11 - "Kita, bakal jadi satu"

818 139 2
                                    

"Asa!" Jaehyuk berlari menghampiri Asahi yang baru saja keluar dari rumah nya.

"Kenapa?" Tanya nya dingin.

"Lo udah sarapan?" Asahi tak menjawab.

"Sa? Lo udah sarapan kan? Atau belum? Kalo belum, ayo sarapan dirumah gue, gue udah-" Belum selesai Jaehyuk berbicara, Asahi malah pergi meninggalkan Jaehyuk sendirian.

Jaehyuk membuang nafas nya panjang, sekarang, Asahi lagi dan lagi berusaha untuk menjauhi nya.

"Sa, baru kemaren gue ngerasa udah dekat sama lo lagi. Tapi sekarang, lo malah menjauh lagi" Jaehyuk menunduk, tak apa, mungkin ini ujian dari Tuhan untuk nya.

"Maaf Jae, gimana pun juga, gue harus tetap mandiri biar lo gak khawatir" Asahi kembali berjalan setelah tadi berhenti sebentar untuk menatapi Jaehyuk yang terdiam karena dirinya.

"Bang Asa!" Asahi menoleh, mendapati Doyoung dan Junghwan berlari pelan menuju nya.

Mereka sengaja menemui Asahi untuk mengajak Asahi pergi kesekolah bersama.

"Kalian? Ngapain kesini?"

"Mau ngajak kesekolah lah" Jawab Junghwan.

"Rumah kalian berdua jauh dari rumah gue, kenapa masih sempat-sempat nya kesini buat ngajak gue kesekolah?" Doyoung dan Junghwan saling menatap satu sama lain, mereka hanya ingin memastikan Asahi tidak kenapa-kenapa jika pergi ke sekolah sendirian.

"Gak papa bang, cuma mau bareng lo aja. Sekarang yok ke sekolah" Asahi mengangguk pelan, lalu ketiganya mulai pergi ke sekolah.

• • • • •

"Gue liat-liat lo sama Haruto makin dekat aja Jun" Junkyu langsung berhenti menulis ketika suara Jihoon bersuara pada nya, anak itu tersenyum bangga, syukur deh teman-teman nya sekarang udah pada sadar akan hal itu.

"Iya, gue sama Haruto sekarang udah dekat. Akhirnya gue bisa temanan sama tuh anak" Jawab nya.

"Kok bisa Jun? Lo pake pelet apa?" Tanya Hyunsuk bercanda.

"Apasih bang, gue sama Haruto jadi dekat ya karena rumah gue sama dia dekatan" Hyunsuk terkekeh pelan. "Bercanda doang gue" Balas Hyunsuk kemudian.

"Gue dengar-dengar keluarga Haruto sekarang lagi berantakan ya?" Ujar Mashiho, dan Junkyu langsung menatapnya.

"Lo dengar dari siapa?"

"Salah satu teman sekelas Haruto, katanya sih teman sekelas nya Haruto itu rumah nya dekatan sama rumah Haruto, makanya dia tau keluarga Haruto lagi hancur banget sekarang" Junkyu terdiam, sekarang pikiran anak itu tertuju pada nama Haruto.

"Jun? Emang iya kaluarga Haruto sekarang lagi gak baik-baik aja?" Tanya Yoshi disamping Jaehyuk.

"Iya, keluarga Haruto sekarang lagi gak baik-baik aja" Jawab Junkyu pelan.

"Ohh berarti ini alasan kenapa lo sama Haruto jadi dekat bang?" Junkyu menggangguk sebagai jawaban dari Jaehyuk.

"Iya Jae, Haruto selalu bareng gue dirumah. Dia gak mau pulang setiap kali dirumah gue, dia gak mau dengar betapa keras nya kedua orang tua nya bertengkar. Terkadang waktu gue kerumah Haruto untuk sekedar bilang Haruto nginap dirumah gue, mereka masih aja adu mulut. Gue sampai takut dan ikut ngerasain betapa sakit nya jadi Haruto" Kelima teman Junkyu bungkam, begitu malang nya hidup Haruto ketika waktu nya habis disekolah.

"Kenapa beberapa dari anak SURE hidup nya gak bahagia? Gue ngerasa gue harus jagain mereka berenam" Ujar Hyunsuk, hati nya kembali tergores ketika mendengar betapa sengsara nya hidup Haruto dari mulut Junkyu.

"Gue juga bang, gue ngerasa gue harus jagain mereka berenam" Lirih Jihoon disamping Hyunsuk.

"Setelah tau betapa malang nya hidup Jeongwoo, gue jadi mikir, gue mau jadi tempat dimana Jeongwoo lagi rapuh." Tiba-tiba Jihoon berbicara tentang Jeongwoo, ntahlah. Mulut nya tiba-tiba saja mengeluarkan kata-kata itu.

"Ha? Lo tau sesuatu bang tentang Jeongwoo?" Tanya Jaehyuk

"Ya gue tau. . ."

"Ceritain Ji, gue mau tau semua nya" Pinta Hyunsuk.

"Setelah Papa nya meninggal, Jeongwoo sama sekali gak pernah dilihat sama Mama nya. Mama nya selalu diam, ngelihat satu bingkai dimana isinya ada Papa nya Jeongwoo. Jeongwoo selalu ngajak Mama nya ngomong, selalu bilang ke Mama nya bahwa ada dia dirumah, tapi sayangnya.. Mama nya gak pernah sadar bahwa ada Jeongwoo disamping nya."

"Setelah dengar cerita dari mulut Jeongwoo, gue jadi sadar bahwa orang yang sering gue isengi ternyata nyimpan banyak luka. Dari sana gue jadi ngerasa gue harus jadi tempat dimana Jeongwoo ingin ngeluh tentang Mama nya" Jihoon terdiam, sepertinya hanya itu yang harus ia ceritakan.

"Hooh, gue jadi sedih dengarnya" Mashiho menahan sesuatu agar tidak terjatuh, hati nya terlalu lemah untuk sekedar mendengar beberapa cerita tentang anak SURE hari ini.

"Asahi. . . Haruto. . . Jeongwoo. . . mereka bertiga adalah orang yang paling harus kalian bertiga jagain" Ujar Hyunsuk menatap Jaehyuk, Junkyu dan Jihoon bergantian.

"Tanpa lo suruh, gue bakal selalu jagain Asa kok bang" Jawab Jaehyuk tersenyum sendu pada Hyunsuk.

"Iya bang, gue bakal selalu jagain Haruto" Jawab Junkyu.

"Ya bang, gue bakal jagain Jeongwoo. Dan soon! Mari jagain mereka sama-sama!" Seru Jihoon semangat 45.

"Gue mau banget kita sama mereka jadi satu" Kata Yoshi.

"Anak TREA dan anak SURE, kalo digabungi jadi TREASURE. Wah, gak kebayang kalo kita berduabelas jadi temanan" Seru Mashiho.

"Mungkin  tiap hari gelud, hahahaha!" Junkyu tertawa.

"Bang Hyunsuk sama bang Jihoon yang jadi ketuanya" Ucap Jaehyuk.

"Kok gue?" Tanya Jihoon.

"Kan kalian paling tua bang"

"Pokoknya, kita selesai dulu masalah yang ada. Baru setelah itu ending nya kita berduabelas bakal nyatu" Sahut Hyunsuk, kelimanya mengangguk pelan.

"Satuan kita bakal jadi TREASURE, bukan TREA dan SURE lagi"

•  •  •  •  •

T R E A - S U R E

TREA and SURE | ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang