"Jun, gak sekolah lo?" Tanya Yoonbin yang baru saja menuruni anak tangga, ia berjalan menuju kulkas, membuka nya segera dan meraih satu botol susu pisang yang selalu Junkyu stok banyak-banyak.
"Buta mata lo?!" Sindir Junkyu, padahal Junkyu sudah memakai seragam sekolah, tapi dengan enteng nya Yoonbin masih bertanya.
"Basa basi doang sih, biar gak ngamuk gue minum susu pisang terus" Jawab Yoonbin lalu duduk disofa.
"Lo ga sekolah?" Tanya Junkyu.
"Gak, udah lulus"
"Gue serius"
"Gak, Jun. Gue udah berhenti sekolah. Nanya sekali lagi gue bakar rumah lo!"
Junkyu menghentikan aktivitas memperbaiki seragamnya, bibirnya mempout seperti biasa. Itu tandanya, ada sesuatu yang sedang Junkyu pikirkan.
"Kenapa lo berhenti sekolah? Pendidikan itu penting, Ben. Soal biaya kan, udah keluarga gue—"
"Jun, gue berhenti ada alasannya." Sela Yoonbin cepat, ia tak mau mendengar secara rinci ucapan Junkyu.
"Apa? Apa alasannya?"
Gue gak mau nyusahin keluarga lo, udah terlalu banyak yang gue terima dari kebaikan lo dan keluarga lo. Gue malu Jun, hidup dengan nyusahin orang lain gini.
Yoonbin terdiam, walau sekarang ia masih menyusahi Junkyu. Yoonbin selalu berpikir untuk mencari cara agar tidak selalu merepotkan Kim Junkyu.
"Anu, gue mau berak" Tak menanggapi pertanyaan Junkyu, Yoonbin berdiri. Ia meletakkan susu pisang nya dan berlari ke kamar mandi.
"Gue tau Ben, gue tau" Hati mungil Junkyu terasa sesak, ia tau alasan Yoonbin. Dan Junkyu sama sekali tidak pernah merasa direpotkan sama sekali oleh Ha Yoonbin.
• • • • •
Didalam kelas 11 ini, hanya terdapat beberapa orang yang masih manetap. Sisanya pergi ke kantin untuk mengisi perut masing-masing.Semua anak SURE berkumpul, tidak ada satupun dari mereka yang keluar. Hari ini dan istirahat kali ini, mereka akan memainkan pemainan UNO. Dimana yang kalah akan meneraktir yang menang.
"Gimana cara mainnya dah?" Tanya Junghwan frustrasi.
"Ah masa lo udah lupa Wan? Kita dikelas 10 kan sering main ini" Jawab Jeongwoo.
"Ayo ayo ayo! Yang kalah ada dua orang ya, sisanya empat orang yang menang" Semuanya mengangguk mendengar ucapan Yedam.
"Buru bagiin kartunya" Suruh Asahi, Haruto yang bertugas membagikan kartu mengangguk, lalu setelah itu anak itu mulai membagikan beberapa kartu untuk yang lain.
"Oke, udah dibagiin. Dimulai dari gue ya" Ujar Junghwan.
"Gue terakhir gitu?" Balas Asahi sedikit tidak terima.
"Ya bang, lagian lo disebelah gue. Pas banget dari kanan, terus ada bang Haruto yang kedua terus bang Jeongwoo yang ketika, bang Yedam yang keempat, bang Doyoung yang ke lima dan terakhir lo" Asahi membuang nafas pasrah, lalu setelah itu ia memantau kartunya.
Junghwan mulai tersenyum, ia lebih dulu mengeluarkan kartu biru berangka 6.
Haruto tersenyum tipis, ia mulai mengeluarkam kartu berangka 6 dengan warna yang berbeda.
"Anjir lo To ah! Gue ada warna biru lo ganti jadi warna hijau!" Haruto tertawa.
Jeongwoo mengambil kartu lagi, lalu sekarang giliran Yedam.
Yedam mengeluarkan kartu berwarna hijau nya, membuat Doyoung langsung memantau kartunya untuk mencari kartu hijau atau angka yang sama dengan kartu milik Yedam.
KAMU SEDANG MEMBACA
TREA and SURE | ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ✓
Não Ficção❝ Kita mungkin dilahirkan di tempat yang berbeda. Tapi sekarang, kita menjadi satu ❞ - Asahi note 📌 kalian semua bakal nemu kapal Jaesahi dan Harukyu disini. Dan selebihnya, bakal nemu kapal lain, jadi selamat membaca ^^ BUKAN BXB ! ...