26

169 25 3
                                    

Setelah selesai berdiskusi dengan Coach Flandy dan juga sang pembina, Melati pun langsung berpamitan. Dia tiba-tiba saja mengingat ucapan papanya Jordan. Maaf ya, Jordan itu anaknya moodyan. Kalo ada sesuatu yang bikin dia kesel, malah jadi kita yang kena imbasnya. Kalo bisa sih, marahin aja. Siapa tau sadar kan, hahaha.

"Mel?" ucap seseorang yang membuat Melati langsung mengusap matanya, "lo ngapain disini sore-sore?"

"Eh, lo Yer. Ngademlah. Emangnya kenapa? Gak boleh?" Melati malah bertanya balik.

"Hahaha, gak gitu. Abisnya lo sendirian disini, biasanya kan suka satu team kemana-mana," jawab Yere, sedangkan Melati hanya tersenyum saja.

"Lo sendiri, ngapain kesini?"

"Mau main voli air, tapi anak-anak gue nya lelet. Yaudah deh duluan aja kesininya," jawabnya, "oh iya, gimana pertandingan tadi? Tiket final masih aman kan?"

Melati pun menganggukkan kepalanya. "Wih.. keren deh. Selamat ya, semoga piala nya masih betah di sekolah kita."

"Lo sendiri gimana, masih aman apa.."

"Hahaha, sombong banget nih anak satu. Selama kaptennya gue, tentu aman dong," jawab Yere tidak mau kalah.

"Bagus deh. Kapan lagi kan bisa dipuji-puji sama anak cewek, seantero SMA Kartini lagi."

"Sama lo juga berarti," ucap Yere seraya tertawa kecil.

"Mau banget dipuji sama gue?"

"Ya.. kapan lagi dipuji sama Melati Olivia, si pemilik raga yang paling cantik se KARBAN (SMA Kartini Bandung), tapi sayangnya. Cuek," jawabnya yang membuat Melati tertawa.

"Haha, sa ae lo. Udah ah, gue mau balik aja. Gakuat lama-lama disini."

"Kenapa?"

"Soalnya takut. Ada buaya darat, hahaha," jawab Melati seraya pergi meninggalkan Yere.

---

Anthony pergi ke kamar yang ditempati oleh Jordan, "hari ini, gue nginep disini ya. Lo di kamar gue aja, sama si Jona, Vito."

"Ada makanan gak?" tanya Edi.

"Ada. Tapi punya si Vito," jawab Anthony.

"Yaudah, nanti gue kesana," jawabnya seraya rebahan di kasur.

"Dih, sekarang Edi. Gak peka banget lo. Pantes aja, si Gloria gak pernah dikasih gift sama lo."

"Apa hubungannya anjir?" timpal Jordan.

"Si Gloria ngidam salmon kan, bukannya beliin. Malah dikasih si Jordan."

"Anjir, gak ada hubungannya," jawab Edi seraya tertawa dan kemudian keluar dari kamar itu.

"Oke. Gue mau tanya sekarang, lo ada masalah apa sama Meli? Bukannya kalian udah damai ya?" tanya Anthony setelah Edi keluar dari kamar itu.

"Gue kesel Nik. Pengen ngomong sama si Meli, tapi gak ada bukti. Jadinya susah."

"Maksudnya gimana sih?" tanya Anthony, "lo kesel sama si Meli, tapi lo gak punya bukti. Buat apa?"

"Lo bego, apa gimana sih?" ucap Jordan, "ini baru lo ya yang tau."

"Iya, apaan cepet deh."

"Gue tau Nik, siapa yang udah kirim foto Meli sama Yere ke menfess. Tapi, gue gak punya buktinya buat ngasihin itu ke Meli," jelas Jordan yang membuat kaget Anthony.

"Udah gue duga, ini pasti ulah mereka. Tapi, kenapa lo baru bilang sekarang Jordan."

"Gue taunya, di hari gue beliin es krim sama salmon itu. Gak sengaja gue denger omongan mereka," jelasnya, "gue udah nahan, biar emosi gue stabil. Tapi, pas tau Meli ngobrol sama Yere, ketawa-ketawa. Gue panas anjir."

KEPINGAN MIMPI [revisi] // on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang