Operasi

2.3K 212 6
                                    

Alex di bawa ke rumah sakit milik keluarganya. Dia langsung di bawa masuk ke ruang UGD.

Sinta dan Bryan datang. "Tuan, Nyonya. Tuan Muda sudah di bawa masuk ke dalam ruangan" ucap salah satu dokter pada Bryan dan Sinta.

"Ma. Papa masuk dulu. Biar papa yang tangani Alex" ucap Bryan pada Sinta.

"Selamatkan Alex pa" ucap Sinta dengan tangis. Dia shock mendengar Alex kecelakaan.

"Tentu sayang." Bryan dan diikuti dokter lainnya masuk ke dalam ruang UGD.

Zara berjalan mendekati Sinta sambil menundukkan kepalanya menahan tangisnya. "Zara minta maaf. Ini semua salah Zara..." lirihnya.

Sinta menoleh ke arah Zara. Dia langsung memeluk nya. "Ini bukan salah kamu sayang..." Tangis Zara langsung pecah.

"Ini semua salah Zara Ma... hiks... hiks... Andaikan Zara tidak menyeberang sembarangan. Alex nggak akan kecelakaan..." tangis Zara.

Sinta mengelus kepala Zara. "Alex akan selamat Zara. Itu pasti, kamu tenang saja."

Bryan keluar dari ruang UGD. "Ma, Alex harus segera di operasi. Dia sudah kehilangan banyak darah."

Zara sontak menutup mulutnya dengan tangan nya. Dia tidak menyangka kalau Alex kehilangan banyak darah.

"Aku akan donorin darah buat Alex" ucap Sinta pada Bryan.

"Zara, kamu tunggu disini ya" ucap Sinta pada Zara.

"Iya Ma."

Sinta dan Bryan pun pergi. Mereka segera melakukan operasi pada Alex.

Sora mengelus pundak Zara mencoba menenangkan nya. "Alex akan selamat Zara."

Zara memeluk Sora. Dia masih belum bisa menahan tangisannya. "Hiks... Hiks... Gue nggak mau sesuatu terjadi pada Alex."

"Alex akan selamat Zara. Om Bryan dan Tante Sinta akan melakukan yang terbaik" ujar Sora.

"Tolong selamatkan Alex, Tuhan..." doa Zara dalam hati.

Axelle, Arzan dan Arion hanya bisa memandangi kedua sahabat itu.

"Gue nggak nyangka kalau Alex kecelakaan" ucap Arzan pelan.

"Tapi kenapa bisa?" tanya Arion yang masih tidak tahu kenapa Alex bisa ada di tempat kejadian hingga membuat nya kecelakaan.

"Dia mengikuti Zara" ucap Axelle.

"Maksudnya?"

"Awalnya Alex ada di samping gue selama acara. Dia melihat Zara pergi dan dia mengikuti nya" jawab Axelle dengan pandangan ke arah Zara.

"Gue nggak nyangka Lex. Lo ngorbanin diri lo demi Zara" batin Axelle.

"Sialan lo Alex. Lo selalu selangkah di depan gue buat dapatin Zara" batinnya sambil menghela napas berat.

*****

Setelah menunggu beberapa jam, Alex pun telah selesai di operasi. Dia akhirnya bisa selamat dari masa kritis. Dia di pindahkan ke ruang VVIP untuk masa pemulihan nya.

"Apa aku bisa melihat Alex om?" tanya Zara pada Bryan.

"Tentu saja. Tapi jangan terlalu ribut ya, Alex masih dalam pemulihan" ucap Bryan.

Zara dan yang lainnya masuk ke dalam ruangan Alex.

Hati Zara sakit melihat Alex terbaring lemah.

Sora yang melihat Zara sedih hanya bisa diam. Dia tidak menyangka, jika Zara sangat terpukul melihat Alex seperti ini.

Zara menggenggam tangan Alex. "Gue minta maaf. Ini semua salah gue" lirihnya.

"Ini bukan salah lo Zara. Karena Alex lebih pentingin nyawa lo daripada nyawanya sendiri" ucap Arion. Dia mengerti saat Axelle memberitahu kejadiannya. Dia tahu, bahwa Alex sangat menyayangi Zara sampai rela memberikan nyawanya.

Di saat-saat seperti ketiga cowok itu merasa sedikit tersaingi. Karena Alex sudah berhasil membuat Zara memperhatikan nya.

"Ra, lo udah hubungi orangtua lo, kalau lo berada di rumah sakit sekarang?" tanya Sora pada Zara.

"Gue belum bilang. Gue lupa. Ponsel gue masih ada di sekolah" jawab Zara.

"Gue udah beritahu sama orangtua lo kalau kita berada disini" ucap Axelle.

Zara menoleh ke arah Axelle sambil tersenyum tipis. "Makasih Axelle."

Zara kembali memandangi Alex. "Cepat sembuh Alex."

Pintu kamar Alex terbuka, terdapat ada Sinta dan Bryan sambil membawa makanan.

"Kalian makanlah. Mama sudah membawa makanan untuk kalian" ucap Sinta pada mereka.

"Kalian pasti lapar setelah menunggu berjam-jam" lanjutnya.

Sinta meletakkan makanan di atas meja. Dia mendekat pada Alex dan mengelus pucuk kepala anaknya.

"Alex bakal cepat sembuh kan Ma?" tanya Zara.

"Tentu saja. Alex itu pria yang kuat. Dia bahkan mampu melindungi mu" jawab Sinta dengan senyum.

Sinta menoleh ke arah Bryan. "Kamu istirahat ya sayang. Kamu pasti capek setelah melakukan operasi pada Alex."

"Nanti saja aku istirahat. Aku masih mau disini melihat Alex."

"Terserah kamu saja."





Please vote and komen 🥰🙏







Don't Touch Me, Prince! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang