30. Akhir bahagia

1.8K 53 0
                                    

Happy Reading Pren (~_^)

Seminggu kemudian

"Udah siap Ra?" tanya Reygan sembari melongokkan kepala di balik pintu kamar Ara.

Ara yang ditanya langsung menoleh.

"Bang, Ara cocok gak sih pake ini?" tanya Ara dengan raut wajah tak yakin. Ia melihat sekali lagi penampilannya didepan cermin full body miliknya.


Reygan terkekeh kecil sembari melangkah mendekati Ara.

"Cocok kok Ra. Kamu malah cantikk banget make ini. Abang aja sampai terpesona" puji Reygan.

Spontan Ara tersipu malu.

"Ihh abang mah gitu. Beneran gak nih?" tanya gadis itu sekali lagi memastikan.

"Iya dekk. Masa iya abang bohong" ujar Reygan meyakinkan Ara. Pemuda itu merapikan sedikit anak rambut Ara.

"Cantik banget adek abang" puji Reygan lagi. Ia sangat terpesona dengan kecantikan adiknya sendiri.

Memang siapa yang tidak terpesona dengan Ara malam ini. Gadis itu sangat cantik hanya dengan memakai jaket kulit warna hitam yang pas dibadannya. Dipadukan dengan celana kulot berbahan jeans. Rambut gadis itu bergerai dengan sedikit gelombang di ujungnya. Wajahnya ia poles dengan sedikit riasan tipis.

Malam ini, Reygan mengadakan pesta kecil-kecilan di markas Arzeus. Ia akan membawa Ara untuk ia kenalkan pada para anggota Arzeus.

Makanya malam ini Ara memakai jaket kulit hitam yang Reygan pesankan khusus untuk gadis itu.
Jaket tersebut sama jenisnya dengan jaket milik Reygan. Didepan jaket Ara terdapat nama lengkap Ara dengan tulisan 'Princess of Arzeus' diatasnya. Tapi dibelakang jaket milik Ara tak ada gambar singa seperti milik Reygan. Gadis itu sendiri yang tak ingin ada gambar singanya. Katanya terlalu cowok padahal jaket itu untuk cewek.

"Ayo Ra" ajak Reygan sembari menawarkan tangan untuk Ara genggam. Ara mengangguk. Gadis itu menerima uluran tangan Reygan. Kedua kakak beradik itu berjalan turun ke lantai bawah rumah. Mereka lalu menuju garasi untuk mengambil mobil. Malam ini mereka menggunakan mobil untuk ke markas Arzeus. Karena motor Reygan sudah rusak karena kecelakaan.

Tak butuh waktu lama keduanya tiba di markas Arzeus. Dipekarangan bangunan tersebut, sudah ada puluhan motor berjejeran rapi. Sama seperti ketika Ara datang untuk yang pertama kalinya.

Reygan terlebih dahulu keluar dan berjalan memutari mobil untuk membukakan pintu pada Ara. Ara tersenyum tipis begitu ia sudah keluar dari mobil.

Reygan langsung menggenggam erat telapak tangan Ara yang nampak dingin.

"Kamu deg degan ya dek?" tanya Reygan dengan terkekeh.

Ara mengangguk.
"Iya bang. Ara deg degan banget. Rada takut juga sih soalnya baru pertama kali ketemu temen-temen abang" jawab Ara pelan.

"Udah tenang aja. Gak papa kok. Ada abang juga" ucap Reygan menenangkan.

Ara hanya mengangguk. Gadis itu ikut menggenggam erat telapak tangan besar milik Reygan.

Reygan dan Ara kemudian berjalan menuju pintu utama. Mereka tak mendengar suara-suara percakapan dari dalam. Nampaknya semua anggota Arzeus sudah tau jika Reygan sudah datang.

Sampai di depan pintu utama, Reygan dan Ara melihat semua anggota Arzeus berdiri sembari melihat kearah mereka. Hal itu sudah menjadi hal biasa jika leader mereka datang ke markas.

ARARGA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang