Zara dan Sora sedang mengobrol di depan kelas. Ini masih pagi, dan jam pelajaran masih lama di mulai.
Terdengar teriakan histeris dari siswi-siswi SMA Cendekia, baik yang junior maupun senior.
Penyebab teriakan itu adalah keempat cowok tampan tersebut, yaitu para Prince Charming.
"Alex damage nya bukan main."
"Wahhh, itu Axelle... Gila cool banget dia."
"Aaahh, Arion senyum sama gue woy!" Cewek yang berteriak karena di senyumin oleh Arion langsung pingsan di tempat.
"Arzan... Please nikahin gue!"
Mereka berempat berjalan bersama di lorong sekolah. Suasana nya sangat riuh karena teriakan ciwi-ciwi.
Zara dan Sora hanya menoleh ke arah mereka, tidak ikut berteriak seperti cewek lainnya.
Bahkan di antara cewek-cewek Itu semua ada yang mimisan gara-gara melihat Prince Charming.
Zara sampai kaget, karena ada yang mimisan.
Mata Zara dan Arzan bertemu. Segera Zara mengalihkan pandangannya. Dia masih gugup sama Arzan karena kejadian kemarin di kolam berenang.
Begitu pun dengan Arzan, terlihat dia juga salah tingkah, bertemu pandang dengan Zara.
"Lo kenapa Zara?" tanya Sora heran melihat tingkah Zara yang tiba-tiba aneh.
"Enggak... Nggak ada" jawab Zara.
Zara melirik-lirik Arzan, dan langsung melihat ke arah lain kalau Arzan juga melihatnya.
"Sora, kita masuk yuk." Zara menarik tangan Sora masuk ke dalam kelas.
Di luar kelas masih berkerumunan siswa-siswi untuk ngobrol dengan Prince Charming.
Mereka bahkan ada yang minta foto, apalagi dengan Arion. Tentu saja, karena Arion adalah seorang artis. Siapa sih yang nggak kenal Arion di dunia hiburan. Semua orang pasti mengenalnya, apalagi karena keluarganya adalah selebriti dunia.
"Lo nggak capek ya, diminta foto terus oleh fans-fans lo" bisik Arzan.
"Udah terbiasa. Lo juga harus biasa kan diri, karena lo bakal terus di kerumuni oleh fans-fans lo" jawab Arion.
Arzan saja udah capek di kerumuni. Benar-benar membuang waktu. Bukan hanya Arzan saja, Alex dan Axelle begitu juga. Sangat malas meladeni ciwi-ciwi SMA Cendekia, bahkan ada juga cowok yang menjadi fans mereka.
Belum lagi di luar sekolah, para reporter selalu saja mengikuti mereka.
"Mereka masih belum selesai dengan keempat cowok itu" ucap Zara.
"Belum. Malahan para guru juga ikutan" jawab Sora sambil membaca buku.
"Kenapa tiba-tiba rame begini. Bukannya kemarin tidak terlalu begini."
"Lo belum tahu, semalam mereka berempat masuk kategori cowok tertampan di dunia. Semua rating pertama lagi, karena para juri tidak bisa memilih di antara mereka. Foto-foto mereka pada muncul di semua majalah pagi ini." Sora membuka handphone nya. "Nih, berita tentang mereka, sampai menjadi nomor 1 di dunia."
"Mereka memang benar-benar terkenal. Gue betul-betul harus menghindari mereka, kalau tidak mau di sorot oleh media" ucap Zara.
"Lo yakin bisa menghindar dari mereka?" tanya Sora yang membuat Zara terdiam.
Pertanyaan Sora membuat berpikir kembali. Karena sangat mustahil, dia bisa menghindar dari keempat cowok tersebut. Apalagi sejak kejadian kemarin, dia dan Arzan berpelukan di kolam berenang. Kejadian itu benar-benar sangat memalukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Touch Me, Prince! [END]
Teen Fiction"Lo gak bisa lari dari gue" - Alex Gajendra "Tanggung jawab setelah berbuat seperti ini pada gue" - Arzan Ravindra "Lo mempermalukan gue, gue gak akan maafin lo" - Axelle Evano "Gue ikuti lo sampai ke ujung dunia sekalipun" - Arion Gibran Dua bulan...