kekesalannya adalah Cleo.

"Jadi Pacarmu udah mulai kuliah?"

"Dia bukan pacarku!"

"Oh?!" Seru Rafandra sewot "Terus buat apa ngabarin kegiatan kamu setiap hari dan terima kabar kegiatannya setiap hari?! Dan jangan lupa bekas di leher kamu waktu kamu pulang beberapa bulan yang lalu habis kamu cari dia. Kamu kira aku nggak liat?!"

Cleo mengambil pisau di sampingnya namun saat berbalik untuk menusuk Rafandra, dia sudah kabur diantara pelanggan. Berpura-pura menjadi manajer yang baik dan ramah untuk menyelamatkan nyawanya.

Sudah beberapa bulan sejak kepergian Zealan yang sebenarnya. Awalnya dia pergi ke Australi untuk menyelesaikan pemberhentian kuliahnya lalu dia pergi ke Jerman untuk bertemu kedua orang tuanya.

Baru-baru ini Zealan sudah berangkat ke China untuk memulai kuliahnya di Tsinghua University. Cleo masih penasaran, sepintar apa Zealan sehingga dia bisa diterima dengan cepat dan beasiswa full.

Cleo tertawa kecil saat mengingat Riel menyampaikan berita tentang Zealan yang pindah kuliah dan hanya Cleo tanggapi dengan oh. Cleo harus menahan diri untuk tidak tertawa melihat wajah kecewa Riel yang berharap ada reaksi lain dari Cleo.

Cleo kembali membuka ponselnya dan melihat gambar Zealan yang menunjukan kamar barunya di asrama.

Sejak terakhir mereka bertemu Zealan jadi begitu sering menghubungi Cleo, entah itu hanya untuk mengirim foto atau hanya untuk mengganggu Cleo. Namun anehnya, Cleo sama sekali tidak merasa keberatan sedikitpun dengan sikap clingy Zealan, Cleo bahkan sesekali mengirim gambar hal-hal disekitarnya kepada Zealan. Beberapa kali Zealan meminta Cleo mengirim potret dirinya namun Cleo tidak pernah menggubris permintaan itu. Maka Zealan harus puas hanya dengan foto kegiatan disekitar Cleo.

Semua ini membuat Cleo, entahlah, bahagia, marasa 'lengkap', namun rasa khawatir itu masih ada. Cleo tidak bisa melepaskan perasaan itu begitu saja.

Ponsel Cleo berdering menyadarkan Cleo dari lamunannya. Cleo mengernyit dengan nomor yang tidak dikenal. Awalnya ia ingin mengabaikannya namun rasa penasaran memenangkan dirinya dan membuat dia mengangkat panggilan itu.

Queen And Her Devil Boy {Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang