47 - "Kenapa harus Asa?.."

607 124 25
                                    

Dalam seminggu ini, semua anak TREA dan anak SURE sering kali menjenguk Asahi untuk sekedar melihat keadaan Asahi dirumah sakit. Tak lupa juga, mereka bersebelas membantu keluarga Asahi untuk mencari pendonor ginjal untuk Asahi.

Sekarang, disinilah mereka semua. Berada dikelas Asahi.

Tidak ada orang lain selain mereka bersebelas, karena memang bel pulang sudah berbunyi sedari tadi.

"Gimana? Kalian udah dapat pendonor ginjal buat Asahi?" Tanya Hyunsuk menatap teman-temannya satu persatu.

Mereka terdiam, dan tentu saja gelengan yang Hyunsuk dapatkan.

"Yang harus donorin ginjal buat Asahi, harus yang golongan darahnya sama kayak Asahi. Gue udah bantu buat nyari, dan ya.. banyak yang mau tapi darah mereka gak sama kayak darah nya Asahi" Ujar Jaehyuk, wajahnya terlihat murung, ia benar-benar merindukan Asahi.

"Golongan Asahi apa?" Tanya Junkyu.

"AB" Balas Jaehyuk.

"Hah.. kalo bisa, gue mau, mau banget. Tapi gue gak bisa. Golongan darah gue O, beda sama golongan darah nya Asahi" Lanjut Jaehyuk setelah itu.

"Kalo pun bisa, jangan lo Jae" Sahut Jihoon disamping Yoshi dan Yedam.

"Golongan darah gue AB, kalo diizini.. gue mau donorin ginjal gue buat Asahi" Semua pasang mata langsung menatap Mashiho, benar, diantara mereka berduabelas yang memiliki golongan darah AB, adalah Mashiho dan Asahi.

"Mashi.. tapi orang tua lo gak ngizini.." Jawab Yoshi, Yoshi ingat saat dimana ia menemani Mashiho ke rumah nya untuk membicarakan tentang Asahi. Dan ya, Mashiho tidak diizikan untuk mengorbankan ginjal nya.

Jikapun diizinkan, tidak semudah yang dipikirkan. Mashiho akan ditolak oleh teman-temannya. Jika Asahi sembuh, bagaimana dengan kondisi Mashiho?

"Jangankan orang tua lo, kita semua gak bakal ngizini lo" Balas Hyunsuk dan Mashiho pun hanya bisa pasrah mendengarnya.

"Kenapa harus Asa?.." Jaehyuk berbalik arah, ia menangis karena tidak kuat dengan kondisi seperti ini. Ia tidak peduli terlihat lemah, walau hari ini adalah pertama kali nya ia menangis dihadapan teman-temannya, Jaehyuk benar-benar tidak memikirkan itu lagi.

Jeongwoo dan Junghwan mendekat pada Jaehyuk, memeluk Jaehyuk dan mencoba untuk menguatkan Jaehyuk.

"Jae.." Junkyu lemah, ia tak bisa harus melihat Jaehyuk menangis seperti ini.

"Kenapa Tuhan gak ngasih penyakit itu ke gue? Kenapa harus sahabat gue? Kenapa harus Asahi yang ngalami penyakit itu? Kenapa Tuhan setega itu sama Asa, hiks" Hyunsuk menghampiri Jaehyuk, ia memegang kedua pundak Jaehyuk dan menatap Jaehyuk sendu.

"Jae, Tuhan ngebuat Asahi sakit karena Tuhan tau Asahi kuat. Tuhan sayang sama Asahi, Asahi anak baik Jae. Lo harus yakin itu"

"Tuhan sayang sama Asahi, bang? Kalo Tuhan ambil Asahi karena sangking sayangnya, gue gimana? Gue gak bisa kehilangan Asahi!" Tangan Hyunsuk terlepas dari pundak Jaehyuk, Jaehyuk benar-benar hancur sekarang.

"Gue tau Asahi anak baik, tapi gue gak mau anak sebaik Asahi harus ngerasain sakit nya penyakit yang Tuhan kasih. Gue gak kuat" Air mata Jaehyuk semakin banyak mengalir, bisa dibayangkan betapa hancurnya Jaehyuk sekarang.

"Terus gimana? Itu udah jadi takdir buat Asa, Jae. Kita semua gak bisa protes ke Tuhan" Yoshi menambah, bagaimana pun juga dengan ketidakmauan Jaehyuk. Semuanya telah terjadi begitu saja.

"Mau marah sama Tuhan? Asahi gak bakal dapat apa-apa selain tidur diranjang rumah sakit, kita harus berdoa dan minta kemudahan ke Tuhan biar kita semua dapat pendonor ginjal yang pas buat Asahi." Lanjut Yoshi.

"Protes ke Tuhan pun gak bakal ngebuat Asahi bangun.." Setelah menyelesaikan ucapannya, Yoshi diam dan mengarah ke arah lain.

"Terus, kita harus apa? Asahi harus segera Transplantasi ginjal, kalo gak, keadaan Asahi bakal makin serius" Kata Yedam memberi info, ia diberi tahu oleh Paman nya, jika Asahi tidak segera Transplantasi ginjal, maka Asahi akan menuju gagal ginjal stadium akhir. Dan tentu saja itu akan menyebabkan kematian.

"Kita harus cari lagi pendonor ginjal, gue yakin kita pasti bisa bantu Asahi. Plis ya, jangan pada nyerah, gue mau Asahi sembuh, biar kita bisa bareng-bareng." Sebagian dari mereka menggangguk mendengar lontaran Hyunsuk, tentu saja mereka mau membantu sampai akhir.

"Kalo gitu, ayo pulang. Kalian juga harus istirahat" Mereka semua mengangguk, lalu setelah itu mereka keluar satu persatu dari kelas dan pulang kerumah masing-masing.

• • • • •

Sepulangnya dari sekolah, Jaehyuk mampir lebih dulu kerumah sakit. Ia ingin melihat Asahi, melihat keadaan Asahi yang semakin hari semakin lemah.

"Asa, gue datang" Jaehyuk meraih tangan mungil Asahi, mengusapnya dan menggenggamnya dengan sangat erat.

"Gue kangen, Sa" Jaehyuk meraih kursi yang ada didekatnya, dan mulai menempatinya.

"Lo kapan bangun, Sa? Gue nunggu dari kemaren, sakit banget ya sampai tidur senyenyak ini? Boleh gue ikut ke alam mimpi lo? Gue beneran rindu sama lo" Jaehyuk memeluk Asahi, dan lagi dan lagi, ia tidak bisa menahan tangisannya.

"Gue rindu main hujan bareng lo Sa, gue juga rindu main sepeda bareng lo. Ayo Sa habisin waktu berdua, gue mau lo bangun dan kita lakuin hal-hal yang pernah kita lakuin berdua"

Asahi tak menjawab, mungkin benar apa yang dikatakan Jeongwoo kemarin. Asahi lebih suka tidur daripada terbangun.

"Teman-teman lo dan teman-teman gue pada rindu sama lo Sa, mereka tiap hari bantuin lo buat nyari pendonor ginjal. Gue gak nyangka mereka bakal sesayang ini sama lo, lo harus bangun Sa. Bakal gue ceritain gimana sayang nya mereka ke lo. Bangun ya Sa? Gue bukan orang yang kuat yang bisa ditinggal tidur lama sama lo." Jaehyuk mengangkat tubuh nya, menatap Asahi dan segera menyerkap air matanya.

"Kenapa harus lo Sa? Gue selalu nanya ke orang-orang, kenapa harus lo?"

Kepala itu terangkat ke atas, bahkan melihat wajah pucat Asahi saja, Jaehyuk benar-benar tidak tega.

"Kalo gue kehilangan lo, gue gak bakal bisa nerima dunia. Gue bakal benci takdir Sa, gue juga bakal marah ke semesta karena ambil lo dari gue. Tapi Sa.." Jaehyuk menundukkan kepalanya setelah mengangkatnya keatas. ".. Apa bisa gue hidup tanpa lo setelah marah ke semesta?" Seseorang yang mendengar dibalik pintu ikut menangis, ide yang sangat tidak baik untuk datang ke ruangan Asahi dan melihat moment yang menyakitkan ini.

"Bodoh banget gue datang kesini, lihat! Gue dibikin nangis lagi sama Jaehyuk" Seseorang itu menyerkap air mata nya, pergi menjauh dari pintu untuk melanjutkan tangisannya.

"Gue pulang ya Sa, kalo gue kesini lagi, lo harus bangun. Janji ya?" Tidak ada pergerakan dari Asahi, dan Jaehyuk hanya bisa pasrah dibuatnya.

Jaehyuk berdiri dari duduk nya, melepaskan tangannya dari tangan Asahi dan meletakkan tangan Asahi kembali tempat nya.

"Gue pulang Sa." Jaehyuk berbalik arah dengan perlahan dan melangkah maju untuk meninggalkan Asahi sendirian.

Air mata Asahi terjatuh, dan sayang nya Jaehyuk tidak sempat melihatnya karena sudah lebih dulu keluar dari ruangan Asahi.

• • • • •

T R E A - S U R E

Aaaaaa guys sorry banget UP nya hari ini
:( Aturannya tuh mau Up nya semalam, eh aku sakit gigi, jadinya gak bisa ngetik tenang dan mikirnya juga gak tenang huhu sorry ya telat.

Btw, bentar lagi TAMAT yeay!!

Ada yang mau disampaikan? Komen ya hihi.

Oke, see u dichapter selanjutnya!

TREA and SURE | ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang