Selamat menangis Teume-ya~
• • • • •
"Bang Asa, hueeee!!" Junghwan dan Jeongwoo menangis ditengah-tengah Doyoung dan Yedam, keduanya tak bisa menghentikan tangisan masing-masing, keduanya merasa tak tega harus melihat Asahi yang sekarang ada didalam ruangan.
"Udah Wan, Woo. Jangan nangis, Asahi gak bakal kenapa-kenapa" Junkyu mengusap pundak Junghwan, sementara Yoonbin mengusap pundak Jeongwoo.
"Gak bakal kenapa-kenapa dari mana nya bang Jun? Bang Asa aja gak bangun-bangun.." Doyoung ikut menenangkan Junghwan, ia tau sekali bahwa Asahi adalah kesayangan nya Junghwan.
"Woo, ingus lo keluar anjir iuw!" Yoonbin mengelidik geli setelah melihat ingus Jeongwoo keluar dengan lancar.
Jeongwoo segera mengelap nya di cardingan yang sekarang tengah Yedam pakai, sumpah wajah nya terlihat enteng sekali ketika melakukannya.
"Woo astaga!!" Yedam loncat-loncat, bisa-bisanya Jeongwoo mengotori cardingannya dengan segumpal ingus.
"Maaf bang, gak sengaja" Jeongwoo segera menyerkap ingus nya yang lagi dan lagi keluar dari hidungnya akibat menangis.
"Udah, jangan nangis lagi. Kasihan Asahi ntar terbebani karena bikin kalian khawatir sekaligus nangis kayak gini" Ujar Junkyu pada Junghwan dan Jeongwoo.
Keduanya langsung berusaha untuk menghentikan tangisan itu, walaupun susah, mereka harus segera menghentikannya.
"Eh Jun, gue pergi bentar" Adu Yoonbin pada Junkyu.
"Kemana?"
"Kepo banget lo kayak dora, bye gue pergi bentar! Kalo gue kelamaan, tinggal aja, gue bisa balik sendiri" Yoonbin segera pergi meninggalkan Junkyu dan yang lain.
Dilain posisi, Haruto duduk dikursi tunggu. Ia mengabaikan teman-temannya yang sekarang tengah menenangkan Jeongwoo dan Junghwan, ia tak mau ikut bergabung dengan mereka, karena ia masih kesal pada So Junghwan.
"To. Sini, udahan marahnya. Junghwan juga terpaksa nyembunyiinnya dari kita" Haruto mengabaikan ucapan Doyoung, walaupun dipaksa, masalah ini tidak bisa ditutupi.
"To, udahlah. Jangan kekanak-kanakan gini" Yedam menambah, membuat Haruto yang tadinya tenang sekarang malah... you know lah.
"Kekanak-kenakan lo bilang? Iya! Gue kekanak-kanakan! Apa? Lo belain dia?! Dia nyembunyiin masalah penting bang! Dia yang lebih kekanak-kanakan!" Nafas Haruto memburu, membuat Junkyu harus berganti posisi karena Haruto yang mulai ngegas gini.
"Junghwan dipaksa To dipaksa, lo budeg?! Itu artinya dia harus sembunyiin sesuatu yang dia tau! Lo gak bisa nyalahin Junghwan, lagian Asahi gak mau sampai lo semua tau dan khawatir!" Haruto menatap Yedam tajam, begitupun juga dengan Yedam.
"Gimana pun juga, gue sama yang lain berhak tau!" Jawab Haruto menekankan suaranya.
Ditengah-tengah ributnya Yedam dan Haruto, Jaehyuk keluar dari ruangan Asahi. Ia segera menyerkap air mata nya dan melihat apa yang sedang terjadi diluar ruangan Asahi.
"Tau atau gak nya lo, Asahi bakal tetap ngerasain sakit! Percuma lo bersikap kayak gini Haruto!" Jaehyuk membuang nafas nya kasar, ia sudah menduga pasti situasi seperti ini akan terjadi.
"Tanpa kalian tau, itu udah ngebantu Asahi! Setidaknya beban dia gak bertambah dengan ngebuat teman-temannya khawatir! Tolong ngertiin keadaan! Gue sama Junghwan tau aja, udah ngebikin Asahi makin sakit, gimana kalo kalian semua yang tau? Gue gak yakin Asahi bakal mau ngelakuin jadwal cuci darah selama beberapa minggu ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
TREA and SURE | ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ✓
Nonfiksi❝ Kita mungkin dilahirkan di tempat yang berbeda. Tapi sekarang, kita menjadi satu ❞ - Asahi note 📌 kalian semua bakal nemu kapal Jaesahi dan Harukyu disini. Dan selebihnya, bakal nemu kapal lain, jadi selamat membaca ^^ BUKAN BXB ! ...