Setelah selesai, mereka bertiga kembali ke bus dan duduk sesuai arahan sang pembina.
Gloria meledek Fadia, karena dia duduk bersama Melati. "Awas lo Glow, gak akan gue kasih makanan."
Selama diperjalanan, bus yang ditumpangi anak-anak badminton begitu ramai. Karena tiba-tiba saja Fajar meminta untuk karaokean.
"Jay, gak usah nyanyi deh. Suara lo fals, sakit nih kuping gue," teriak Gloria.
"Sstt.. diem Glow, jangan ganggu. Nikmatin aja. Bul, buru temenin joget (Bul, cepet temenin joget)," jawabnya seraya meminta sang partner untuk menemaninya.
"Atuh a, malu ah," jawabnya dengan malu-malu. Maklum aja, Shohibul ini juniornya di badminton.
Setelah 4 jam perjalanan, mereka tiba ditempat yang akan dihuninya selama satu minggu.
"ANAK-ANAK, DIMOHON UNTUK BERBARIS DULU!" ucap pembina dengan sedikit berteriak.
"Bapak mohon, kalian jaga diri masing-masing, ya?! Hari ini, kalian dibebaskan dulu. Banyakin istirahat ajalah, gak usah macam-macam. Jangan lupa, id cardnya terus dipake. Terus, kalo bapak udah chat digrup, langsung nurut ya? Minggu ini, bapak cuma chat buat ingetin kalian makan aja," jelasnya, "besok pagi pukul tujuh, harus sudah berkumpul disini. SEMUANYA, dengan pakaian latihan. Kita hanya diberi waktu 2 jam untuk tes lapangan. Terus, sorenya kita siap-siap akan melaksanakan opening ceremony. Mengerti?"
"Mengerti pak.." jawab anak-anak badminton dengan serempak.
Saat Melati dan Gloria hendak masuk ke kamarnya, tiba-tiba Fadia bersiul. "Cie kamarnya pinggiran cie."
"Lo nyogok ya, biar kamarnya bisa pinggiran?" ucap Gloria.
"Anjir emang lo, buang jauh-jauh deh pikiran negatif nya. Kesel gue." Gloria pun malah menertawakan tingkahnya Fadia.
"Sorry ya Pri, Fadia emang gitu. Hahaha," timpal Melati, "oh iya, kalo mau main, kesini aja. Ajak tuh Jorji sama.. Bilqis ya?"
"Okey Kak Mel," jawab Apri, "oh iya kak, kalo ngajak Ana sama Tiwi, boleh gak?"
"Astaga.. boleh boleh, gue lupa kalo mereka ikut," jawab Melati, "yaudah, sekarang istirahat dulu aja. Bye guys."
Mereka berdua langsung menjatuhkan badannya di kasur, "akhirnya.. nemu kasur juga."
"Asli, gue berasa satu hari penuh gak nemu kasur. Padahal cuma 4 jam ya? Tapi beneran deh, hari ini harus puas-puasin dulu rebahannya. Soalnya besok kan udah mulai sibuk," ucap Gloria yang langsung disetujui oleh Melati.
"Lo laper gak Glow?" tanya Melati yang tidak ada jawaban apapun dari sahabatnya itu.
"Eh anjir, lo beneran udah tidur?" ucapnya lagi seraya melambaikan tangan didepan wajah Gloria, "dih.. dasar kebo."
Melati pun membuka laptopnya. Ya, dia memang sengaja membawa barang elektronik ini kesini. Dengan alasan 'biar afdol nonton drakornya'.
Eh, gue kan belum revisi laporan itu. Tapi kok, tumben amat si Tum Jona gak pernah nanyain. Apa jangan-jangan.. biar gue kelabakan sendiri? Emang sadis tuh si ketum...
Akhirnya Melati membuka folder badminton, dia lebih memilih menyelesaikan laporannya dibandingkan menonton drama kesukaannya itu.
Krucuk.. krucukk... Cacing di perut Melati sudah mulai berdemo. Pasalnya, dia dan rombongan sekolahnya itu, makan siang pukul satu tadi di rest area. Sedangkan sekarang sudah menunjukkan pukul setengah empat sore.
Melati pun membongkar isi tas makanannya dan dia mulai menyeduh pop mie.
Harus bikin rencana apalagi ya buat tau rencananya Yere? Gue yakin banget, kali ini dia emang pengen tau hubungan gue sama Onik apaan... batinnya saat mengingat omongannya Anthony.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEPINGAN MIMPI [revisi] // on going
Random[MAMPIR KUY PRAMEL STAN🤗 cerita halu] ".. Mimpi itu datang lagi" Menjelang ulang tahun yang ke 17, Melati Olivia Atmaja sering didatangi mimpi yang aneh. Bahkan saat terbangun dari mimpinya, dia merasa tubuhnya itu begitu lemas dan juga berkeringat...