ARARGA [SELESAI]

23. Akhirnya tau

Happy Reading Pren (~_^)

•

Seorang lelaki tengah meminum segelas alkohol kesukaannya. Sembari ia memandang lekat lembaran foto-foto yang ia genggam.

Tak!

Diletakkannya gelas diatas meja kaca sembari ia duduk dikursi depan meja kaca tersebut.

Bibirnya menyunggingkan senyum miring sembari menatap satu foto yang begitu menarik perhatiannya.

"Ternyata mudah banget nemuin info soal lo bocah. Jadi Arzeus kini ditangan lu. Hmm menarik"

Marvin, lelaki itu telah mencari informasi tentang Arga selama beberapa hari ini. Dan ya, dia berhasil mengumpulkan semua info yang selama ini ia cari.

"Kira-kira, gimana ya reaksi adik Reygan kalau tau lo ketua geng" ucap Marvin pada diri sendiri sembari terkekeh.

Marvin lalu tertawa pelan begitu rencana demi rencana berputar dikepalanya. Ia memikirkan, betapa puasnya hatinya begitu semua rencananya berjalan sempurna.

.
.
.

Senin kembali tiba. Para siswa SMA Nusa Bangsa baru saja selesai melaksanakan kewajiban di hari senin. Upacara bendera.

"Huhh akhirnya" lega Reta sembari menghempaskan bokongnya di kursi. Ia kemudian mengipasi wajahnya dengan topi sekolahnya.

"Panas bangetttt" keluhnya sambil menghapus keringat dipelipisnya.

Ara yang baru beres meminum air putihnya menggeleng pelan melihat tingkah Reta. Padahal sinar matahari tidak terlalu kuat tapi sahabatnya itu kepanasan seolah baru saja lari marathon.

Tin!

Sebuah notif muncul di ponsel Ara. Ara langsung melihat siapa yang mengiriminya pesan.

Arga

Ra, sorry nnti gk bisa jmput
Gue ada krja klompok nnti

Oh iya Ga. Gpapa

Ara kembali menaruh ponselnya setelah membalas pesan Arga. Baru saja menaruh ponsel, ia dikejutkan oleh Reta yang tiba-tiba saja meraih botol minum yang masih ia genggam dan meminum air putihnya.

Ara hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya itu.

"Pelan-pelan Re. Untung gak tumpah tadi" peringat Ara.

Reta mengangguk saja sambil meminum air tersebut. Untung saja Ara selalu membawa air minum sendiri dari rumah. Jadi jikalau sesekali ia haus, tak perlu repot-repot ke kantin dulu.

"Aahh. Makasih Ra" Reta menyerahkan air sahabatnya kembali setelah menutupnya.

Ara mengangguk lalu menaruh botol minumnya di samping tas.

Keduanya sama-sama terdiam sejenak sebelum akhirnya Reta angkat bicara.

"Gimana lu sama Arga?"

Kening Ara berkerut bingung.

"Gimana apanya?" tanya gadis itu balik.