27 - "Turunin ego masing-masing"

590 129 2
                                    

Membuka pintu UKS secara perlahan, Jaehyuk melangkah pelan menuju Asahi. Diusahakan nya untuk tidak mengundang suara agar tidur Asahi tak terganggu.

Jaehyuk berdiri tepat disamping Asahi, mata sayu nya memandang diri Asahi dengan sendu. Air mata nya terbendung penuh didalam kelopak mata nya, Jaehyuk lemah. Benar-benar lemah.

"Sa.." Jaehyuk menjatuhkan air mata nya, air yang selalu ingin jatuh setiap kali melihat Asahi tertidur.

"Lo bilang lo gak papa, tapi kenapa lo di UKS?" Jaehyuk menahan diri agar tidak terisak. Jujur, rasanya Jaehyuk ingin berteriak kencang karena benar-benar tidak tega melihat Asahi tertidur dengan wajah nya yang sangat pucat.

"Asa, kenapa lo selalu bilang gak papa ke gue tiap lagi gue ngerasa khawatir? Lo lagi kenapa-kenapa Sa, gue sakit tiap kali lo bilang kalo lo tuh gak papa. Lo bohong Sa, nyatanya gue lihat lo lemah kayak gini. Mana letak lo gak papa nya? Mana Sa?" Asahi tak menjawab, tidur yang tadinya terasa gelisah sekarang sudah meredah.

Jaehyuk meraih tangan Asahi yang terletak diatas perut, ia mengusapnya, mengusap nya dengan sangat lembut.

"Bagi rasa sakit lo ke gue Sa, gue mohon."

Jaehyuk memeluk tubuh itu, tubuh mungil yang selalu berlindung pada Jaehyuk tiap kali merasa ketakutan.

"Sa, kalo lo sakit. Jangan sembunyiin dari gue, gue gak bisa tinggal diam setiap lo menjauh untuk ngerasain sakit lo sendirian. Plis Sa, gue ngerasa gue gak berguna banget buat lo" Suara Jaehyuk bergetar hebat, tak salah ia begitu menyayangi Asahi, Asahi sudah ia anggap seperti saudara kandung nya sendiri.

"Sa, apa bisa kita balik kayak dulu? Gue mau kayak dulu Sa, gue mau kita habisin waktu sama-sama lagi. Bukannya kayak gini Sa, lo habisin waktu lo sendirian, begitupun juga dengan gue. Setidaknya kalo kita udah sama-sama punya lima teman masing-masing, hubungan persahabatan kita gak boleh hancur kayak gini." Blus, hati Asahi kembali sesak mendengar ucapan Jaehyuk.

Gue mau, gue mau Jae. Tapi tunggu gue sembuh, tunggu gue udah gak bikin lo khawatir lagi, gue gak bisa sekarang. Benar-benar gak bisa. Asahi hanya bisa terdiam, pelukan Jaehyuk benar-benar membuat dirinya merasa tenang.

"Gue benci Sa kalo lo menjauh dari gue, itu hal yang paling bikin gue sakit tiap hari" Asahi menatap langit-langit UKS ini, air mata nya ikut keluar. Asahi tidak bisa, Asahi tidak bisa menahannya terus-terusan.

"Gue rindu main hujan bareng lo, gue rindu main sepeda bareng lo, gue rindu semuanya Sa. Hal-hal yang pernah kita lakuin sama-sama, gue rinduin itu semua Sa."

"Gue juga rindu, lo manggil gue 'JaeJae' Sa"

Jaehyuk semakin erat memeluk Asahi, membuat 10 orang yang mengintip ikut merasa sesak dan terluka.

"Gak.. gue gak boleh nangis liat momen menyedihkan ini" Ujar Junkyu pelan, ia mengigit kerah seragam Haruto agar bisa menahan sesuatu yang hampir keluar dari matanya.

"Gak kuat gak kuat" Lirih Jeongwoo, ia menutupi wajah nya menggunakan kedua telapak tangannya.

Tadi, selesai mereka menghabiskan makanan dan minuman dikantin. Mereka semua sama-sama ingin mencari Jaehyuk dan Asahi.

Dan tadi kebetulan sekali, mereka bertemu dengan seseorang yang memberi tahu keberadaan Asahi pada Jaehyuk.

"Gue pengin nangis, hue" Junghwan merengek pelan, membuat Yoshi langsung segera membekap mulut nya.

"JaeJae." Bola mata Jaehyuk perlahan terbuka setelah sempat menutup nya tadi, ia segera mengangkat tubuh nya dari tubuh Asahi, lalu mata nya langsung menatap wajah Asahi yang ternyata sudah bangun dari tidur nya.

"Sa.."

"Kenapa lo tau gue disini?" Tanya Asahi.

"Gue nyari lo, dan tadi gue dikasih tau anak kelas sebelah kelas gue, kata nya lo disini." Asahi membuang nafas nya kasar.

"Sa, apa setiap lo gak ada diantara anak SURE. Lo datang ke sini?" Tanya Jaehyuk setelah itu, Asahi mengangguk pelan. Benar, ia selalu datang kemari setiap kali anak SURE bertemu dengan anak TREA.

"Lo sakit parah, Sa?"

Asahi tak menjawab, ia malah lekat menatap wajah Jaehyuk.

"Gak penting gue sakit parah atau gak." Jawab Asahi ketus.

"Itu penting Sa, lo gak boleh nganggap biasa kalo lo sakit parah"

"Selagi lo masih bisa liat gue, itu gak bakal pernah terasa sakit buat gue" Balas Asahi.

"Tapi, lo selalu ngejauhi diri dari gue. Itu terasa sakit buat gue, Sa."

"Jae—"

"Sa, lo bilang selagi gue masih bisa liat lo, rasa sakit lo gak bakal pernah terasa. Tapi, lo selalu pergi dan gak ngebiarin gue liat lo. Itu terasa sakit buat lo, Sa" Asahi bungkam, benar apa yang dikatakan Jaehyuk pada nya. Dan sekarang, Asahi tak tau harus menjawab apa.

"Jadi, lo gak bisa mundur dari apa yang udah lo bilang. Itu artinya, lo butuh gue biar rasa sakit lo gak terasa."

"Gak, gue gak butuh lo" Elak Asahi.

"Lo butuh gue. Buktinya lo selalu manggil gue tiap lo tidur"

"Gue gak pernah gitu"

"Lo selalu gitu, bahkan tiap lo ketakutan, sendirian atau bahkan ngerasa gelisah. Lo selalu nyebut nama gue"

"Itu karena cuman lo yang gue tau"

"Gak, lo punya anak SURE. Ada anak SURE yang lo tau, lo bisa manggil salah satu dari mereka. Tapi apa? Lo tetap manggil nama gue, Sa"

Ke 10 orang yang ada di pintu masih terdiam sambil menyimak, mereka semua ada di tim Jaehyuk, karena memang disini Asahi yang agak salah.

"Bang Asa udah ketauan masih butuh bang Jaehyuk, masih ajak nge'lak" Gumam Haruto, itu btw kerah nya masih digigit sama Kim Junkyu.

"Bang Asa malu nih kayak nya" Tambah Jeongwoo.

"Bang Asa pen gue tampol rasanya" Sahut Junghwan.

"Diem dulu woi" Lerai Doyoung.

"Gue gak tau, nama lo selalu ada dipikiran gue" Asahi nyerah, ia mengarahkan kepalanya kesamping dan mendapatkan 10 orang tengah menguping di pintu.

"Yah ketahuan!" Suara Haruto membuat kepala Jaehyuk langsung mengarah kebelakang, sial, mereka ketahuan menguping.

"Yak!" Teriak Jaehyuk kesal.

"Hehe, gue gak ikutan deh!" Hyunsuk berlari menjauh meninggalkan yang lain.

"Anjir bang Hyunsuk lari! Padahal dia yang punya ide buat nyari Asahi sama Jaehyuk" Adu Jihoon pada yang lain.

"Gue lari juga deh!" Yoshi pergi menyusul Choi Hyunsuk.

"Hehe maaf ya bang, kita gak sengaja nguping" Jeongwoo yang paling depan perlahan mundur, ia lari, tak mau kena omelan Jaehyuk.

"Yok kita lari juga yok" Ajak Junkyu pada Haruto, Junghwan, Mashiho, Jihoon, Yedam dan Doyoung.

Mereka perlahan berlari, meninggalkan UKS yang sudah dipenuhi aura tatapan tajam dari Yoon Jaehyuk.

Yedam memandangi punggung teman-teman nya yang sudah menjauh, ia tak ikut kabur, karena ada sesuatu yang ingin Yedam katakan pada Jaehyuk dan Asahi.

"Udah jelas kalian sama-sama saling butuh, udah ya. Jangan egois, turuni ego masing-masing. Gue ngomong gini karena gue gak mau kalian terus kayak gini." Keduanya terdiam, ucapan Yedam mampu membuat mereka berdua termenung hebat.

"Dah, gue cabut." Yedam pergi dari hadapan Jaehyuk dan Asahi.

Sementara keduanya masih senantiasa untuk terdiam.

• • • • •

T R E A - S U R E

Komen sama Vote nya jangan lupa juseyo

TREA and SURE | ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang