26. Masih kecewa

1.2K 48 0
                                    


Happy Reading Pren (~_^)

Arga memasuki apartemen dengan langkah lesu. Pemuda itu tak berteriak pelan untuk memberitahu bundanya kalau ia sudah pulang. Ia langsung menuju kamarnya dan menutup pintu rapat.

Arga menyimpan tas nya begitu saja dan duduk melemas di lantai samping kasurnya. Pemuda itu memejamkan matanya lama demi menenangkan kembali pikirannya.

Pikiran Arga dipenuhi oleh Ara. Gadis itu benar-benar mampu membuat pikirannya kacau tidak karuan. Hingga membuat Arga mati kutu entah harus berbuat apa.

Tok tok tok!

"Arga, kamu didalam? Udah pulang kok gak ngasih tau bunda" ujar Arinu dari balik pintu.

Arga mendongak.

"Maaf bun. Iya, Arga udah pulang" sahut Arga lesu.

Arini yang ada diluar kamar Arga mengerutkan kening heran mendengar jawaban lesu anaknya.

"Bunda masuk boleh?"

Arga hanya diam seolah memberi izin Arini.

Arini yang paham, kemudian membuka pintu kamar Arga pelan.

Hal yang pertama ia lihat adalah anak lelakinya yang terduduk di lantai samping kasur sembari menunduk lesu.

Arini yang merasa ini semua tak wajar langsung menghampiri Arga.

"Ya ampun nak, kamu kenapa?? Ini kenapa seragamnya gak diganti? Terus kenapa duduk disini. Lantai dingin nak" ucap Arini khawatir.

Arga menggeleng pelan.

"Gak papa bun. Arga pengen aja duduk disini" jawab Arga tanpa semangat apapun.

Arini yang mengerti bahwa Arga sedang ada masalah, lantas duduk juga disebelah Arga.

Arini mengusap pelan rambut Arga. Menatap Arga dengan lekat.

"Kenapa Ga? Kamu ada masalah? Cerita ke bunda. Mungkin aja bunda bisa bantu" ucap Arini pelan.

Arga terdiam lalu menggeleng. Ia tak punya  energi untuk menceritakan semuanya. Rasanya ia hanya ingin diam saja.

Arini yang melihat Arga menggeleng, hanya bisa menghela nafas pelan. Ia menarik tubuh Arga ke pelukannya.

"Ya udah gapapa. Kalau belum bisa cerita. Kalau gak mau cerita juga gak papa kok nak" tutur Arini lembut.

Arga terdiam. Entah mengapa matanya tiba-tiba saja berkaca-kaca. Tangannya lalu terangkat untuk membalas pelukan Arini.

"Bunda..." panggil Arga dengan nada lirih. Air matanya siap jatuh kapan saja.

Arini diam menunggu apa yang akan diucapkan Arga selanjutnya.

"Ara bun. Dia udah tau semuanya.." lanjut pemuda itu. Air matanya sudah jatuh setetes.

Arini mengangguk pelan seolah memberi jalan agar Arga melanjutkan perkataannya.

"Jadi.. bang Reygan sengaja sembunyiin kalau dia leader Arzeus dan punya geng motor dari Ara. Karena Ara itu punya trauma masa lalu tentang geng motor. Bang Reygan juga berpesan ke Arga bun buat gak ngasih tau Ara dulu. Takut gadis itu kecewa. Tapii, gak tau kenapa,, Ara bisa tau hiks.. Gimana dong bun?? Arga udah berusaha buat jelasin tapi Ara gak mau denger..." cerita Arga dengan air mata berjatuhan. Ia lelah dengan ini semua karena terus saja kepikiran.

ARARGA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang