Epilog

7.7K 522 21
                                    

Rasanya angin di siang hari ini tidak terlalu menyejukkan, masih sejuk ketika Haechan melihat bagaimana Mark bermain dengan anaknya di dekat danau. Haechan yang menyiapkan kudapan itu tersenyum melihat Mark dan Bella, anak perempuan mereka itu sangat lucu, umurnya baru menginjak lima tahun. Karena Bella tidak terlahir seperti Haechan, ia yakin kalau gen Daddy-nya yang lebih dominan. 

"Bella, Papa membawakan kalian cookies!" Haechan berteriak memanggil dua orang tersayangnya itu, 

"Daddy! Papa sudah membawa kukis, ayo kita kesana!" Bella menggeret tangan Mark, sedikit berlari menghampiri Haechan yang duduk dibawah pohon, mereka memang sedang melakukan piknik kecil di halaman belakang istana. Meskipun masih di istana, tetapi mereka sudah senang. 

"Papaaa!! Bella mau kukis!" Bella melepaskan genggaman tangannya ketika sudah dengan dengan Haechan dan langsung duduk disamping Haechan. 

"Seru bermain dengan Daddy?" Haechan bertanya sembari meraih kedua tangan Bella dan mengusap tangan mungil itu dengan kain basah untuk membersihkannya. 

"Seru! tadi Bella berhasil mendapatkan bunga daisy Pa, nanti Bella mau cari lagi untuk diberikan ke Papa." Bella menjawab dengan antusias, setelah Haechan selesai mengelap tangan Bella, anak itu langsung mengambil satu buah cookies yang dibuat Haechan dan memakannya. 

"Hum...enakkk! kukis buatan Papa selalu enak!" ucap Bella sembari mengacungkan jempolnya ke arah Haechan. 

Mark dan Haechan tak bisa menahan senyumannya, tangan Haechan terulur untuk mengusap pipi Bella. 

"Haechan, nanti malam ada festival. Kau mau lihat?" tanya Mark, ia ikut mengambil satu cookies dan memakannya. 

"Festival apa? kalau festival darah aku tidak mau." Haechan mengunyah cookies dengan bibir mengerucut sebal, masih teringat dulu Mark mengajaknya ke festival kaum vampire dan Haechan banyak ditawari darah oleh orang lain, kan Haechan tidak doyan!

Mark tertawa melihat reaksi istrinya, "Tidak sayang, ini pesta perayaan kerajaan. Setiap tahun masyarakat akan menggelar festival, banyak yang berjualan disana nanti." Mark menjelaskan, kini tatapan Haechan berubah menjadi tatapan berharap. 

"Wah! ayo! pasti banyak yang menjual makanan enak disana nanti." ucap Haechan.

"Bella ikut! Bella ikut!" anak gadis mereka menyahut, menatap kedua orang tuanya bergantian, 
"Bella ingin ikut Daddy dan Papa melihat fes..fes...fes apa Dad?" Bella menatap Mark dengan tatapan bertanya, 

"Festival." Mark memberikan jawaban, tangannya terulur untuk membersihkan sisa cookies yang menempel di bibir sang anak. 

"Iya, ayo lihat bersama!" ucap Bella. 

"Sekarang kalau ingin pergi kita harus beristirahat, oke? agar nanti tidak terlalu lelah." Mark menarik Bella ke dalam pelukannya, Haechan menganggukkan kepala setuju, dia juga mengantuk. 

"Ayo, kita tidur dan nanti kita pergi ke festival bersama." ajak Haechan, ia berdiri disusul dengan Mark, meninggalkan tempat menuju ke istana untuk tidur siang. Yang sebenarnya tidur siang hanyalah alibi Mark agar ia bisa menghabiskan waktu bersama dengan Haechan, sebenarnya. Dia merindukan kucing manisnya itu,  

Maka begitu mereka selesai menidurkan Bella di kamar, Mark langsung menerjang Haechan hingga keduanya berada diatas kasur. Seminggu ini Mark memang sedang banyak urusan, dia harus terus memantau pembangunan kota baru dimana Jaehyun dan Taeyong tinggal sekarang, dan di saat hari liburnya ini Mark ingin menghabiskan waktunya dengan Haechan lebih banyak, meskipun dia juga ingin bermain dengan sang putri tercinta.

"Markieee.." Haechan mengeluh karena tubuh berat Mark menimpanya, lantas Mark menumpu tangannya disamping tubuh Haechan. 

"Aku merindukanmu." Mark sepertinya tidak pernah bosan mengucapkan hal itu pada Haechan, meskipun Haechan selalu denial menanggapi hal itu karena...hey, mereka tidak berpisah selama bertahun-tahun atau Mark yang melakukan perjalanan ke luar kota sampai satu bulan.

ALEXANDER (MARKHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang