13 - "Bangun Sa, gue takut"

821 127 0
                                    

Sekarang, Jaehyuk, Asahi, Yedam dan Doyoung berada dirumah Asahi. Keempatnya berada dikamar Asahi, tempat dimana setiap malam menjadi saksi bisu kesakitan Asahi setiap menahan sesuatu setiap malam.

"Bang, gue rasa, Asahi harus dibawa kerumah sakit. Gue, gue takut Asahi makin hari makin lemah. Apalagi, Asahi selalu nahan sesuatu dan Asahi selalu nutupin rasa sakit itu dari kita semua" Mendengar ucapan Yedam, Jaehyuk menoleh kesamping, dimana disana ia bisa melihat Asahi tertidur tanpa merasakan sakit lagi.

"Setuju, gue setuju sama Yedam" Balas Doyoung kemudian.

"Ya, gue rasa begitu. Gue bakal bawa Asa ke rumah sakit. Tapi bukan sekarang" Jawab Jaehyuk, bukannya mengundur waktu untuk membawa Asahi ke rumah sakit. Hanya saja, Jaehyuk ingin berusaha untuk selalu ngertiin Asahi, ia paling benci dengan bau obat-obatan, Jaehyuk tidak ingin membuat Asahi makin menjauhinya karena akan membawa Asahi ke rumah sakit tanpa izin darinya.

"Kenapa gak sekarang aja bang? Bang Asahi harus segera diperiksa biar tau bang Asahi sakit apa" Balas Doyoung, Jaehyuk menunduk, benar-benar bingung harus melakukan apa.

"Doy, gue tau persis Asahi orang nya gimana. Asahi paling gak suka sama seseorang yang ngelakuin sesuatu untuk dia tanpa izin dari dia sendiri, gue cuma gak mau seseorang itu tertuju pada gue yang bakal bawa dia ke rumah sakit tanpa izin dari dia" Doyoung terdiam, ah.. ia mengerti.

"Jadi, kapan lo bakal bawa Asahi kerumah sakit?" Tanya Yedam setelah itu.

"Gue gak tau Dam, tapi gue pastiin, Asahi bakal kerumah sakit secepatnya" Yedam dan Doyoung mengangguk, setidaknya mereka lega karena ada Jaehyuk.

"Kalian temanan ya bang dulunya?" Jaehyuk menoleh pada Doyoung, kenapa Doyoung tiba-tiba bertanya tentang itu?

"Kenapa lo tiba-tiba nanya?"

"Cuma ngerasa aneh aja, kok cuma lo diantara anak TREA yang paling khawatir dan yang paling selalu ada untuk bang Asahi"

"Kalo gue jawab iya, apa lo percaya?" Doyoung mengangguk cepat, tentu saja dirinya percaya, bahkan 100% percaya.

"Ya, gue percaya" Balas Doyoung.

"Alasannya?"

"Cara lo jagain bang Asa, cara lo khawatir tentang bang Asa, dan cara lo merhatiin bang Asa. Itu semua paling beda dari yang lain. Semuanya emang khawatir sama bang Asa, tapi khawatir yang lo punya, benar-benar beda" Balas Doyoung lagi.

"Ya, gue sama Asa temanan." Jawab Jaehyuk.

"Tuh kan benar apa kata gue Doy" Yedam menatap Doyoung dengan senyuman bangga nya.

"Kalo lo sama bang Asa temanan, tapi kenapa sekarang kalian kayak musuhan, bang?" Tanya Doyoung lagi.

"Ada sesuatu yang terjadi, dan gue rasa kalian gak harus tau. Gue bakal selesain masalah gue sama Asahi, jadi.. kalian gak perlu khawatir" Yedam dan Doyoung mengangguk, jika sudah seperti itu, keduanya tidak harus khawatir lagi karena penasaran.

"Kalo gitu, gue sama Doyoung pulang ya bang. Gue titip Asahi" Jaehyuk tersenyum manis dan menepuk-nepuk pundak Yedam.

"Iya Dam, makasih yah karena kalian berdua udah jadi salah satu orang yang peduli sama Asahi"

"Iya bang, sama-sama." Jawab Yedam, dan setelah itu keduanya keluar dari kamar Asahi.

Setelah Yedam dan Doyoung pergi, Jaehyuk kembali ke kasur Asahi. Duduk ditepi kasur Asahi dan menatap anak itu dengan sayu.

"Sa, kenapa lo nyembunyiin rasa sakit lo dari gue? Kenapa Sa? Lo udah bikin gue ngerasa bersalah karena gak becus jagain lo" Jaehyuk meraih tangan mungil Asahi, mengusapnya sangat lembut seperti dirinya menjaga Asahi.

"Terkadang lo aneh Sa, disatu sisi, lo selalu ingin menjauh dari gue, selalu bilang kalo lo bisa sendiri. Tapi Sa, disatu sisi nya lagi. Sifat lo seakan bilang kalo lo selalu butuh gue, gue bingung Sa, sebenarnya mau lo apa?" Mata itu tak kunjung terbuka, mungkin sekarang Asahi lebih suka tertidur dengan nyeyak.

"Mau sampai kapan lo nutup mata lo Sa? Gue sesak tiap kali lihat mata lo terpejam"

Jaehyuk menyentuh dahi Asahi, dahi yang sekarang terasa sangat panas.

"Bangun Sa, gue takut. . ." Jaehyuk memeluk Asahi, ia takut Asahi terus menutup mata nya tanpa ingin membuka nya lagi.

•  •  •  •  •

"Jaehyuk mana?" Mendengar pertanyaan dari Hyunsuk membuat Junkyu langsung menjawabnya. "Masih jagain Asahi, bang!" Balas nya cepat.

"Dimana?"

"Dirumah Asahi, nih Jae baru aja ngabarin gue" Junkyu memperlihatkan handphone nya pada Hyunsuk.

"Ah.. kok gue makin khawatir ya sama Asahi?" Tanya Jihoon frustrasi, sedari tadi hati nya merasa tak tenang karena pikirannya terus tertuju pada nama Asahi.

"Sama Ji, gue juga" Jawab Yoshi dan diangguk'i oleh Mashiho.

"Udah, Asahi pasti gak bakal kenapa-kenapa. Percaya sama gue, Asahi itu orang nya kuat, terbukti tiap kali dia sakit tapi masih aja tetap masuk sekolah" Balas Hyunsuk berusaha membuat anak-anak tenang, ia hanya tak ingin membuat mereka semua berpikir negatif tentang Asahi.

"Kalo ternyata Asahi punya penyakit parah gimana bang? Gue takut Jaehyuk—"

"Jun, jangan mikir yang bukan-bukan. Kasihan yang lain makin overthinking" Sela Hyunsuk memotong ucapan Junkyu.

"Iya bang, maaf" Junkyu memilih untuk diam setelah itu.

"Udah-udah, ayo ngerjain tugas kalian. Berpikir positif aja tentang Asahi, kasihan anak nya dikelilingi pikiran negatif dari kalian" Final Hyunsuk berucap pada mereka, yang lain langsung meraih pena masing-masing dan segera menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh guru. Hanya satu yang mereka harapkan, semoga saja Asahi tak punya penyakit yang parah dan hanya sakit biasa.

•  •  •  •  •

T R E A - S U R E

TREA and SURE | ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang