29. Penjelasan Reygan

1.4K 45 0
                                    


Happy Reading Pren (~_^)

Ara akhirnya sadar. Dan itu kabar gembira untuk semuanya. Termasuk Reygan yang juga baru sadar kemarin.

Pemuda itu ingin sekali menjenguk Ara. Tapi tenaganya belum cukup pulih. Efek sebulan lebih terus berbaring di ranjang rumah sakit membuat ia butuh waktu untuk bisa berdiri dan berjalan. Sekarang, untuk duduk saja ia masih dibantu perawat.

Untungnya ada Arga. Lelaki itu menawarkan diri untuk membujuk Ara terlebih dahulu. Juga untuk memberitahu bahwa Reygan sudah sadar.

Dan disinilah sekarang Arga berada. Di ruang rawat Ara.

"Ra, ada yang masih sakit?" tanya Arga pelan. Takutnya gadis itu masih merasa badannya sakit tapi tidak memberitahu siapapun.

Ara yang mendengar pertanyaan Arga hanya menggeleng. Gadis itu hanya menatap lurus ke depan. Enggan menatap wajah Arga.
Ara saat ini tengah duduk sembari menyenderkan punggung nya di kepala ranjang. Sementara Arga duduk dikursi samping ranjang rumah sakit.

Kedua anak manusia itu terdiam sesaat. Arga tengah menyusun kalimat yang bisa ia ucapkan agar Ara tidak tersinggung ataupun marah.

"Ra"

Ara menoleh sebentar pada Arga seolah bertanya 'Kenapa?' pada lelaki itu.

Arga terdiam sejenak lantas melanjutkan ucapannya.

"Bang Reygan udah sadar. Kemarin"

Ara terkejut. Ia menatap Arga untuk memastikan apakah benar. Dan lelaki itu mengangguk.

"Bang Reygan berhasil melewati masa komanya dan sadar kemarin siang" lanjut Arga.

Ara hanya diam. Tak merespon apapun.

"Ara,, gue tau lu kecewa sama kita semua. Sama bang Reygan, sama gue juga. Tapi, bang Reygan punya alasan rahasiain ini semua. Demi keselamatan lu juga Ra" ujar Arga. Lelaki itu sedang berusaha membujuk Ara agar gadis itu mau mengerti.

Lagi, Ara hanya diam. Namun pandangannya terlihat sayu. Seolah memikirkan ucapan Arga.

"Untuk alasan itu, biar bang Reygan yang jelasin semua. Gue cuman minta,, lu dengerin ya semuanya. Bang Reygan sedih Ra, kalau lu cuekin dia kayak lu cuekin gue. Dia sayang banget sama lu" lanjut Arga menatap harap pada Ara.

Lelaki itu kemudian berdiri dari duduknya.

"Gue pamit dulu. Ada urusan sebentar. Mungkin bik Suti bentar lagi dateng" pamit lelaki itu.

Ara masih dalam keterdiamannya. Hingga Arga beranjak pergi, gadis itu masih saja diam.

"Arga"

Langkah kaki Arga terhenti begitu mendengar suara pelan Ara memanggil namanya. Lelaki itu lalu berbalik dan menatap Ara yang juga menatapnya.

"Iya Ra?"

Ara diam sejenak. Ia menarik nafas sebentar.

"Aku udah maafin kamu kok. Juga bang Reygan. Tapi aku mau dia dateng kesini dan jelasin semuanya" tutur Ara pelan.

Arga tersenyum sumringah mendengar hal itu. Lelaki itu kemudian mengangguk cepat.

ARARGA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang