5. Tak Sengaja

1.5K 68 0
                                    

Happy Reading Pren (~_^)

Hari senin kembali dimulai. Semua orang kembali sibuk setelah weekend kemarin.
Begitu juga dengan Ara. Ia kembali ke sekolah hari ini. Selesai menjalani upacara dan sudah duduk manis dibangku tepat di samping Reta.

Masalah kemarin di mall, Ara belum menanyakan pada Reygan. Saat melihat perubahan wajah Reygan saat bertemu cowok yang bernama Marvin kemarin, ia tak berani menanyakan. Reygan pun nampak malas menjelaskan. Entahlah. Ara rasa lebih baik begini.

"iya sayangg belajar yang bener. Jangan bolos, awas"

"iya love youu tooo bee"

Tutt.

Ara menunjukkan raut malas mendengar Reta yang sibuk menyemangati Fino dengan sambungan telepon.

"pagi-pagi udah bucin" sindir Ara.

Reta seketika menoleh ke Ara.

"heh. Tau mana dari mana lo kek gitu?!" heran Reta.

Ara mengedikkan bahu.

"tapi bener kan? Bucin?"

Reta mendengus.

"lo juga pasti kek gini kalau udah punya pacar" ledek Reta.

"apaan? Gak bakal. Pacar aja gak punya"

"oh ya?? Liat aja ntar kalo udah punya" kekeh Reta.

Ara mendengus sembari memutar bola matanya malas.

Hingga bel masuk berbunyi menghentikan perbincangan mereka. Seisi kelas lalu bersiap untuk memulai pelajaran Matematika.

.
.
.

Pulang sekolah Ara harus mengendarai angkutan umum. Reygan tak bisa menjemputnya karena kuliahnya sampai sore.

Setelah keluar dari gerbang, ia berjalan pelan ditrotoar sembari menunggu angkutan umum lewat. Karena jika ia menunggu disekolah maka ia akan bosan.

Asik berjalan, ia tiba-tiba berhenti karena melihat makhluk gemas berbulu yang sangat disukainya. Yapp, kucing. Posisinya diseberang jalan tempatnya berdiri.

"mpuss puss" panggilnya.

Kucing itu mengeong sembari menoleh noleh. Seolah mencari siapa yang memanggilnya.

"meoongg meoongg"

Kucing itu menatap Ara. Mata Ara begitu berbinar begitu ditatap oleh kucing berwarna putih tersebut.

"mpuuuss sini sinii" panggilnya. Ia sangat ingin menyentuh kucing tersebut.

Seakan paham, kucing itu melangkah pelan untuk menyebrang jalan menuju Ara.

"eh, beneran kesini" kaget Ara. Ia takut kucing itu tertabrak jika tiba-tiba ada kendaraan lewat.

Tanpa liat kondisi jalan, Ara segera berjalan menuju kucing tersebut. Ia yang akan menjemputnya.

Baru sampai ditengah jalan, Ara terkejut saat sebuah motor besar melaju ke arahnya.

Tiinnnn!!!

"Aaaaaaa!!!"

Ciiittt!!

Untung saja. Untung saja pengendara motor tersebut langsung mengerem motornya. Hingga tak jadi menabrak Ara.

ARARGA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang