Happy Reading Pren (~_^)•
Esok harinya, Ara terbangun dengan keterkejutan. Ia panik luar biasa saat tau dia telat 5 menit dari jam bangunnya yang biasa. Alhasil, dengan kecepatan kilat ia melakukan ritual mandinya. Bahkan setelahnya, tak sampai 10 menit ia sudah selesai memakai seragam dan bersiap-siap.
"Pasti Arga udah berangkat" batinnya kesal pada dirinya sendiri karena telat bangun.
Saat akan menuruni tangga, dapat ia dengar suara peralatan dapur. Bik Suti pasti sudah selesai menyiapkan sarapan. Ara bahkan tak yakin apa ia sempat sarapan atau tidak.
Sembari menuruni tangga dan menuju dapur, Ara menggerutu kecil.
"Iihh bikk kok gak bangunin Ara sih. Ara kan jadi telat ini" oceh gadis itu dengan berjalan ke dapur sembari memperbaiki dasinya.
"Pasti Arga udah-"
Ara terdiam. Matanya mengerjap pelan saat melihat bik Suti dan Arga tengah menatapnya juga. Ia melihat Arga tengah menuang air putih ke dalam gelas.
"Gue belum pergi kok" ujar lelaki itu setelah selesai meneguk air tersebut.
Malu. Betapa malunya Ara ketahuan mengoceh didepan Arga.
Bik Suti sendiri langsung tertawa kecil.
"Iya bibik gak sempet tadi. Tapi non tenang aja, den Arga gak bakal berangkat kalau gak sama non" kekeh bik Suti.
Ara seketika menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Kentara sekali gadis itu tengah malu dan itu malah membuatnya gemas di mata bik Suti dan juga Arga.
"Yaudah non ayo sarapan dulu. Biar bisa cepat ke sekolah"
Ara mengangguk kecil cepat. Ia langsung duduk di kursi yang selalu ia duduki. Matanya masih menangkap Arga yang masih berdiri.
"Gak ikut sarapan?" dengan memberanikan diri Ara bertanya pada Arga.
Arga menggeleng.
"Gue udah tadi dirumah. Tadi masuk cuman buat minum" jawab Arga.
Ara mengangguk mengerti. Ia lalu mulai menyendok nasi gorengnya.
"Gue tunggu diluar" ucap Arga sembari berjalan keluar.
Ara kemudian memakan sarapannya dengan cepat. Ia tidak mau membuat Arga menunggu terlalu lama. Juga, ia bisa terlambat jika terlalu lama sarapan.
Menyelesaikan sarapan dengan kecepatan ekstra, Ara kemudian meneguk air putihnya dengan cepat.
Tak!
"Bik, Ara berangkat" pamitnya sembari menarik tas nya.
Dengan berlari kecil ia keluar rumah dan meraih helm di meja teras. Dilihatnya Arga duduk santai diatas motornya.
"Maaf nunggu lama. Ayo berangkat" ucap gadis itu begitu sampai didekat Arga.
Arga mengangguk. Lelaki itu lalu memakai helm full face nya. Dan seperti kemarin, ia menyodorkan tangannya untuk Ara pegang saat naik hingga gadis itu duduk dengan nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARARGA [SELESAI]
Teen FictionAra itu manis dan kekanakan. Berbanding terbalik dengan Arga yang badboy ketua geng motor. Tapi Arga harus menjaga Ara karena wasiat sang abang Ara sebelum koma. Tidak bisa menolak, karena abang Ara adalah leader dari geng motor ARZEUS, geng motor...