Tok tok tok.
Keenam anak yang tengah fokus pada tugas masing-masing langsung menoleh tepat kearah sumber suara. Tak ada yang berkutik sama sekali karna sang tamu tak bersuara untuk sekedar memberi tau siapa yang datang.
"Siapa tuh? Perasaan udah datang semua" Tanya Jihoon menatap satu persatu teman-temannya.
"Gak tau. Jun, buka gih sono, lo kan tuan rumah nya" Balas Hyunsuk, Junkyu mengangguk lalu beranjak dari duduknya dan pergi menuju pintu.
"Hati-hati bang, gue takut itu begal" Ujar Jaehyuk.
"Mana ada begal rumah" Sahut Mashiho.
"Yang ada begal motor tolol!" Seru Yoshi.
"Ye orang cuma bercanda doang juga" Jaehyuk cemberut lalu kembali fokus ke laptop.
Junkyu segera membuka pintu secara perlahan, ia rasa ia tau siapa yang bertamu.
"Halo bang!"
Yaps, salah tebakan.
"BEN?!"
"Gak usah teriak geblek! Sakit kuping gue!"
"Anjim, lo ngapain kesini? Pulang pulang sana!"
"Gue baru datang malah diusir? Tega bener lo!"
"Jun, siapa?" Tanya Hyunsuk berdiri disamping Junkyu dengan yang lain dibelakangnya.
"Oi, sono kenalan" Ucap Junkyu pada Yoonbin.
"Hehe, hai teman-temannya Junkyu. Gue Ha Yoonbin, teman kecil nya Junkyu, paling ganteng sejagat raya. Panggil gue Bin atau Ben aja kalo nama gue susah di panggil"
"Gak susah tuh" Balas Jaehyuk.
"Hai Bin, gue Hyunsuk ketua TREA, ini Jihoon, Yoshi, Mashiho, dan itu Jaehyuk." Mereka tersenyum kaku satu sama lain.
"Iya bang, gue udah tau dari Junkyu. Hmm btw itu kok muka nya ngeselin banget ya bang?"
"Siapa?" Tanya Hyunsuk.
"Tuh yang disamping teman lo yang mirip orang jepang" Jawab nya, dan sontak semuanya langsung menatap Jaehyuk.
"Dia emang ngeselin Bin" Balas Jihoon.
"Ngeselin-ngeselin gini gue ganteng ya" Jaehyuk mengibaskan rambutnya agar terlihat tampan.
"Gantengan juga gue" Jawab Yoonbin.
"Gak ada yang bener lo pada" Lesuh Yoshi lalu kembali ketempatnya dan diikuti oleh Mashiho dan Jihoon.
"Hmm Jun, itu yang disebut bang Hyunsuk tadi apaan? Ketua TREA? Apaan tuh?" Tanya Yoobin pada Junkyu.
"Nama satuan dari kami, dan bang Hyunsuk ketua nya"
"Oh gitu"
"Iya gue ketua nya" Ujar Hyunsuk.
"Dan gue maknaenya" Ucap Jaehyuk.
"Modelan kayak lo paling muda? Kayaknya yang namanya Mashiho itu deh yang paling muda, soalnya tampang-tampang nya lucu-lucu dan gemoy-gemoy gitu." Yoonbin sangat tidak terima bahwa Jaehyuk paling muda.
"Ya gimana ya kak, umur kan gak ada yang tau" Balas Jaehyuk sedikit kesal pada Yoonbin.
"TREA ya.. hmm boleh gabung gak?"
"GAK!" Tolak Junkyu dan Jaehyuk kompak.
"Kenapa?"
"Lo gak cocok, muka lo dibawah standar" Maki Jaehyuk.
"Alasannya yang lain aja coba" Ucap Yoonbin tak terima.
"Hmm lo terlalu culun si kalo kata gue Ben" Jawab Junkyu.
"Anjing lo berdua" Umpat Yoonbin frustrasi.
"Hahahaha, lanjut gelud aja deh kalian bertiga. Gue mau lanjut nugas" Hyunsuk berbalik arah dan duduk ditempatnya. Sementara Junkyu dan Jaehyuk masih menatap sinis ke arah Yoonbin.
"Kenapa? Terpesona sama kegantengan gue?" Tanya Yoonbin pada keduanya.
"Pede banget lo ngomong gitu?" Tanya Jaehyuk.
"Sok kenal lo" Yoonbin masuk dan meninggalkan mereka berdua didekat pintu.
"Hadeuh, bakal cepat habis deh kayaknya stok makanan gue dirumah kalo ada dia" Junkyu langsung depresi, ia senang jika Yoonbin akan tinggal dirumah nya untuk beberapa bulan, tapi ia tak senang jika kamar nya nanti akan dikuasai oleh Yoonbin.
"Awas aja tuh anak nguasain kamar gue!" Ujar Junkyu lalu menutup pintu.
"Hmm, bakal makin seru nih" Lirih Jaehyuk lalu kembali.
• • • • •
"Sa" Asahi menoleh kesamping, dimana disampingnya sekarang ada Bang Yedam yang ikut menyusulnya ke kamar mandi.
"Hm?" Respons Asahi, ia sibuk mencuci tangannya di wastafel, karena tadi mereka baru saja selesai melukis bersama.
"Bukannya hari ini lo ada jadwal? Kenapa gak kerumah sakit?" Asahi diam, ah. Kenapa Yedam membahas hal yang paling Asahi benci?
"Lo tau jadwal-jadwal gue?" Yedam mengangguk.
"Hm, gue gak sengaja liat jadwal lo diruangan Om Vrans" Asahi membuang nafas nya dan mematikan wastafelnya, ia mengangkat kepalanya dan menatap langit-langit kamar mandi ini.
"Anak-anak akhir-akhir ini selalu khawatir sama gue, gue selalu nolak waktu mereka ngajak main atau sekedar ngumpul bareng. Gue gak mau bikin mereka khawatir sama gue, maka nya hari ini gue nerima ajakan Haruto buat ngelukis dirumah nya, kasihan juga anak nya sendirian dirumah. Orang tua nya juga pergi keluar ntah kemana" Yedam menunduk, benar. Akhir-akhir ini anak-anak pada sedih karena Asahi jarang bersama mereka.
"Tapi Sa, lo gak boleh ngelewati jadwal lo" Balas Yedam.
"Gue tau, dan menurut gue itu gak masalah. Selagi gue masih bisa nahan, gue bakal tetap bareng kalian" Yedam tersenyum tipis, ia bangga memiliki ketua seperti Asahi.
"Lo pemimpin yang baik, Sa" Sama hal nya dengan Yedam, ia tersenyum tipis. Memikirkan betapa bohong nya ucapan Yedam.
"Gue pemimpin yang baik? Gak, Dam. Gue pemimpin yang lemah" Begitu banyak pikiran sampai Asahi tak percaya bahwa dirinya adalah pemimpin yang baik. Dari ia yang selalu menjauh akhir-akhir ini, memisahkan diri dari anak-anak dan selalu menghabiskan waktu sendiri. Itu membuat Asahi berpikir bahwa ia adalah orang yang egois dan memikirkan diri sendiri.
"Lo gak lemah Sa, lo kuat. Buktinya lo ngelewati jadwal lo demi anak-anak. Harus nya itu gak boleh, tapi demi mereka. Lo memaksakan diri ngelakuinnya"
"Gue sebenarnya marah karena lo ngelewati jadwal lo, padahal lo gak papa gak datang kesini dan bisa lakuin jadwal lo dirumah sakit. Gue bisa Sa jagain anak-anak selagi lo menyembuhkan diri. Jadi tolong Sa, pikirkan diri lo sendiri. Itu juga bakal ngebuat anak-anak gak memikirkan hal-hal yang sedih nantinya" Lanjut Yedam kemudian.
"Gue beruntung punya lo di sini" Balas Asahi tersenyum.
Sementara Yedam hanya terkekeh mendengarnya.
Dilain sisi, Junghwan menjauh setelah mendengar percakapan diantara Asahi dan Yedam. Anak itu pergi keluar rumah dan mencari tempat untuk menangis agar yang lain tidak tahu.
"Lah? Tuh anak mau kemana?" Tanya Jeongwoo.
"Tadi sih dia diam-diam bilang ke gue mau ke warung buat beli donat" Jawab Doyoung.
"Yah, padahal gue mau nitip beli cemilan lagi" Balas Jeongwoo sedih.
Asahi dan Yedam kembali, keduanya langsung duduk ditempat masing-masing dan kembali meraih alat lukis.
"Hm kayak ada yang kurang" Ucap Yedam.
"Junghwan mana?" Tanya Asahi.
"Keluar bang, kata bang Doyoung sih beli donat diwarung" Balas Haruto dengan wajah nya yang fokus menatap lukisannya. Asahi dan Yedam hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu setelah itu keduanya lanjut melukis tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi.
• • • • •
T R E A - S U RE
KAMU SEDANG MEMBACA
TREA and SURE | ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ✓
Saggistica❝ Kita mungkin dilahirkan di tempat yang berbeda. Tapi sekarang, kita menjadi satu ❞ - Asahi note 📌 kalian semua bakal nemu kapal Jaesahi dan Harukyu disini. Dan selebihnya, bakal nemu kapal lain, jadi selamat membaca ^^ BUKAN BXB ! ...