8. Rumah Sakit

1.4K 62 0
                                    


Happy Reading Pren (~_^)

Reta berlari keluar kantin begitu mendengar sayup sayup para siswa mengatakan kecelakaan. Dibelakangnya ada Fino, pacarnya. Mereka baru saja selesai makan siang sebelum pulang. Tadinya ia mengajak Ara. Tapi gadis itu menolak dengan alasan akan cepat pulang karena dijemput abangnya.

Begitu keluar gerbang, dilihatnya kerumunan orang banyak yang berada tak jauh dari tempat ia dan Fino berdiri.

"kayaknya kecelakaan hebat yang" ucap Fino sembari menatap sekitar. Reta mengangguk setuju akan ucapan Fino.
Terlihat percikan darah di atas aspal yang masih basah.

Suasana ramai sangat terasa di hari yang panas ini.

Baru saja Reta akan melangkah mendekat ke kerumunan untuk melihat, telinganya menangkap dengan jelas suara jeritan yang tidak asing.

"Abangggg....bangunnnn...hikss.."

Jantung Reta seketika berdebar. Ia tau persis suara siapa itu.

"Ara?" lirihnya

"ARAAA!!" teriaknya berlari membelah kerumunan. Fino yang melihatnya terkejut namun ikut menyusul Reta.

Dengan susah payah Reta menembus kerumunan tersebut.
Begitu sampai ditengah, matanya membulat sempurna. Tangannya spontan menutup mulut begitu melihat sahabatnya menangis histeris sembari memangku kepala seorang pemuda yang Reta yakini adalah abang Ara. Ia baru sadar yang baru saja kecelakaan adalah abang Ara. Penampilan Ara sangat kacau. Rambutnya kusut oleh keringat, wajahnya memerah karena menangis, dan juga baju seragamnya yang sudah dipenuhi darah. Begitu juga dengan Reygan. Jaket kulitnya sudah berlumuran darah karena luka yang ada dibadannya. Darah pun tak berhenti mengalir dari kepalanya.

"Araa!!" Reta seketika terduduk memeluk Ara. Air matanya ikut tumpah melihat Ara menangis.

"Ree... Abang Ree..hikss..abang akuuu" lirih Ara pilu.

Reta mengelus bahu Ara cepat. Memberinya kekuatan.

Ia lalu mendongak menatap semua orang yang ada disana.

"kenapa kalian cuman diem doang?!!! Telpon ambulanss anjingg!!!!" teriak Reta parau. Ia kesal dengan orang-orang yang hanya melihat saja.

"sudah neng Reta. Saya sudah hubungi. Mereka sudah dijalan" jawab satpam sekolah mereka. Ya, ambulans sedang diperjalanan.

Baru saja selesai berkata demikian, suara sirine terdengar dari kejauhan. Perlahan lingkaran kerumunan itu terbuka. Mobil ambulans sudah sampai. Para perawat yang ada disana langsung keluar dan membopong Reygan yang berada di pangkuan Ara.

Dengan hati-hati mereka meletakkan Reygan diranjang dorong lalu membawanya ke ambulans.

Reta menoleh mencari Fino.

"Fin aku temenin Ara dulu. Kamu nyusul aja kerumah sakit" ucap Reta begitu mengetahui Fino ternyata sedari tadi di dekatnya.

Fino mengangguki ucapan Reta. Tangan terulur menghapus air mata Reta.

"jaga Ara. Dia pasti syok" titah Fino.

Reta mengangguk.
"pasti"

ARARGA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang