Seminggu kemudian, SMA Cendekia melaksanakan ujian.
Semua siswa-siswi mengerjakan soal ujian itu, dengan guru pengawas yang mengawasi mereka selama ujian berlangsung.
Zara melihat semua soal-soal ujian ini. Dia bisa bernapas lega, karena semua soal-soal ini adalah semua soal yang telah di ajari para Prince Charming padanya.
Dengan mantap, Zara mulai mengerjakan soal-soal nya dengan mudah.
Suasana di dalam kelas 10 IPA 3 begitu tenang dan tegang.
Setelah beberapa waktu, waktu mengerjakan ujian sudah selesai.
"Soal dan kertas jawaban nya silahkan di taruh di atas meja. Kalian bisa keluar dari kelas" ucap guru pengawas tersebut.
Dengan tertib semua siswa 10 IPA 3 keluar dari kelas.
"Akhirnya selesai juga ujiannya" ucap Zara.
"Ujiannya masih belum siap Zara" balas Sora.
"Iya tahu. Maksudnya itu, ujian matematika nya sudah selesai."
Sora ber-oh ria. "Jadi lo bisa selesain semua soalnya?"
"Bisa. Untung mereka sudah ajari kita bagaimana mengerjakan soal-soal tersebut. Kalau lo gimana Sora?"
"Gue juga bisa."
"Semoga nilai gue bagus nantinya" ucap Zara.
"Pastinya."
Alex dan Axelle menghampiri Zara dan Sora.
"Bagaimana ujiannya? Lancar?" tanya Axelle.
"Lancar. Makasih, karena kalian, gue dan Sora bisa ngerjain soal-soal itu semua" jawab Zara.
"Syukurlah kalau ujian nya lancar." Tangan Alex ingin mengelus kepala Zara, tapi langsung di cegah oleh tiga tangan.
"Kenapa?" tanya Alex pada mereka.
"Lo mau ngapain? Ngelus kepala Zara? No, gue nggak akan biarin" ucap Arion.
Zara memerhatikan keempat cowok tersebut.
"Gue dan Sora pergi dulu. Kalian selesaikan dulu masalah kalian masing-masing." Zara menarik tangan Sora pergi dari situ. Dia tidak mau berurusan dengan mereka untuk sementara waktu.
"Gue udah bilang pada kalian, Zara itu milik gue. So, lebih baik kalian menyerah saja" ujar Alex.
"Menyerah lo bilang? Gue juga dah berapa kali bilang sama lo. Zara itu pacar gue" balas Arion sengit.
Axelle dan Arzan hanya diam, memperhatikan Alex dan Arion yang berdebat.
"Tumben lo diam aja" ucap Axelle pada Arzan.
"Percuma gue balas ucapan mereka. Karena pada akhirnya, kita tahu sendiri Zara itu jadi milik siapa. Gue suka sama Zara, dan lo juga suka sama Zara. Tapi apa lo tahu, Zara sukanya sama siapa?" Arzan menoleh pada Axelle yang terdiam.
"Bentar lagi, ujian selanjutnya. Kalian lebih baik kembali ke kelas kalian" ucap Arzan pada Axelle dan Alex.
Alex menghentikan perdebatan nya pada Arion. "Urusan kita belum selesai. Gue akan datang kembali."
Alex dan Axelle pun kembali ke kelasnya.
"Hari ini, lo tumben diam-diam terus. Ada apa?" tanya Arion pada Arzan.
"Nggak ada apa-apa." Arzan masuk ke dalam kelas. Arion hanya bisa heran dengan tingkah Arzan yang aneh hari ini.
"Ada apa dengan nya hari ini?" gumam Arion.
Dan bel pun berbunyi, pertanda ujian selanjutnya tiba.
Semua siswa kembali ke kelasnya masing-masing, untuk mengikuti ujian selanjutnya.
Arion terus memperhatikan Arzan dengan seksama.
"Dia benar-benar aneh hari ini."
*****
Arion pulang ke rumah nya setelah dari sekolah.
Dia melihat kakaknya yang sedang membaca majalah sambil duduk di atas sofa.
"Kakak masih disini aja. Kakak nggak punya job di luar negeri?"
"Ada sih. Tapi gue lagi pengen di Indonesia untuk beberapa hari" jawab Jessica tanpa mengalihkan pandangannya dari majalah.
"Kak?"
"Iya."
"Enggak jadi."
Jessica menutup majalah nya. "Napa sih lo. Plin plan banget. Lo bilang aja, apa yang mau lo omongin."
"Nggak jadi kak. Udah ah, Arion masuk dulu ke kamar. Arion capek." Arion menaiki tangga, menuju ke kamarnya.
"Dia kenapa sih? Aneh banget." Jessica pun kembali membaca majalah nya.
Please vote and komen 🥰🙏
Jangan lupa follow Author, biar bisa dapat informasi mengenai cerita-cerita selanjutnya yang akan di publish segera. Cerita-cerita yang bakal di publish tidak kalah menarik dari cerita Don't Touch Me, Prince!
So, follow Author, dan jangan lupa vote komen di setiap part nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Touch Me, Prince! [END]
Teen Fiction"Lo gak bisa lari dari gue" - Alex Gajendra "Tanggung jawab setelah berbuat seperti ini pada gue" - Arzan Ravindra "Lo mempermalukan gue, gue gak akan maafin lo" - Axelle Evano "Gue ikuti lo sampai ke ujung dunia sekalipun" - Arion Gibran Dua bulan...