12

184 20 1
                                    

Satu bulan berlalu, kini Melati mulai akrab dengan Jordan. Mungkin hatinya sudah terbuka untuk memaafkan kesalahpahaman yang dulu.

"Pagi pak," ucap seseorang dengan seragam yang sama dengan tambahan jas warna maroon.

"Pagi. Ada keperluan apa ya?" tanya Pak Lindan yang sedang mengajar di kelas 12 IPA-2.

"Saya perwakilan dari OSIS pak, ingin menyampaikan beberapa informasi mengenai PORAK untuk Hari Kemerdekaan," jawabnya yang sontak membuat anak-anak di kelas menjadi berisik.

"Hei.. hei, jangan pada berisik," ucap Pak Lindan seraya mempersilahkan anggota OSIS itu masuk ke dalam kelas.

"Selamat pagi semuanya. Sebelumnya kami meminta maaf, karena telah mengganggu aktivitas belajar-mengajar di kelas 12 IPA-2. Perkenalkan, kami dari anggota OSIS yang akan memberikan beberapa informasi mengenai PORAK Hari Kemerdekaan yang akan dilaksanakan tanggal 18 Agustus 2017," ucapnya yang membuat suasana sedikit tenang.

Saat sedang mendata siswa untuk mengikuti perlombaan, tiba-tiba Melati menyanggah ucapan salah satu anggota OSIS.

"Gak, gak.. gue gak setuju untuk itu," ucapnya yang membuat beberapa teman sekelasnya protes.

"Kalo gue yang main, gak akan seru guys. Toh ini kan acara bukan yang serius banget, masa iya gue yang harus turun," ucapnya lagi.

"Bapak setuju sama Melati. Kalo acara PORAK yang turunnya itu yang pada jago, wah.. abis dong dibabat sama kelas 12 IPA juaranya," ucap Pak Lindan.

"Ih si bapak bisa aja. Tapi terima kasih loh pak, anak-anak 12 IPA emang pada jago," timpal Vito seraya tertawa.

"Oh, baiklah. Nanti akan kami sampaikan di kelas selanjutnya untuk perwakilan bulu tangkis. Jadi, Kak Melati akan mengikuti perlombaan apa?" tanya anggota OSIS itu.

"Bakiak aja gak sih? Kayaknya seru tuh," jawab Melati.

"Karena jenis perlombaan sudah terisi, kami mohon pamit. Terima kasih atas perhatiannya," ucapnya, "mari pak."

SMA Kartini memang selalu memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia dengan mengadakan PORAK. Jenis-jenis perlombaan untuk tiap kelasnya itu seperti bakiak, balap karung, cabut koin di pepaya, dan karaoke. Sedangkan untuk perwakilan jurusannya ada futsal dan bulu tangkis.

Setelah kelas selesai, Melati langsung mengganti seragamnya dengan pakaian eskul.

"Eh Mel, lo langsung ke GOR kan?" tanya Fadia.

"Kayaknya gue mau ke kantin dulu deh bestie, soalnya tadi gak jajan," jawabnya.

"Yaudah deh, gue sama Gloria duluan ya," ucap Fadia yang kemudian Gloria menyusul Fadia untuk pergi ke GOR.

Saat memesan bakso, tiba-tiba Melati dihampiri oleh Yeremia, "hai." Seperti biasa, Melati akan merasa kaget. Karena orang itu tiba-tiba ada disampingnya.

"Masih aja kaget ya, padahal gue udah beberapa kali sapa lo kayak gitu. Hahaha," ucapnya, "eh, gue boleh ikut duduk disini kan?"

"Boleh," jawabnya dengan singkat.

"Btw, nanti kita turnamen bareng loh," ucapnya.

"Oh ya? Gue kira, tim basket satu minggu sebelum turnamen badminton," jawabnya dengan antusias.

Selain akrab dengan Jordan, Melati juga sudah mulai akrab dengan Yeremia. Bukan dia mengingkari janjinya pada Anthony, tetapi akhir-akhir ini dia melihat personal Yere yang semakin baik padanya.

"Lo.. udah mulai peduli sama lingkungan sekitar?" tanyanya dengan sedikit kaget.

"Haha, gak juga sih. Gue kan bisa baca Yer, jadwal turnamen kan emang ditempel di mading," jawabnya seraya menyendok bakso untuk masuk kedalam mulutnya.

"I-iya juga sih, gue kira lo udah mulai peduli," jawabnya, sedangkan Melati hanya tersenyum seraya menggelengkan kepalanya.

"Oh iya, lo kesini gak pesen makanan?" tanya Melati.

"Tadinya, gue mau pulang. Cuma liat lo disini sendirian, yaudah gue samperin aja," jawab Yere.

Kantin dan tempat parkir siswa memang bersebelahan, tidak heran jika Yere menghampiri Melati dulu.

"Gue udah selesai nih, duluan ya," ucap Melati dengan senyuman khasnya.

Gue bingung sama lo Yer, apa benar yang dikatakan Onik tentang gue sebagai target lo? Tapi sampe detik ini, gue sendiri belum nemu bukti yang kuat...

Saat diperjalanan menuju GOR, Melati tidak sengaja bertemu dengan Jordan di lorong 12 IPS. Dia memang sengaja lewat jalan ini, karena memang ini jarak yang sedikit lebih dekat.

"COKII.." teriaknya seraya melambaikan tangan, "kok baru berangkat sekarang?"

"Terserah gue dong. Lo juga, kenapa baru sekarang? Perasaan, sahabat lo udah berangkat dari tadi deh," jawab Jordan.

"Gue abis jajan dulu. Oh iya Cok, gue boleh nanya gak?" ucapnya seraya memikirkan pertanyaan apa yang hendak dilontarkan.

"Tanya aja gak sih? Pake izin segala," jawab Jordan seraya tertawa kecil.

"Menurut lo, kalo misalkan ada.. eh gak jadi deh," ucap Melati seraya mengusap tengkuknya.

"Apa sih Meli.. lanjutin dong, gak usah bikin penasaran deh," pinta Jordan.

"Gak penting Coki..," jawabnya seraya berlari meninggalkan Jordan.

---

"Kayaknya dare itu udahin aja deh," ucap Yere seraya menjatuhkan tubuhnya di ranjang milik Rinov.

"Lah? Gimana ceritanya anjir," timpal Daniel.

"Gak jelas emang si Yere, dia sendiri yang bilang kal-"

"Ssttt," ucapnya seraya membekap mulut Rinov.

"Yaudah sih kalo gitu, sekalian aja lo tobat. Putusin tuh pacar lo," timpal Pram.

"Oh iya, ngomong-ngomong soal pacarnya Yere ni. Doi tau gak sih, kalo si Yere brengsek?" tanya Rinov.

"Kayaknya tau deh, masa iya coba, gak ada info apa gitu yang nyampe ke telinganya tentang Yere yang sering ngobrol sama Meli," jawab Pram.

"Gue gak paham sama pacarnya nih bocah, entah dia beneran sayang atau emang bego. Kalo gue jadi dia, udah gue putusin anjir," timpal Daniel.

"Untungnya lo bukan pacar gue," jawab Yere seraya tertawa.

"Kalo lo udahin dare ini, berarti lo bakalan jauhin Meli? Dan balik lagi sama Gischa kan?" tanya Pram.

"Belum tau," jawab Yere dengan tatapan kosong.

"Mau lo apa sih Yer?" ucap Rinov seraya meninju pelan lengannya Yere.

"Gue sayang banget sama pacar gue. Tapi, gue gak mau kehilangan Meli," jawabnya.

"MARUK BANGET LO ANAK CURUT," ucap Rinov dengan nada yang keras.


To Be Continue.

KEPINGAN MIMPI [revisi] // on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang