Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Enih biar kalian tahu gimana perupaan Haechan waktu berubah jadi singa
***
Setelah menyusun strategi Mark, Jaehyun dan juga Jeno berpisah untuk menyebar. Mereka masing-masing membawa 20 orang prajurit karena keterbatasan prajurit yang dimilki mereka harus bisa bertahan dengan sedikitnya sumber daya manusianya.
S etelah perpisahan kecil dengan Taeyong, ketiga pria dominan itu pergi meninggalkan Haechan dan Taeyong dibawah.
Mark pergi melewati lorong sebelah kanan sedangkan Jeno kiri dan Jaehyun lurus. Mereka akan menyerang secara bergantian, satu untuk mengalihkan perhatian Yeri. Pasalnya mereka sendiri tidak tahu berapa banyak pasukan yang dibawa Yeri, atau dia hanya sendiri namun dengan kekuatan yang diluar perkiraan mereka.
Mark sudah sedia dengan peralatan perang dan pelindungnya, perlahan pintu terbuka dan menampakkan cahaya dari atas, Mark menaiki tangga. Dia akan menjadi umpan pertama kali ini, maka begitu dia keluar setelah menaiki anak tangga dia langsung berhadapan dengan Yeri.
Perempuan dengan dres serba hitam itu menatap Mark yang berdiri dihadapannya dengan 20 orang prajurit dibelakangnya.
"Akhirnya kalian muncul juga ah....baru mendapatkan pedang Gwait, ya?" Yeri berkata dengan nada meremehkan, kalau saja Mark tidak memiliki pengendalian emosi yang baik mungkin dia bisa menyerang Yeri sekarang juga.
"Apa mau mu? Tidak bisakah menyelesaikannya dengan baik-baik?" Tanya Mark.
"Aku ingin balas dendam, bukan dengan berbicara dengan baik-baik." Jawaban Yeri membuat Mark menarik pedangnya, diikuti dengan prajurit dibelakangnya.
Yeri tersenyum remeh, tak lama kemudian semua bangunan disamping kiri dan kanannya berputar membentuk lingkaran bagaikan cermin lalu Yeri menghilang.
"Kalian sudah memusnahkan klanku, kini aku yang menjadi penerus terakhir akan menghabisi kalian semua." Perempuan itu tiba-tiba muncul dengan lima duplikat dirinya.
Mark memukul perisai dengan pedangnya tanda untuk menyerang, sedangkan Mark masih mencoba untuk mencari dimana sosok Yeri yang sebenarnya, bermodalkan dengan insting miliknya yang lumayan tajam Mark memutar tubuhnya dan berakhir menodongkan pedang ke leher Yeri yang rupanya berada dibelakang Mark.
"Bagus juga instingmu." Yeri kemudian menghilang dan kini berada dibalik Mark lagi, namun dengan jarak yang lumayan jauh. Dengan kekuatannya, Yeri melempar benda disekitarnya pada Mark,
Pria itu menangkis dan menghindar sebisa mungkin sembari berlari kearah Yeri, namun ketika dia sudah hampir mendekati Yeri, perempuan itu akan menghilang kemudian muncul diarah yang berlawanan. Yeri terus melakukan itu hingga Mark menemukan polanya, maka ketika dia berlari untuk menghampiri Yeri, sebelum perempuan itu menghilang lagi Mark menghentikan langkahnya dan melempar pedangnya ke kanan dimana Yeri muncul dan pedang itu berhasil mengenai perut Yeri.
