27. Tragedi

1.2K 51 0
                                    


Happy Reading Pren (~_^)

Arga melajukan motornya diatas kecepatan rata-rata. Tak pandang bulu, ia menyalip semua jenis kendaraan yang ada di depannya. Sudah seperti orang kesetanan saja dia mengendarai motornya.

Info dari salah satu anggota Arzeus tadi benar-benar membuatnya tanpa pikir panjang membelah jalanan kota. Untung saja, tempat ia sekarang tak jauh dari tempat yang diinfokan temannya tadi.

Arga memang sedang berada di minimarket hendak membeli minum untuk ia bawa ke markas Arzeus. Tapi belum sempat memasuki minimarket, Rido, salah satu anggota Arzeus mengabarinya bahwa Ara tengah dalam bahaya yang tempatnya tak jauh dari taman kota. Dan tempat itu juga tak jauh dari tempat Arga berada.

Hal itu membuat Arga tak butuh waktu lama untuk sampai. Juga karena ia mengendarai motornya dengan kencang.

Matanya celingukan mencari di mana tepat posisi Ara berada. Hingga sebuah tempat mengalihkan perhatiannya.

.

Ara berhenti berlari begitu ia merasakan kakinya sudah sangat lemas. Ia mencoba menoleh ke belakang melihat apakah Marvin masih mengejar nya. Terlihat dari kejauhan sebuah mobil melaju menuju arahnya yang sudah dipastikan itu adalah mobil Marvin.

Dibelakang mobil pemuda itu, Ara melihat beberapa motor mengikuti mobil Marvin seolah mengejarnya. Ara sangat berharap pengendara motor itu hendak menolongnya.

"ARAA!!" sebuah teriakan mengalihkan atensi Ara.

Dari arah depannya yang masih cukup jauh, terlihat seorang pengendara motor mendekatinya. Ara tidak tau itu siapa. Karena cahaya lampu motor tersebut membuat pandangannya silau.

Karena sibuk memperhatikan pengendara motor tersebut, membuat Ara tak sadar kalau mobil Marvin tepat berada di belakangnya dan siap menghantam tubuhnya.

"AWASS!!"

Belum sempat Ara menoleh, tiba-tiba saja ia merasakan tubuhnya terhempas kuat.

Brakk!!

Tubuh Ara membentur kaca depan mobil Marvin lalu jatuh menghempas aspal. Marvin menabraknya dengan cukup keras.

Seketika Ara merasakan seluruh tubuhnya lemas. Pandangannya pun berkunang-kunang dan mulai memburam. Telinganya berdengung keras dan masih mendengar sekitarannya tiba-tiba saja ramai.

"Ngga!! ARA!!"

Jantung Arga serasa copot menyaksikan Ara ditabrak keras didepan matanya sendiri. Pemuda itu langsung turun dari motornya begitu ia sudah dekat dan berlari menghampiri Ara yang sudah terkapar lemas.

"Nggaa!! Ara please lo harus sadar! Araa!" teriak Arga sembari memangku kepala gadis itu. Terlihat darah segar mengucur di kening putih gadis itu. Masih bisa Arga lihat, Ara berusaha membuka matanya dan menyesuaikan cahaya yang ada.

"Maafin guee. Raa! Maaff!!" hanya ucapan itu yang terus saja keluar dari bibir Arga. Ara mendengar itu. Gadis itu merasakan kepalanya dipangku oleh Arga. Dan pemuda itu berusaha terus menyadarkannya. Tapi ia tidak kuat. Ia merasakan ketidaksadaran sebentar lagi merenggutnya.

"A-arga...sakitt.." lirih Ara sebelum akhirnya menutup matanya.

Arga menggeleng keras. Ia berusaha menepuk pelan pipi Ara agar gadis itu bisa sadar. Namun nihil. Ara tetap saja menutup matanya. Air muka pemuda itu memelas seketika. Matanya seketika berkaca-kaca. Ia segera menepikan tubuh Ara ke trotoar yang sedikit ditumbuhi rumput kecil.

ARARGA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang