Mistake 13

1.3K 208 52
                                    

Rasanya, semua harapan Ji Hyun telah runtuh usai Jungkook menolak untuk ikut dengannya. Semua jalan telah tertutup, begitu dia menyadari bahwa Min Yoongi benar-benar telah mengambil hati sang putra.

Kendati Yoongi tetap membiarkan mereka bertemu kapan saja, hal itu tak lantas membuatnya lega. Ji Hyun membutuhkan Jungkook, sebab itulah dia serta keluarga kecilnya rela pindah ke ibu kota demi bisa bertemu dengannya.

Namun, nyatanya semua tidak berjalan sesuai rencana. Jungkook menolak ikut dengannya, anak itu justru memilih tetap tinggal dengan Yoongi yang bukan siapa-siapa.

Belum selesai masalah Jungkook, Ji Hyun kembali dibuat frustasi dengan putranya yang dilarikan ke rumah sakit lagi. Ditambah dengan sang suami, yang terus menyalahkannya lantaran terlalu fokus pada putra kandungnya.

Suaminya seakan lupa, jika dia melakukan itu atas perintahnya juga.

Semua masalah seolah menghampirinya. Menyerangnya secara bertubi-tubi dan membuat dunianya hancur tak bersisa.

Ji Hyun pikir, secangkir kopi mungkin dapat sedikit menjernihkan pikirannya. Karenanya, setelah memastikan sang putra telah tertidur, wanita itu memutuskan untuk pergi ke kantin rumah sakit. Memesan secangkir kopi untuk dirinya nikmati, selama sang suami belum datang ke sana.

"Jangan terlalu dipikirkan. Jungkook mengatakan itu dalam kemarahan, Paman."

"Taehyung ...."

Samar-samar, Ji Hyun mendengar suara yang menurutnya cukup familiar. Akan tetapi, alih-alih menoleh dan memastikan siapa orang itu, Ji Hyun justru tetap diam di tempatnya dan mendengarkan perbincangan mereka.

"Aku sudah tahu. Paman 'kan, yang bertanggung jawab atas kematian Ayah kandung Jungkook?"

Ucapan yang keluar dari remaja bernama Taehyung—yang Ji Hyun duga adalah keponakan dari Yoongi—benar-benar menjadi sebuah kejutan tidak terduga untuknya. Begitu terkejut, hingga membuatnya hampir menyemburkan kopi di mulutnya.

Ji Hyun mungkin tidak akan percaya, jika dia sendiri tidak mendengarnya secara langsung.

Sosok Min Yoongi yang begitu sempurna di mata sang putra. Yang begitu dia hormati hingga anak itu menolak ikut dengannya. Nyatanya tidak lebih dari seorang pembunuh yang telah menghilangkan nyawa mantan suaminya.

Ji Hyun kembali menyeruput kopi di tangannya. Tersenyum simpul, saat menyadari jika jalannya belum benar-benar tertutup. Masih ada satu celah, yang agaknya cukup untuk membuat Jungkook meninggalkan sang ayah.

***
"Karena Anda sudah di sini, kami pamit pulang dulu, ya? Mereka sudah sangat ngantuk, sepertinya."

Mewakili keponakan serta sang putra, Yoongi berpamit pada wanita paruh baya yang mengaku sebagai Bibi dari Mingyu setelah beberapa lama menunggu di sana.

Bibi dari Mingyu sendiri mengangguk, beliau berterima kasih kepada Jungkook dan Taehyung karena sudah bersedia menemani anak itu.

Ketiganya mulai melangkah pergi. Akan tetapi, belum ada tiga langkah mereka ambil, seseorang tiba-tiba saja berteriak menyerukan nama Jungkook dan sontak membuat mereka menoleh ke sana.

***
Jungkook menatap lamat bangunan berlantai dua di hadapannya. Cukup lama terdiam, akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke dalam rumah yang tidak lain adalah milik Ji Hyun—sang ibu.

Usai tak sengaja bertemu beliau di rumah sakit malam tadi, Jungkook memenuhi permintaan ibunya untuk datang ke rumah setelah diberi ijin oleh sang ayah. Jungkook juga ingin meminta maaf, atas sikapnya yang mungkin menyinggung ibunya saat terakhir kali mereka bertemu.

Mistake✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang