"Semuanya sudah berkumpul?!" tanya guru olahraga.
"Sudah Pak!"
"Sebelum memulai, kita pemanasan dulu." Mereka pun memulai pemanasan.
Setelah pemanasan, guru tersebut menyuruh Arzan dan Zara ke ruang peralatan olahraga. "Arzan, Zara. Kalian ambil bola basket dan voli, di ruang peralatan."
"Iya Pak." Arzan dan Zara pergi menuju ke ruang tersebut.
Tidak ada yang berbicara di antara mereka.
Tatapan Arzan selalu pada Zara. Zara telah mengambil bola voli, dan sekarang kedua tangannya penuh dengan bola.
Begitupun dengan Arzan, kedua tangannya penuh bola basket.
"Zara..." panggil Arzan.
Zara menoleh ke arah Arzan. "Ada apa?"
"Gue minta maaf, karena kejadian kemarin" ucap Arzan pelan.
"Iya." Zara mengangguk dan kemudian melanjutkan langkahnya.
"Gue serius!" Suara Arzan menghentikan langkah Zara.
"Gue beneran minta maaf. Sorry, karena dah marah dan maki lo. Gue tahu, gue salah."
"Jangan bahas itu lagi. Sekarang kita harus ke lapangan. Mereka pasti dah nungguin kita" ucap Zara mengalihkan pembicaraan. Dia benar-benar tidak mau membahas hal itu, apalagi dengan Arzan.
"Gue beneran suka sama lo Zara. Gue sayang sama lo. Gue nggak bohong, gue serius" ujar Arzan sambil menatap Zara.
"Gue kebawa emosi kemarin, gue nggak tahu harus lakukan apa, jika kalau lo benaran melakukan hal itu" lanjutnya.
"Arzan, gue nggak mau bahas ini lagi. Semuanya dah selesai. Jadi nggak usah di ungkit-ungkit." Zara segera keluar dari ruang itu menuju ke lapangan.
Hati Zara masih sakit dengan kata-kata Arzan kemarin. Gara-gara Arzan, dia sampai menangis. Jadi dia, hatinya belum siap berbicara dengan Arzan.
"Lo kenapa Zara?" tanya Sora.
"Nggak kenapa-kenapa."
"Karena Arzan ya..."
Zara diam, tidak menjawab perkataan Sora.
"Baik, semua bola sudah ada. Kalian bisa menggunakan nya. Bapak ke ruang guru dulu." Guru tersebut kembali ke ruang guru meninggalkan murid-murid nya di lapangan.
*****
"Ke kantin yuk. Gue lapar setelah main voli" ucap Zara pada Sora.
Zara dan Sora pergi ke kantin. Membeli makanan, untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan.
"Jadi, lo mau maafin Arzan?" tanya Sora.
Zara sudah menceritakan kejadian di ruang peralatan tadi pada Sora.
"Nggak tahu."
"Memang benar juga sih. Kata-kata Arzan memang susah banget di maafkan. Dia udah keterlaluan" ucap Sora.
"Ra, masih ada satu hal yang masih aneh menurut gue" ucap Sora pada Zara serius.
"Apa?"
"Menurut lo, apa benar Reta yang melakukan semua itu?"
"Iya" jawab Zara.
"Bukannya, yang tahu cita-cita lo jadi artis, cuman teman-teman kita yang satu SMP dengan kita. Dan Reta bukan satu dengan kita" jelas Sora.
Zara berhenti memakan makanan nya. "Jadi maksud lo, ada orang selain Reta yang sebar nih gosip."
"Betul sekali" ucap Sora.
"Dan gue yakin, Axelle pasti sudah menyadari itu" lanjutnya.
"Apa hubungannya dengan Axelle?" tanya Zara bingung.
"Dah lah malas jelasinnya. Lo nggak ngerti."
"Makanya jelasin, biar gue ngerti" balas Zara.
"Siapa yang benci dengan lo dari SMP sampai SMA ini?" tanya Sora pada Zara.
"Memang ada ya?" tanya Zara balik.
"Ada lah. Dan dia makin benci sama lo saat lo dekat sama Prince Charming."
"Siapa?"
"Ketua fans club Prince Charming" jawab Sora serius.
"Fara?!"
"Seratus buat lo" puji Sora.
"Masa iya Fara sih Sora" ucap Zara yang masih tidak percaya.
"Memang dia. Dan gue yakin, semua foto-foto lo sama Prince Charming juga dari dia."
"Darimana dia dapat foto-foto itu semua?"
"Namanya juga ketua fans club Prince Charming, udah pasti semua hal yang berhubungan dengan Prince Charming dia tahu."
"Dah kayak penguntit aja" ucap Zara.
"Gue bilangin sama lo. Lo hati-hati sama Fara. Karena, mungkin saat ini dia akan mendekati lo demi guna mencari keburukan lo" peringat Sora.
"Iya." Zara mengangguk kepalanya.
Kehidupan sekolah nya benar-benar jauh dari yang dia harapkan selama ini. Dan Zara pasti sudah tahu, kalau berhubungan dengan Prince Charming akan berakibat buruk. Contohnya aja ini, di gangguin sama fans-fans mereka.
"Benar-benar sial gue" batin Zara.
Please vote and komen 🥰🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Touch Me, Prince! [END]
Teen Fiction"Lo gak bisa lari dari gue" - Alex Gajendra "Tanggung jawab setelah berbuat seperti ini pada gue" - Arzan Ravindra "Lo mempermalukan gue, gue gak akan maafin lo" - Axelle Evano "Gue ikuti lo sampai ke ujung dunia sekalipun" - Arion Gibran Dua bulan...