Keempat Prince Charming sedang berkumpul di rumah Arion.
"Arion!" teriak seseorang dari pintu masuk.
Keempat cowok itu langsung menoleh ke arah pintu.
"Kakak..." Arion meneguk ludahnya kasar. Dia mempunyai firasat buruk kalau kakak nya datang.
"Kakak kenapa datang kesini? Bukannya kakak masih ada job di luar negeri ya?"
Jessica memasuki rumahnya sambil menyeret kopernya. Jessica langsung melempar sebuah majalah pada Arion. "Kenapa berita Zara ada disitu. Lo buat masalah lagi sama Zara?!"
"Bukan gue kak. Axelle noh, yang buat masalah" ucap Arion sambil menunjuk Axelle dengan dagunya.
Jessica langsung menatap tajam Axelle. "Kakak jangan marah dulu. Masalah ini sudah selesai" ucap Axelle tenang.
"Kakak kenapa tiba-tiba datang ke Indonesia juga sih?" tanya Arzan.
"Gimana gue nggak datang. Berita Zara udah sampai ke luar negeri. Gue langsung buru-buru ke Indonesia" jawab Jessica.
"Masalah Zara udah selesai kak" ucap Arion.
"Ya udah. Sekarang gue minta nomor Zara." Jessica mengulurkan tangannya, meminta nomor Zara.
"Kami nggak punya nomor Zara kak" ucap Arzan cengesan.
"What?! Kalian nggak punya nomor Zara. Hal sekecil itu, kalian nggak punya. Ck, percuma aja kalian dekati Zara, tapi nggak punya nomornya" ejek Jessica.
"Siapa bilang kami nggak punya. Gue punya kok nomor Zara" ucap Arion sambil memperlihatkan ponselnya, yang berisi nomor Zara.
Ketiga cowok lainnya, membulatkan matanya kaget. Siapa sangka, Arion lebih dulu mendapatkan nomor Zara dari pada mereka.
"Lo kok bisa dapat nomor Zara?" tanya Arzan.
"Ya bisa dong. Gue udah lama punya nomor Zara" jawab Arion bangga, karena hanya dia yang mempunyai nomor Zara.
Axelle dan Alex mengepalkan tangan mereka. Mereka sepertinya kesal karena tidak mempunyai nomor Zara. Mereka sendiri pun heran, kenapa mereka bisa melupakan hal seperti itu.
Jessica mengambil ponsel Arion dan. "Okay, thanks." Jessica mengembalikan ponsel Arion setelah mengambil nomor Zara.
Jessica menelepon Zara. Menunggu, sampai Zara mengangkat teleponnya.
"Halo Zara" ucap Jessica setelah Zara menjawab panggilannya.
"Ini siapa ya?"
"Ini kak Jessica."
"Ada apa nelepon Zara malam-malam kak?"
Jessica mendengar suara Zara yang seperti orang yang baru bangun tidur.
Keempat Prince Charming juga mendengar pembicaraan antara Jessica dan Zara.
"Sial, suaranya imut banget" batin Alex.
"Maaf ya Zara. Kakak bangunin lo malam-malam" ucap Jessica.
"Nggak apa-apa kok kak. Kakak masih ada yang mau di omongin lagi sama Zara. Soalnya Zara udah ngantuk banget. Hoaammm..." Zara menguap, dia benar-benar mengantuk.
"Ya udah. Lo tidur aja Zara, good night." Jessica mengakhiri panggilan nya.
"Kakak juga ngapain telepon Zara. Ini sudah malam kak. Kakak bangunin Zara aja untuk telepon yang nggak penting" ucap Arion.
"Diam lo. Gue cuman mau ngomong sama Zara."
"Ini ada apa ribut-ribut. Suara kalian sampai kedengaran di kamar mommy" ucap Ratna sambil menuruni tangga.
"Jessica, kamu udah datang. Kapan sampainya? Kok nggak bilang-bilang sama mommy kalau kamu pulang ke Indonesia" ucap Ratna.
"Sorry Mom. Jessica juga mendadak datang ke sini." Jessica memeluk dan mencium pipi Ratna.
"Kalian masih disini aja. Kalian nggak pulang?" tanya Ratna pada Alex, Arzan, dan Axelle.
"Mereka bilang, mereka mau nginap disini mommy" ucap Arion.
"Ya udah, kamu bilang sama Bibi untuk mempersiapkan kamar untuk mereka" ucap Ratna pada Arion.
"Iya Mommy."
"Ya udah, mommy ke kamar dulu. Jangan ribut, ini sudah malam" ucap Ratna, dia kembali ke kamarnya.
Jessica pun pergi ke kamarnya. Dan tinggal lah ke empat cowok tersebut.
"Arion, gue minta nomor Zara" ucap Arzan.
"Enak aja lo. Minta sendiri sama Zara."
"Pelit banget sih lo."
Arion memeriksa kantong celananya. "Loh, hp gue kemana?"
Axelle memberikan sebuah ponsel pada Arion. "Kok ponsel gue ada sama kalian?"
"Gue dah dapat nomor Zara." Axelle dan Alex memperlihatkan ponsel mereka yang disitu tertera nomor Zara.
"Kalian ambil hp gue diam-diam!"
"Lo aja yang nggak sadar" ucap Alex sambil tersenyum miring.
"Kalian berdua!" geram Arion.
"Alex, minta dong nomor Zara" ucap Arzan.
"Nggak" tolak Alex dingin.
"Axelle, minta dong..."
"Nggak."
"Pelit amat dah kalian bertiga. Cuman minta nomor Zara doang."
Ketiga cowok itu tidak merespon ucapan Arzan. Mereka pergi ke kamar mereka masing-masing.
Arzan berdecak kesal, karena teman-teman nya meninggalkan nya sendirian. "Ck, gini amat dah punya teman plus saingan."
Please vote and komen 🥰🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Touch Me, Prince! [END]
Teen Fiction"Lo gak bisa lari dari gue" - Alex Gajendra "Tanggung jawab setelah berbuat seperti ini pada gue" - Arzan Ravindra "Lo mempermalukan gue, gue gak akan maafin lo" - Axelle Evano "Gue ikuti lo sampai ke ujung dunia sekalipun" - Arion Gibran Dua bulan...