4

358 34 1
                                    

Pelajaran hari ini pun selesai. Melati, Vito, dan juga kedua sahabatnya bersiap-siap untuk mengikuti eskul badminton.

Mereka pun mulai melaksanakan pemanasan saat semuanya telah berkumpul, yakni pukul setengah 4 sore.

"Jordan ikut eskul ini juga? Kenapa gak yang lain aja ya," bisik Gloria disela-sela istirahatnya.

"Ya soalnya.. dia itu pecinta bulu tangkis garis keras, mana mungkin sih milih eskul lain," jawab Fadia.

"Eh, atau.. ada misi lain?" tambah Gloria yang membuat Fadia dan Melati saling tatap.

"Misinya, dia mau deketin Meli," jawab Gloria yang ditoyor kepalanya oleh Melati.

"Aw.. sakit buk," jawabnya seraya mengusap-usap kepala.

"Yok berdiri, kita mulai sekarang latihannya," teriak Coach Ricky sebagai kepala pelatih bulu tangkis yang membuat semuanya langsung mengikuti arahan.

Saat jam menunjukkan pukul 17.30 WIB, Coach Ricky meniup peluit miliknya. Itu menandakan bahwa eskul telah berakhir.

Sebelum anak didiknya Coach Flandy pulang, beliau memberikan beberapa amanat. Tidak lupa untuk memberitahukan beberapa jadwal turnamen badminton untuk tingkat SMA.

"Gue balik bareng Gloria lagi, gak apa-apa kan Mel?" tanya salah satu sahabatnya.

"Gak apa-apa dong, kan emang biasanya lo balik bareng nih anak," jawab Melati.

"Hehe.. iya juga sih," jawab Fadia dengan diikuti tertawaan oleh kedua sahabatnya.

Saat kedua sahabatnya pulang, Melati langsung naik angkot yang arahnya melewati perumahan orang tuanya.

"Eh ketemu lagi nih, udah jodoh kali ya," ucap Yere seraya memperlihatkan senyuman manisnya. Sedangkan Melati hanya tersenyum dengan paksa.

"Lo sering balik sendirian kayak gini?" tanyanya.

Mau tidak mau, Melati pun harus menjawabnya, "iya, emang kenapa?"

"Gak apa-apa sih. Kapan-kapan balik bareng gue ya," ucapnya. Seperti biasa, Melati hanya tersenyum saja.

Kalo hadap-hadapan gini, Yere keliatan ganteng juga ya. Beda sama Jordan... batinnya.

"Gue ganteng ya?" ucap Yere yang membuyarkan lamunan Melati.

"Hah?! Biasa aja, gantengan juga babah," jawabnya bohong, sedangkan Yere tertawa kecil.

"Freak banget sih," ucap Melati pelan.

"Gue masih bisa denger ya, haha.." jawab Yere.

"Mang kiri mang," ucapnya ketika gerbang perumahan sudah terlihat.

"Hati-hati, jangan lupa nanti malam mimpiin gue ya," ucapnya yang membuat Melati malu saat sedang membayar ongkos.

Saat melewati rumah bunda, Melati berpapasan dengan kakaknya Anthony, "eh Kak Mpin, mau kemana nih?"

"Biasa, mau cari duit. Kamu mau ikut?" tanyanya.

"Gak lah kak, Meli aja baru pulang," jawabnya.

"Anak badminton banget nih anaknya Pak Ahsan," ucap sepupunya itu karena melihat tas raket milik Melati.

"Hehe.. kalo gitu, Meli duluan ya Kak. Bye.." ucapnya seraya meninggalkan Kak Kevin.

Kevin Gionino Adinata merupakan putra sulung dari pasangan Papa Hendra Damar Adinata dan Bunda Greysia Agustine, juga merupakan cucu pertama dari Keluarga Damar.

Saat ini, Kak Kevin sedang berkuliah di prodi S1 Pendidikan Jasmani. Selain itu, Kak Kevin mempunyai grup band bersama teman-temannya.

Tibalah Melati di depan rumah dan dia melihat sebuah motor dengan seorang lelaki yang tentu saja dikenalinya, "ngapain lo disini?"

KEPINGAN MIMPI [revisi] // on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang