11. Wasiat

1.4K 65 0
                                    


Happy Reading Pren (~_^)

Arga menatap dalam foto berukuran kecil yang disodorkan Reygan.

Perlahan tangannya meraih foto tersebut dan memandangnya sebentar.

"Tolongg, jaga dia buat gue Ga. Cuman dia satu-satunya keluarga kandung gue" ucap Reygan dengan suara lirih. Menahan sakit pada tubuhnya akibat kecelakaan.

Lelaki itu menatap Reygan dalam.

"Bang Rey..."

Reygan menatap Arga dengan pandangan memohon. Arga menjadi tak tega. Reygan telah membantunya selama ini. Banyak hal yang Reygan korbankan selama ini untuknya.

Arga mengangguk.

"baik bang. Gue bakal jaga dia. Tapi lo harus sembuh. Buat dia juga bang" mohon Arga.

Reygan tersenyum lega. Ia mengucap syukur karena kini ia tak perlu merasa khawatir.

Reygan menatap langit-langit rumah sakit, ia lalu menggeleng pelan.
"gue ngerasa umur gue udah gak lama lagi Ga. Gue...bahkan gak tau apa gue masih ada untuk waktu beberapa jam nanti.." lirih Reygan.

Arga menggeleng. Ia memegang lengan Reygan.

"lo harus bertahan bang"

Reygan menatap Arga dalam. Ia rasa menitipkan adiknya pada Arga adalah jalan yang tepat.

Reygan tersenyum tipis.

"jaga dia ya. Gue serahkan Arzeus ke lu" ucapnya tegas.

Arga terdiam sebentar lalu mengangguk samar. Ia menatap foto yang tadi Reygan sodorkan. Adik Reygan. Satu-satunya keluarga Reygan setelah kepergian kedua orang tuanya. Orang yang paling Reygan sayang melebihi apapun. Diara Rahani Raharja. Adik dari Reygan Raharja.

"gue percaya sama lu Ga. Lu gak mungkin ngecewain kepercayaan gue" ucap Reygan pelan. Yaa, harapannya kini satu-satunya hanya pada Arga.

"kali ini, gue gak papa kalau semua anggota Arzeus tau soal keluarga gue. Karena mereka harus menjaga Ara" lanjut Reygan lagi.

"bang" panggil Arga. Reygan melirik menatapnya.

"kenapa dulu lu minta kita semua jangan cari tau soal keluarga lu? Kenapa dulu lu gak mau kita deket sama mereka? Bukannya kita semua, Arzeus, bagian dari lu juga?" tanya Arga. Ia sangat penasaran akan hal itu.

Reygan menghela nafas pelan. Mungkin memang saatnya ia memberi tahu Arga.

"lu pasti tau Arzeus itu gue bentuk sejak kelas 2 SMA. Saat masa-masa itu teman adalah yang terbaik. Waktu itu gue rahasiain dari keluarga gue. Karena orang tua gue gak mau anaknya ikut komunitas gak jelas. Meskipun waktu itu sampai sekarang Arzeus bukanlah geng rusuh. Mereka maunya gue fokus belajar. Dan itu berlanjut sampai sekarang. Sampai ortu gue meninggal, gue masih tetap rahasiain ini" jelas Reygan panjang lebar dengan pelan.

Arga mendengar itu dengan seksama.

"juga apalagi adek gue, Ara, pernah hampir dicelakakan oleh sekelompok geng motor bikin dia jadi takut dan gak suka sama geng motor. Gue makin merahasiakan ini semua. Gue takut Ara kecewa sama gue. Takut dia benci sama abangnya sendiri" lanjut Reygan.

ARARGA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang