Meskipun bisa, tetapi selama ini Yoongi tidak pernah membatasi sang putra. Dia percaya, putranya adalah anak bertanggung jawab yang akan selalu bertindak usai memikirkan segala resikonya.
Hal itu terbukti dengan Jungkook yang selalu meminta ijin sebelum pergi. Pulang tepat waktu, dan mengabarinya karena paham dia mudah khawatir tentang apa pun yang berhubungan dengannya.
Ini pertamakalinya Jungkook menghilang tanpa kabar. Hal itu tentu saja berhasil membuat Min Yoongi khawatir bukan kepalang.
"Tunggu sebentar lagi, Yoon," ujar Seokjin, saat melihat sang adik ipar sudah bersiap pergi dengan kunci mobil di tangannya.
"Mau menunggu sampai kapan, Kak? Ini sudah malam, tapi putraku belum pulang juga sampai sekarang," balas Yoongi.
Cukup. Yoongi benar-benar tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Ini sudah lewat dari jam sepuluh malam, tetapi Jungkook belum pulang juga hingga sekarang.
"Aku sudah menghubungi semua teman-teman Jungkook. Tidak ada satupun dari mereka yang tahu keberadaannya, Paman."
Ucapan yang baru saja Taehyung lontarkan membuat Yoongi semakin tidak bisa mengontrol diri. Pria itu benar-benar akan pergi, jika saja Jungkook tidak lebih dulu kembali.
Anak itu berdiri di depan pintu, menatap ke arah sang ayah yang kini sudah berada di hadapannya dengan tatapan tak biasa. Di sisi lain, Yoongi—dengan segala rasa khawatirnya—mengabaikan semua itu dan langsung saja menarik sang putra kedalam pelukannya.
"Astaga, Koo. Dari mana saja, Nak? Kenapa baru pulang? Ayah khawatir sekali, sayang."
Yoongi memberondong Jungkook dengan berbagai macam pertanyaan. Mengecek seluruh bagian tubuhnya, takut-takut anak itu terluka dan menyebabkannya terlambat pulang.
"Koo baik-baik saja, 'kan? Koo tidak terluka, 'kan?"
Berbanding terbalik dengan Yoongi, Jungkook, anak itu justru hanya diam tanpa mengalihkan pandangannya dari sang ayah. Mulutnya seakan terkunci rapat, hingga tak satupun pertanyaan dari ayahnya dia jawab.
"Ayah bertanya, Koo. Kenapa diam saja? Ayah—"
"Kau bukan Ayahku."
Tidak hanya Yoongi, Seokjin serta Taehyung yang masih berada di sana sama-sama tercengang kala mendengar apa yang baru saja Jungkook ucapkan.
Mereka mungkin tidak akan percaya, jika saja Jungkook tidak kembali mengulang perkataannya.
"Kau bukan Ayahku."
Demi Tuhan, rasanya kepala Yoongi pening sekali mendengar ucapan seperti itu keluar dari mulut putranya sendiri.
Semuanya masih baik-baik saja pagi tadi. Yoongi masih membangunkan Jungkook, menemani anak itu sarapan seperti yang biasa mereka lakukan. Tidak ada yang salah, lantaran Jungkook juga masih tersenyum manis sambil melambaikan tangan ketika dia mengantarkannya ke sekolah.
Apa yang terjadi?
Apa yang telah Yoongi lewatkan hingga tiba-tiba saja putranya mengatakan hal seburuk ini?
Setidaknya itu yang Yoongi pikirkan, sebelum akhirnya Jungkook kembali bersuara dan membuatnya sadar; bahwa bom waktu yang selama ini telah dia simpan, kini sudah meledak dan menghancurkan semuanya.
"Kau bukan Ayahku. Ayahku Jeon Wonwoo, orang yang nyawanya telah Anda habisi, Min Yoongi."
Kenyataan ini tak hanya menampar Yoongi, tetapi juga Jungkook sendiri. Tidak perlu dijabarkan, seberapa hancur hatinya ketika mengetahui fakta bahwa orang yang selama ini telah dia anggap sebagai orangtuanya, nyatanya adalah orang yang sama dengan pembunuh sang ayah kandung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake✔️
FanfictionSemua baik-baik saja antara Min Yoongi dan Jungkook-sang putra. Hingga satu kebenaran terungkap, dan membuat segalanya mulai terasa runyam. Cover by : Pinterest.