Halaman 15

4.8K 562 9
                                    

Kerajaan akan melakukan pembangunan ulang secara besar-besaran, kerusakan yang disebabkan terlalu banyak dan warga perlu tempat untuk tinggal jadi mereka kembali ke istana secepatnya untuk menyusun rencana pembangunan. Untuk beberapa waktu Jaehyun meminta agar warga tinggal di tempat pengungsian sementara waktu, meskipun teknologi mereka lebih maju namun pembangunan tidak akan terjadi hanya dalam satu malam. Banyak yang harus diperbaiki meskipun dengan menggunakan sihir.

Karena rumah keluarga Hamilton lumayan jauh dari pusat, rumah itu masih berdiri dengan kokoh dan hanya ada kerusakan kecil yang bisa diperbaiki dengan cepat. Jadi selama kontruksi yang menghabiskan waktu satu minggu sebelum akhirnya semua orang bisa kembali ke rumah masing-masing, Haechan dan Renjun masih berada di istana untuk membantu.

Dan hari ini tepat dimana semua penduduk sudah bisa kembali, setelah mengantarkan semua warga dengan selamat Haechan kini tinggal menunggu Renjun. Dia akan kembali ke rumah Tuannya, tugas sudah selesai dan Mark tidak memerlukan perlindungan dan penjagaannya lagi. Itulah kenapa raut wajah anak itu sedari tadi terlihat sangat murung.

"Haechan." Suara yang begitu familiar langsung membuat Haechan menoleh karena sudah terbiasa, dia menemukan Mark yang berjalan ke arahnya dengan sedikit berlari.
"Hei, kenapa kau ikut kembali dengan Renjun?" Mark bertanya, setelah tadi Renjun memberitahunya soal ini Mark sangat terkejut, dia tidak bisa menerima ini begitu saja.

"Aku...aku hanya kembali kerumah." Jawab Haechan, ia menundukkan kepala, tidak ingin menatap Mark lebih lama lagi karena gugup. Namun Mark justru menarik dagu Haechan dan membuat mata mereka bertatapan,
"Hey, kau bisa tinggal disini." Ucap Mark.
Kepala Haechan menggeleng sebagai gambaran tidak setuju dengan pernyataan Mark,
"Aku bukan keluarga kerajaan, aku bukan dari kalangan bangsawan. Aku hybrid Mark, tidak tahu asal-usulnya, aku tidak pantas disini. Lagi pula tugasku untuk menjagamu sudah selesai." Haechan menjawab dengan panjang lebar, kemudian dia menjauhkan kepalanya dari Mark.

Tak mau kalah, Mark merengkuh pinggang Haechan dengan erat, tak membiarkan anak itu pergi.
"Tidak, kau tidak boleh pergi Haechan. Kau masih mempunyai tanggungjawab." Ucapan Mark membuat Haechan terdiam, di otaknya langsung berfikir, tanggungjawab apa lagi yang belum dia kerjakan? Pesan dari nenek? Tapi yang mana.

"Kau harus bertanggung jawab karena aku sudah jatuh cinta padamu, Haechan." Mark menyambung ucapannya, wajah Haechan terlihat bersemu dan tubuhnya menegang.
"T-tapi Mark..maksudku, pangeran..aku tidak pantas untuk itu." Ucap Haechan.
"Siapa yang bilang kau pantas atau tidak?" tanya Mark.
"Hukum, kalian dari keturunan vampire harus menyukai dna mencintai sesame kalian. Kan? Hukum itu tidak bisa diubah.." ucap Haechan.
Mark menggelengkan kepala tidak setuju,
"Kalau begitu ayo kita ubah." Ucapan Mark disela oleh suara Renjun yang memanggil Haechan dengan keras, yang lebih muda mendorong tubuh Mark seketika kemudian berubah menjadi kucing lalu berlari menghampiri Renjun.

Mark menghela nafas, mau mengejar pun tak bisa,
"Aku harus melakukan sesuatu." Gumam Mark, sebelum ia kembali masuk ke dalam istana. Sedangkan itu Haechan kini sudah mengikuti Renjun yang masuk ke dalam kereta kuda, duduk manis disamping Tuan-nya itu.

"Kau yakin mau pulang saja?" Tanya Renjun sembari menatap Haechan,
"Meow~" jawaban Haechan cukup jelas lalu Renjun mengangguk mengerti,
"Kita pulang." Ucap Renjun memberikan kode pada pelayannya yang mengemudikan kereta.

Begitu sampai dirumah Renjun, kucing gembul itu langsung berlari menuju ke kamar lantai atas, tempat dimana Haechan biasa tidur. Di loteng yang penuh dengan mainan dan kasur lebar yang disediakan oleh Renjun.

"Kuharap kau tidak menyesali keputusanmu." Ucap Renjun sembari menatap kearah pintu kamar Haechan.


ALEXANDER (MARKHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang