27

182 33 4
                                    

Match pertama semakin panas, ditambah mental Gregoria yang terlihat menurun. Bagaimana tidak, di game kedua ini, dia sudah mendapat kartu kuning karena dianggap delay.

"Parah sih ini, delay apanya coba?" ucap Gloria, "suruh siapa, gak mau ngepel lapangan. Lagian, si Jorji gak lama-lama amat dah ngeset-ngesetnya."

"Lianne aja udah dua kali delay, tapi gak dikasih kartu ya kak. Kak Jorji yang pertama kali, langsung dikasih kartu. Curang banget anjir," timpal Tiwi.

Jordan melihat Melati yang terdiam dengan tatapan seperti ingin memakan orang, tiba-tiba menoleh kearahnya. "Astaga Meli.. kaget gue."

"Gue pengen main. Tapi, lo mainnya yang bener," ucap Melati.

"Udahlah, cukup sampe match ketiga aja doanya. Kenapa sih orang-orang hari ini," jawab Jordan.

"Lo gak liat apa? Si Jorji permainannya mulai turun, kalo dia kalah gimana? Sampe match 3 pun, kalo dicurangi, ya kalah anjir," jawab Melati.

"Tenang aja, game dua bakalan aman kok," jawab Jordan. Sedangkan yang lainnya terus memberikan semangat pada Gregoria.

"KAK JORJI SEMANGAT!!"

"TIKUNG AJA TIKUNG."

Dan benar saja, pada poin 17-20, Jorji terlihat semangat kembali. Dia mulai menyusul ketertinggalannya.

"YEAYY COMEBACK EUY.." Poin menjadi 22-20, Gregoria memenangkan match pertama.

Terlihat Apri dan Fadia sudah melangkah kedalam lapangan. Mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu.

"Gue yakin mereka bakalan menang. Soalnya dua-duanya tukang gebug," ucap Vito.

"Selain ngelawan si kembar, si Fadia sama Apri bakalan ngelawan line judge juga," timpal Anthony.

"Ngebet banget anjir, mereka sama Piala Gubernur ini," ucap Teges.

"Gimana gak ngebet, terakhir mereka menang itu 7 tahun yang lalu," jawab Jordan dengan santai, "pertama kali kalah kan sama angkatannya Aya Ohori."

Shohibul langsung mengangguk-anggukkan kepalanya, "iya bener bang. Kayaknya, itu pertama kalinya SMA Kartini dapet gelar ya? Sampe sekarang sih tentunya."

"Berarti match pertama Teh Aya menang ya? Terus match kedua Bang Kento udah pasti, match terakhir ditutup sama Kak Kevin terus.. siapa sih partnernya tuh?" tanya Ana yang lupa akan cerita turun temurun ini.

"Juki," timpal Anthony yang membuat para juniornya bertanya-tanya.

Jordan yang paham akan itu, dia langsung mengalihkan topik. "SEMANGAT DUO BONDOL!!"

"Eh anjir, kok duo bondol sih? Jelek banget," timpal Gregoria yang baru saja duduk dibelakang Jordan.

"Aw.. sakit ih," jawabnya, "lo liat aja, rambut mereka pendek-pendek. Gemes gitu kan jadinya."

"Hahaha Bang Jordan mah ada-ada aja," timpal Bilqis.

Mereka kembali fokus pada pertandingan, karena sebentar lagi akan dimulai.

"SEMANGAT WOI SEMANGAT!"

Mereka senang, karena interval pertama dimenangkan oleh kedua temannya. Tapi tiba-tiba.

"Gue rasa, Apri kram deh kakinya," ucap Anthony.

Gregoria mendorong tubuh Anthony, "sembarangan deh lo kalo ngomong."

"Lo liat aja, gerakannya kayak terbatas gitu. Kayak susah mau ambil bola juga."

"Pliss.. Tuhan, bantu kami. Jangan biarin Kak Apri cedera," ucap Ana dan Bilqis berbarengan.

KEPINGAN MIMPI [revisi] // on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang