Slander

3.4K 331 56
                                    

"Licik banget lo ya Zara!" Tiba-tiba Arzan datang menghampiri Zara dan membentaknya.

"Maksud lo apa Arzan?" Zara masih tidak mengerti kenapa Arzan tiba-tiba marah kepadanya.

"Lo nggak usah ngelak deh. Gue dah tahu kebohongan lo selama ini. Ternyata lo cuman memanfaatkan gue dan teman-teman gue."

"Manfaatkan lo? Lo bilang apa sih, gue nggak ngerti."

"Dasar cewek busuk. Pergi lo dari kehidupan gue dan teman-teman gue. Lo jangan pernah muncul lagi di hadapan gue." Setelah mengucapkan kata-kata sarkas itu, Arzan pergi meninggalkan Zara yang masih diam mematung tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Semua orang yang berada di lorong sekolah, telah melihat kejadian itu. Dan suara bisik-bisik mulai terdengar
di telinga Zara.

"Cih, ternyata dia cuman memanfaatkan Prince Charming selama ini."

"Yah, bagus dong, jadi Arion nggak bakal dekat-dekat lagi dengan cewek nggak jelas itu."

"Akhirnya, pangeran gue kembali ke pelukan gue."

"Rasakan itu, enak banget dia manfaatin Prince Charming untuk dirinya sendiri."

"Emang enak udah di buang. Hahahaha..."

Zara tidak tahan lagi mendengar bisikan-bisikan itu. Dia segera berlari menuju ke kelasnya.

Saat dia membuka pintu kelasnya. Semua orang di dalam kelasnya menatapnya dengan tatapan benci, menjijikan.

Sora langsung menghampiri Zara, dan memeluknya. "Ra, lo yang sabar ya. Lo jangan dengerin kata orang-orang. Lo percaya sama gue."

Arion juga menghampiri Zara. "Lo jangan khawatir, gue ada bersama lo."

"Ini sebenarnya ada apa. Apa kesalahan ku?" tanya Zara dengan nada melemah.

"Semalam ada yang mengirim foto-foto lo bersama dengan kami berempat. Dan di foto itu juga ada surat, yang mengatakan bahwa lo cuman memanfaatkan kita-kita doang, untuk membuat lo terkenal" jelas Arion.

"Terkenal? Sejak kapan gue ingin terkenal Arion?"

"Bukannya cita-cita lo saat SMP menjadi artis bukan?" tanya Arion.

Sekarang Zara ingat, bahwa dia dulu sangat ingin menjadi terkenal. Tapi itu dulu, sekarang dia tidak menginginkan nya saat masalah dia dan Arion.

"Gue yakin, orang yang memfitnah lo pasti orang yang pernah satu sekolah dengan lo saat SMP" ucap Arion.

"Tapi siapa? Semua teman-teman gue di SMA rata-rata satu sekolah dengan gue saat SMP."

"Lo jangan bela dia Arion!" Seorang cewek menghampiri Zara.

"Dia itu cuman memanfaatkan lo doang, agar dia terkenal. Cih, dasar cewek rubah" umpat cewek itu.

Arion seketika menarik kerah leher cewek itu dengan kasar. "Lo jangan coba-coba menghina Zara, atau lo kena akibatnya" ucapnya dengan tatapan tajam.

Nyali cewek itu seketika menciut di hadapan Arion. Arion mendorong tubuh cewek itu dengan kasar.

"Siapapun yang menghina Zara, kalian berhadapan dengan gue" ucap Arion pada semua orang di kelasnya.

Arion membawa Zara keluar dari kelas itu. Dan mereka pun berpapasan dengan Arzan di depan pintu kelas.

"Lo ngapain pegang-pegang cewek ini Arion?" tanya Arzan dengan nada tidak suka.

"Urusan lo apa kalau gue pegang-pegang Zara" balas Arion sengit.

"Kita ini cuman di manfaatin sama dia doang Arion. Lo harus paham itu. Lo jangan mau di bohongi sama dia" ucap Arzan.

"Lo sadar Arzan. Zara cuman di fitnah. Dia nggak pernah memanfaatkan kita."

"Lo yang seharusnya sadar Arion!"

Mata Arzan tertuju pada Zara. "Dan lo, jauhi Arion. Lo nggak pantas dekat-dekat dengan kita."

"Arzan!" bentak Arion.

"Lo berani bentak gue demi cewek ini Arion?!"

"Kalau iya kenapa?! Lo nggak senang. Gue kira, lo beneran suka dan sayang sama Zara. Ternyata cuman di mulut doang lo bicara. Dasar pecundang."

Arzan pun seketika diam, tidak melawan Arion.

Arion pun membawa Zara pergi dari hadapan Arzan.

Sora yang melihat kejadian itu, berbicara pada Arzan. "Memang benar yang dikatakan Arion. Lo nggak pernah menyukai Zara dari hati lo."

Sora pun pergi mengikuti Arion dan Zara.

Please vote and komen 🥰🙏

Don't Touch Me, Prince! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang