Arzan mencari-cari Zara, tapi tidak ketemu. Padahal tadi dia suruh Zara untuk menunggunya di ruang tamu.
"Mana sih tuh anak?"
Arzan terus mengelilingi rumahnya, dan dia akhirnya menemukan Zara yang sedang duduk di pinggir kolam renang.
"Ternyata lo disini. Gue daritadi cariin lo." Arzan berjalan mendekati Zara.
"Sorry. Gue cuman mau main air aja." Zara memasukkan kaki nya ke dalam air.
"Bukannya lo takut dekat-dekat di kolam renang" ujar Arzan.
"Darimana lo tahu?"
"Feeling aja sih."
"Sekarang nggak terlalu lagi. Sejak papa mulai ajarin gue cara berenang" ucap Zara.
"Kalau diingat-ingat, gue dan lo juga pernah berdua di kolam renang saat di hukum guru" ucap Arzan sembari berpikir.
"Waktu itu lo sampe nangis, gara-gara ngira gue hampir mati di kolam renang" lanjutnya sambil tertawa.
"Siapa suruh lo kek gitu. Sok-sokan nahan napas dalam air. Mati nanti baru tahu rasa" cibir Zara kesal.
"Jadi pengen gue mati nih?"
"Nggak lah!" jawab Zara cepat yang langsung membuat Arzan tertawa renyah.
"Lo pengen berenang nggak? Itung-itung gue ajari lo berenang" tawar Arzan.
"Tapi gue belum bawa baju ganti" ucap Zara.
"Soal baju ganti gampang. Nanti gue tinggal suruh bodyguard gue beli baju lo" ucap Arzan santai.
"Dasar orang kaya. Apa-apa tinggal beli" cibir Zara.
Arzan membuka bajunya, yang langsung memperlihatkan tubuh atletisnya.
"Lo ngapain buka-buka baju" ucap Zara sedikit kaget melihat Arzan membuka bajunya.
"Kan mau berenang Zara."
Zara menjadi salting sendiri. Ini semua gara-gara kejadian di kamar tadi, makanya dia jadi berpikir aneh-aneh.
Zara melihat tubuh Arzan. Tubuh atletis, dengan perut kotak-kotak yang terpampang jelas.
Hari ini Zara sudah dua kali melihat tubuh Arzan sehari. Cuman tubuh bagian atas ya, bukan seluruh tubuhnya.
Byur!
Arzan melompat ke dalam air. "Ra, sini. Gue ajarin lo berenang."
"Tapi..."
"Cepetan." Dengan perlahan, Zara masuk ke dalam kolam dengan Arzan yang terus memegang nya.
Baju Zara menjadi basah semua. "Gue nggak terlalu bisa renang Arzan. Jadi jangan lepasin gue, gue takut tenggelam."
Arzan memeluk badan Zara. "Tenang aja, gue nggak akan lepasin lo" bisiknya.
Hey, hey, kok Zara mendengar ucapan itu seperti ada maksud lain.
Arzan terus menuntun Zara berenang dan terus memegang nya.
"Sepertinya gue bisa berenang Arzan. Lo bisa lepasin gue."
"Lo yakin?"
Zara mengangguk. Arzan dengan pelan melepas pegangannya dari Zara.
Dan benar, Zara sudah bisa berenang sendiri.
Zara terus berenang, dia begitu senang sekarang. Akhirnya dia bisa berenang.
"Senang banget lo bisa berenang" ujar Arzan.
"Ya iyalah. Akhirnya gue nggak takut lagi kalau di kolam renang."
Zara berenang dengan bebas, hingga tiba-tiba kakinya kram, membuatnya tenggelam.
"Zara!" Arzan secara cepat menyelam ke dalam air.
Setelah mendapat tubuh Zara, dia segera naik ke atas air dan membawa Zara ke pinggir kolam.
"Zara... Lo nggak apa-apa kan?" tanya Arzan panik.
"Gue nggak apa-apa. Tadi kaki gue cuman kram aja."
"Cuman kram lo bilang! Gimana kalau tadi gue nggak ada di samping lo! Lo bisa..." Arzan menghentikan ucapannya. Dia benar-benar tidak sanggup.
"Arzan... Gue minta maaf. Gue yang salah."
Arzan memeluk tubuh Zara. Sumpah, dia benar-benar takut kalau sesuatu terjadi dengan Zara.
"Please, jangan bikin gue takut lagi. Gue takut banget kehilangan lo Zara."
Zara membalas pelukan Arzan. Entah mengapa dia jadi bersalah banget.
"Gue minta maaf" lirih Zara.
Arzan menatap Zara dalam. Dia mengelus pipi Zara lembut. "Lo jangan bikin gue takut lagi Ra. Gue benar-benar takut kalau sesuatu terjadi sama lo."
"Kaki lo masih kram?" tanya Arzan yang mendapat anggukan dari Zara.
Arzan menggendong Zara ala bridal style.
"Bawa baju ganti Zara di kamar gue" ucap Arzan pada salah satu pelayan.
"Baik Tuan Muda."
Arzan membawa Zara ke kamarnya. Dan langsung membawanya ke kamar mandi.
"Lo ngapain bawa gue ke kamar mandi?!" tanya Zara sedikit panik.
"Bersihin badan lo."
"Gue bisa bersihin badan gue sendiri" ucap Zara.
"Tapi kan..."
"Kaki gue cuman kram Arzan."
Arzan menghela napas. "Kalau gitu gue tunggu di luar. Nanti ada pelayan yang akan bawa baju ganti lo disini."
Setelah itu Arzan keluar dari kamar mandi.
Zara pun segera membersihkan tubuhnya. Dan memakai pakaian yang sudah di berikan padanya.
Please vote and komen 🥰🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Touch Me, Prince! [END]
Teen Fiction"Lo gak bisa lari dari gue" - Alex Gajendra "Tanggung jawab setelah berbuat seperti ini pada gue" - Arzan Ravindra "Lo mempermalukan gue, gue gak akan maafin lo" - Axelle Evano "Gue ikuti lo sampai ke ujung dunia sekalipun" - Arion Gibran Dua bulan...