06 - "Maaf Jae, maafin gue"

1K 173 1
                                    

Meninggalkan Jaehyuk yang berada didepan rumah sambil memaksa nya untuk keluar, mampu membuat Asahi lagi dan lagi merasa frustasi.

Jaehyuk terus memaksa, padahal Asahi sudah menolak dengan kasar. Tapi, anak itu masih saja bersikap keras kepala.

"Asa! Keluar dulu! Kita bicarain baik-baik!" Asahi mengeleng pasrah, tidak ada yang harus dibicarain bagi nya.

"Pergi gue bilang! Gak ada yang harus dibicarain!  Menjauh dari gue, Jae!" Teriak Asahi nyaring, Jaehyuk  semakin mengedor-ngedor pintu rumah Asahi, sampai kapanpun ia tidak akan pernah menjauh dari Asahi.

"Lo gak berhak nyuruh gue buat menjauh dari lo, Asa! Gue gak mau! Lo teman gue, sahabat gue, sekaligus orang yang selalu ada buat gue! Berhenti kayak gini! Lo bukan Asahi yang pernah gue kenal!" Asahi menunduk, benar. Ia bukan Asahi yang pernah Jaehyuk kenal lagi.

"Benar, gue bukan Asahi yang lo kenal. Gue udah berubah, jadi pergi dari rumah gue dan jangan peduliin gue lagi" Jaehyuk terdiam, ia benar-benar tidak habis fikir dengan jalan pikiran Asahi.

"Harus ada alasan kenapa lo gini Sa! Gue yakin, alasan karena gue punya lima teman bukan jadi alasan kenapa lo nyuruh gue sampai segininya! Apa Sa alasan yang lebih kuat?! Kenapa lo mau gue menjauh dari lo?! Jawab Sa! Gue gak bisa menjauh cuma karena gue punya anak TREA!" Asahi menjatuhkan air mata nya, untuk saat ini, ia tidak bisa menjawab pertanyaan dari Yoon Jaehyuk.

"Tolong pulang, gue mau istirahat" Asahi berbalik arah setelah tadi mendekat pada pintu rumah nya.

"Asa! Jawab gue dulu! Lo gak bisa gini! Gue gak bakal ngejauhi lo! Sampai kapanpun gue gak bakal ngelakuin itu!" Asahi menyerkap air mata nya, ia tau Jaehyuk tidak mudah menuruti ucapan orang, kecuali, jika seseorang itu punya alasan yang kuat.

"Maaf Jae, maafin gue.." Asahi masuk kedalam kamar nya tanpa mempedulikan Jaehyuk lagi yang masih berada didepan rumah nya.

Aktivitas Jaehyuk terhenti, ia yakin sekarang Asahi sudah masuk kedalam kamar nya.

"Asa, lo kenapa? Apa ada sesuatu yang terjadi sama lo? Tapi apa Sa? Gue butuh jawaban.." Tanpa Jaehyuk sadari, air mata nya mengalir. Suatu hal yang tidak wajar kenapa Jaehyuk menangis, tapi karena ini tentang Asahi, menangis bagi Jaehyuk adalah sesuatu yang wajar.

"Ayo Sa perbaiki semua nya, jangan gini terus. Gue gak mau kehilangan sahabat kecil gue" Isak Jaehyuk, ia langsung menghapus air mata nya lalu kembali menatap pintu rumah Asahi yang masih senantiasa tertutup.

"Asa, gue kangen lo Sa"

"Gue kangen banget sama lo"

"Lo gak bisa sendirian"

"Kalo lo sakit, harus ada gue disamping lo"

"Asa, lo gak sakit kan Sa?"

"Asa, tolong jawab gue.." Kepala Jaehyuk menunduk, membiarkan air mata nya lebih banyak terjatuh.

"Kalo lo kenapa-kenapa, gue gak bisa nahan diri buat gak nyalahin diri gue sendiri Sa. Tolong Sa, jangan bikin gue khawatir" Lanjut Jaehyuk.

Hembusan nafas kembali terdengar, Jaehyuk mengangkat kembali kepalanya, memutar arah tubuh nya dan melangkah pergi meninggalkan rumah Asahi. Jika Asahi tidak mau keluar, maka Jaehyuk harus pergi.

"Gue gak bakal nyerah Sa, gue bakal tetap cari cara biar gue bisa dekat lagi sama lo." Ujar nya sebelum benar-benar pergi dari rumah Asahi.

Setelah Jaehyuk pergi, Asahi keluar dari kamarnya. Anak itu mengintip dari jendela, mengecek apakah Jaehyuk sudah pergi atau tidak.

Asahi bernafas lega, akhirnya Jaehyuk pergi dari rumah nya.

"Jae, maafin gue. Gue cuma gak mau bikin lo khawatir" Asahi lemah, lemah tentang hidup nya yang penuh akan kesakitan.

"Gue gak bisa jujur, gue gak bisa bilang ke lo ada sesuatu yang terjadi sama gue. Gue gak bisa Jae, gue gak bisa liat senyum lo hilang kalo gue kasih tau apa yang sebenarnya terjadi sama gue.."

"Saat lo bareng anak TREA, gue senang karena senyum lo nyata. Lo bahagia bareng mereka, lo selalu senyum. Jadi.. gue gak mau ngehancuri senyum lo kalo gue kasih tau apa yang lagi gue alami saat ini" Asahi memegang perut nya, sekarang rasa sakit itu datang lagi.

"Gue sakit Jae, tapi gue gak tau gue sakit apa.." Asahi runtuh, ia menyandar pada pintu dan menahan rasa sakit itu.

"Jae.. perut gue sakit.." Asahi memejamkan mata nya, ia mengigit bibir bawah nya agar rasa sakit itu terlawan. Tapi sekuat apapun ia mencoba, rasa sakit itu tidak akan hilang dengan cepat.

"Arhk, sakit!" Rintih nya penuh dengan penekanan.

• • • • •

T R E A - S U R E

TREA and SURE | ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang