Halaman 7

5.6K 635 8
                                    

Setelah mendengar kabar kalau Mark ada dirumah sakit, Taeyong dan Jayden langsung pulang. Jadi mereka sampai di istana ketika pagi baru menyapa. 

"Dimana Mark?" tanya Taeyong begitu turun dari mobil, ia menatap pelayan yang menyambutnya saat turun dari mobil.

"Pangeran ada di kamarnya, beliau tidak apa-apa dan tidak terluka. Hanya saja.."

"Hanya saja apa?" tanya Taeyong.

"Orang yang bersama pangeran yang terluka." jawab pelayan itu. Tanpa menginginkan penjelasan lebih lanjut, Taeyong langsung masuk ke dalam istana dan menuju ke kamar Mark yang ada di lantai dua dengan Jayden yang mengikuti dibelakang Taeyong. 

Namun ketika Taeyong membuka pintu kamar  tidak ada orang disana, sungguh tak seperti biasanya kalau Mark sampai sudah bangun sepagi ini. Ini masih jam lima pagi. 

"Dimana Mark?" tanya Taeyong pada Jessica. 

"Ada di kamar tamu." jawab Jessica yang memang baru selesai membersihkan kamar Mark, 

"Kenapa dia ada disitu?" tanya Jayden,

"Menemani Tuan Weldon." jawab Jessica. 

Karena Taeyong dan Jayden tidak tahu siapa itu Weldon, akhirnya pergi menuju ke kamar tamu diiringi oleh Jessica. Begitu sampai di kamar itu, memang ada Mark disana, tetapi yang tidak Taeyong duga adalah anak pertamanya itu sedang memeluk seorang pemuda yang tidak dikenal dan hanya memakai kemeja putih dan 'hiasan kepala?'

"Mark Dalbert Gevariel Alexander!" seruan Jayden langsung membuat Mark membuka matanya dan terjingkat kecil.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Jayden dengan intonasi tegas. Mark langsung bangkit dari posisinya, Haechan belum sadar dari kemarin. 

"Ayah..ini bukan seperti-" belum sampai Mark menjelaskan, Taeyong sudah memotong.

"Hybrid? sejak kapan kau memiliki seorang hybrid, Mark?" tanya Taeyong. 

"Aku akan menjawab satu-persatu pertanyaan Ayah dan Ibu. Dia Haechan Weldon, kucing yang tidak sengaja aku lukai saat berlatih memanah di hutan, dan dia adalah kucing milik Renjun. Tetapi karena Weldon tidak mau kembali jadi dia masih berada disini. Haechan belum bangun dari kemarin, lalu saat dia membuka suara untuk meminta pelukan aku mau tidak mau memeluknya, tapi dia tidak sadar juga." Mark menjelaskan dengan singkat dan to the point. 

"Lalu apa yang terjadi padanya?" tanya Jayden.

"Kemarin saat aku dan Haechan pergi ke hutan, seseorang menyerangku, karena insting Haechan lebih tajam dia menyelamatkanku dan kini dia terluka. Dari lukanya dokter bilang kalau ini ulah penyihir dan Haechan akan baik-baik saja. Tetapi kenapa sampai sekarang dia belum bangun? aku khawatir padanya, Ibu." penjelasan Mark langsung membuat Taeyong menghampiri Haechan dan melihat keadaan Haechan. 

"Dimana lukanya?" tanya Taeyong, 

"Perut bagian kiri." mendengar jawaban Mark, Taeyong mulai menyingkap kemeja Haechan dan menampakkan paha mulus milik si manis. 

Taeyong bisa melihat dengan jelas bekas biru keunguan disana, 

"Ini tidak akan bisa diobati oleh dokter, panggilkan Krystal." putus Taeyong. Jayden menganggukkan kepala, kemudian dia menatap Jessica yang sedari tadi menunggu di samping pintu.

"Saya akan memanggil Nyonya Amaryllis." kemudian Jessica berjalan keluar dari kamar. Taeyong merapikan kemeja Haechan kemudian berdiri,

"Biarkan Krystal yang mengobati Weldon, sekarang kita akan melakukan runding untuk mencari tahu tentang penyeranganmu." putus Jayden. 

ALEXANDER (MARKHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang