Halaman 30

5.7K 447 16
                                    

Haechan masih dalam pemulihan pasca Mark menginvasi darahnya beberapa waktu lalu, namun keadaan Haechan membaik dengan cepat meskipun memang Mark harus memaksa Haechan ketika anak itu tidak mau meminum obatnya. Dan tahu apa yang lebih penting daripada keadaan Haechan saat ini?

Hari ini adalah hari pernikahan mereka, dimana sejak pagi Haechan bisa melihat bagaimana ramainya orang berlalu-lalang di dalam istana. Yang Haechan takutkan adalah, hari ini Jaehyun dan Taeyong akan datang ke acara pernikahan mereka, mau bagaimanapun mereka tetap orang tua Mark. Meskipun Mark awalnya menolak saran Haechan ini, namun Haechan memohon pada Mark dan membuat pria itu akhirnya menyetujui saja. Tapi sekarang malah Haechan yang takut memikirkan kemungkinan yang akan terjadi nanti.

Pagi ini sembari menunggu sarapan siap, Haechan berada di taman, duduk di pinggir danau buatan sembari menatap bayangannya di air, pikirannya kemana-mana dan paling banyak memikirkan tentang bagaimana kehadiran Jaehyun dan Taeyong di istana nantinya.

"Chanie.." suara Mark yang biasanya terdengar tegas itu kali ini terdengar sangat lembut dan terkesan manja, ketika Haechan menoleh dia mendapatkan sebuah pelukan hangat dari belakang meskipun kini dia sedang dalam posisi berjongkok.

"Markie tidak jadi melihat hasil dekor?" tanya Haechan, ia sudah melihatnya kemarin malam saat Mark sedang mengunjungi beberapa daerah.

Mark menggelengkan kepalanya, "Aku akan melihatnya denganmu nanti setelah sarapan." Jawab Mark.

"Ada apa denganmu? Ada masalah? Kulihat wajahmu murung sedari tadi." Tanya Mark.

Mendengar pertanyaan itu membuat Haechan menghela nafas, "Aku takut dengan kehadiran kedua orang tuamu nanti..bagaimana reaksi mereka, apa yang harus aku katakan untuk menyambut mereka." Ucap Haechan mengeluarkan keluh kesahnya,

Mark tersenyum kemudian mengecup pipi Haechan, "Kau harus ingat jika kau yang memohon padaku untuk mengundang mereka." Mark menarik tubuh Haechan agar berdiri kemudian memutar tubuh calon istrinya agar berhadapan dengannya. Bisa Mark lihat dengan jelas bagaimana bibir itu mengerucut lucu saat ini, mengundang kecupan di bibir berbentuk hati itu.

"Ih! Markie! Aku sedang tidak mood!" protes Haechan yang malah mengundang tawa dari Mark,

"Hey, lihat aku." Mark menarik kedua tangan Haechan dan menggenggamnya, tatapan keduanya kini bertemu.

"Ada aku, kau tidak perlu khawatir, oke? Jeno juga akan ada disana, Renjun juga." Ucap Mark, ia mengusap punggung tangan Haechan, menyalurkan sejumlah energi positif pada calon istrinya.

Kemudian yang Mark dapatkan adalah sebuah pelukan erat dari Haechan, "Sudah jangan dipikirkan lagi, sekarang ayo sarapan." Mark berusaha melepaskan pelukan Haechan, namun anak itu menggeleng dan memilih untuk dirinya pada Mark, kakinya melingkar di pinggang Mark dengan sempurna. Mark hanya terkekeh, Haechan manja sekali padanya, dari dulu sih.

Jaehyun dan Taeyong akan datang saat makan siang nanti, bersama dengan sang adik kecil Sungchan tentunya.

"Markie apakah nanti banyak yang datang selain Renjun dan Jeno??" tanya Haechan dengan polosnya ketika mereka sedang sarapan,

"Tentu saja akan banyak orang yang datang sayang, banyak sekali sampai istana akan penuh." Jawaban Mark membuat Haechan langsung merasa ciut, bagaimana bisa dia menghadapi orang sebanyak itu??

"Markie...apa orang-orang itu menyeramkan?" tanya Haechan, karna jujur saja dia tidak pernah berada dalam sebuah acara atau dalam keadaan harus menghadapi banyak orang. Dia juga mengingat cerita Ningning ketika banyak orang yang menyiksanya, Haechan jadi takut.

Mark mengusap kepala Haechan, "Jika kau takut, ingatlah jika aku selalu ada untukmu Haechan." Mark kemudian tersenyum, membuat Haechan ikut tersenyum mendengar ucapan Mark.

ALEXANDER (MARKHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang