Arion membawa Zara ke taman dekat sekolah.
Sora meninggalkan Arion dan Zara berdua, ia mempercayakan Zara pada Arion.
"Ra..." panggil Arion lembut pada Zara .
Tatapan Zara lurus ke depan dengan tatapan kosong.
"Zara... Lo dengerin apa yang gue bilang. Jangan dengar omongan orang lain" ucap Arion.
"Gue salah apa Arion..." Zara mulai menangis.
Arion menarik Zara ke dalam pelukannya. Arion mengelus punggung Zara lembut, dia berusaha menenangkan Zara.
"Lo jangan nangis, gue nggak suka lo nangis" ujar Arion sambil menyeka air mata Zara.
"Jangan buang air mata lo untuk hal yang nggak penting." Zara dan Arion menoleh ke arah sumber suara yang ternyata adalah Alex dan yang di sampingnya ada Axelle.
"Lo berdua percaya sama Zara kan. Jangan sampai kalian sama dengan Arzan" ucap Arion.
"Arzan itu cowok labil" ucap Alex.
"Memang lo nggak labil" balas Arion pada Alex dengan nada sindiran.
"Gue udah suruh orang untuk mencari orang yang menyebar fitnah pada Zara" ucap Axelle.
"Menurut lo, dia pasti anak sekolah disini kan?" tanya Arion pada Axelle.
"Gue udah dapat informasi berita terbaru dari orang suruhan gue. Dan memang benar, orang itu pasti siswa sekolah ini" jawab Axelle.
"Siapa?" tanya Zara.
"Siapa orang yang tega fitnah gue?" tanya Zara sekali lagi.
"Lo tenang Zara. Orang yang fitnah lo pasti tertangkap" ucap Arion sambil menggenggam tangan Zara.
Mata Alex dan Axelle langsung tertuju pada tangan Arion yang menggenggam tangan Zara.
Alex dan Axelle langsung menarik Zara menjauh dari Arion.
"Loh?! Ngapain kalian tarik-tarik Zara?" tanya Arion kebingungan.
"Kalau mau tenangin Zara, tenangin aja. Nggak usah modus-modus segala, pegang-pegang Zara" ucap Alex dengan nada tidak suka.
"Jangan ambil kesempatan dalam kesempitan" ucap Axelle dingin.
"Heh?!" Raut wajah Arion masih tidak mengerti dengan Alex dan Axelle yang tiba-tiba berubah dalam sekejap. Memang dia salah apa, dia kan cuman megang tangan Zara.
"Kalian nggak ingat, kalau Zara itu pacar gue" ucap Arion mengingatkan.
"Sejak kapan Zara pacar lo?" tanya Alex dengan nada tidak suka.
"Semua orang pun tahu kalau Zara itu pacar gue, dan calon tunangan gue" ujar Arion.
"Zara itu hanya milik gue!" tegas Alex.
"Zara itu punya gue" ucap Axelle dengan tegas pada Alex dan Arion.
Zara yang diam daritadi mendengar ocehan para ketiga Prince Charming itu sudah lelah, kepala nya sudah pusing gara-gara mereka bertiga.
"Kalian bisa diam?" Ucapan Zara langsung membuat mereka bertiga diam.
"Lebih baik kalian jauh-jauh dari gue. Lebih baik, kalian seperti Arzan yang benci sama gue dan jauhi gue. Dan dengan itu gue bisa lepas dari kalian, dan perlahan fitnah itu akan menghilang dengan sendirinya" ucap Zara pelan.
Alex menggenggam tangan Zara erat. "Lo nggak boleh jauh-jauh dari gue. Lo nggak boleh pergi dari gue. Lo harus selamanya di samping gue."
"Sepertinya gue harus buat cara, agar lo nggak bisa lepas dari gue" ucap Axelle.
"Apa kita harus menikah dulu ya, biar lo nggak kemana-mana" ucap Arion yang langsung membuat Zara membulatkan matanya.
"Jangan aneh-aneh kalian" ucap Zara.
"Makanya jangan coba-coba pergi dari kita-kita" balas Arion.
Zara menghela napas kasar. Dia lebih baik mengalah sekarang. "Oke, gue nggak akan pergi kemana pun, dan kalian jangan buat yang aneh-aneh sama gue."
"No promises" ucap mereka bertiga sekaligus.
Ting!
Pesan masuk ke dalam ponselnya Axelle mengenai informasi orang yang menyebarkan fitnah tentang Zara.
"Kita nggak bisa hajar orang ini" ucap Axelle sambil memandang ponselnya.
"Kenapa?" tanya Arion.
"Karena dia seorang cewek" jawab Axelle.
Please vote and komen 🥰🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Touch Me, Prince! [END]
Teen Fiction"Lo gak bisa lari dari gue" - Alex Gajendra "Tanggung jawab setelah berbuat seperti ini pada gue" - Arzan Ravindra "Lo mempermalukan gue, gue gak akan maafin lo" - Axelle Evano "Gue ikuti lo sampai ke ujung dunia sekalipun" - Arion Gibran Dua bulan...