Happy Reading Pren (~_^)•
Bisik-bisik terdengar sayup didepan gerbang SMA Nusa Bangsa. Sebagian besar berasal dari siswi siswi yang baru saja keluar gerbang disaat waktu pulang sekolah saat ini.
Mereka tengah membicarakan sosok tampan yang sedang duduk menyender dimotor sport besar sembari melipat tangan didada dengan pandangan datar mengarah ke arah gerbang.Diarga Rakardian Bagaskara atau biasa dikenal Arga, tengah berdiri tenang tak jauh dari gerbang sekolah Nusa Bangsa untuk menunggu seseorang. Siapa lagi kalau bukan Ara. Ia sudah bilangkan sepulang sekolah akan menjemput gadis itu.
Telinganya dengan jelas bisa mendengar sayup suara bisik-bisik yang ditujukan kepadanya. Tentang bertanya-tanya siapa dirinya yang berani datang ke sekolah itu dengan seragam yang jauh berbeda dengan Nusa Bangsa yang berarti ia bukan bagian dari sekolah tersebut.
Tak banyak juga memuji ketampanan dirinya meski ia memasang muka sedatar mungkin. Entahlah. Arga juga bingung akan apa yang dikagumi siswi siswi yang mentujukan pandangan mereka padanya. Ia merasa dirinya biasa saja tapi cewek-cewek itu berlebihan memuji dirinya. Tidak disekolahnya, tidak disini, sama saja menurut Arga.
"Manasih gadis itu?" batin Arga karena merasa menunggu terlalu lama.
Sementara itu, Ara baru saja meninggalkan koridor sekolah menuju gerbang. Langkahnya terhenti begitu matanya menangkap sosok Arga tengah duduk menyender di motornya.
"Arga?"
"Oiya dia bilang tadi mau jemput. Aku harus ambil helm dulu"Ara lalu berbelok menuju pos satpam yang tak jauh dari sana. Ia meminta dengan sopan yang tadi ia titipkan dengan tak lupa mengucapkan terima kasih. Setelah itu, ia berjalan kembali menuju keluar gerbang.
"Arga" panggilnya sembari berjalan cepat menuju Arga.
Arga langsung menujukan pandangannya pada gadis yang sedari tadi ia tunggu.
"Maaf buat kamu nunggu" Ara menggaruk tengkuknya karena merasa tidak enak.
Arga hanya mengangguk. Lelaki itu lalu menaiki motornya dan mengambil helmnya.
"Gapapa. Ayo kerumah sakit" setelah itu ia memakai helm full facenya.
Ara mengangguk. Gadis itu juga memakai helm miliknya. Dan sama seperti tadi pagi, Arga menyodorkan tangannya untuk Ara pegang.
Dengan sedikit kaku, Ara memegang sedikit tangan Arga dan naik ke motor besar tersebut.
Setelah duduk dengan tenang, mereka sama-sama menarik tangan masing-masing.
Setelahnya, Arga lalu menyalakan motornya dan melaju meninggalkan gerbang sekolah SMA Nusa Bangsa.
Semua itu tak luput dari pandangan para siswa siswi yang memang banyak disekitar gerbang.
"Gila!! Cowok tadi cakep banget gak sihh"
"Dia bukan murid sini kayaknya"
"Itu Diara Rahani Raharja kan? Anak kelas 3. Itu pacarnya kayaknya"
Dan masih banyak lagi ucapan-ucapan terlontar dari mulut para murid.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARARGA [SELESAI]
Novela JuvenilAra itu manis dan kekanakan. Berbanding terbalik dengan Arga yang badboy ketua geng motor. Tapi Arga harus menjaga Ara karena wasiat sang abang Ara sebelum koma. Tidak bisa menolak, karena abang Ara adalah leader dari geng motor ARZEUS, geng motor...