Sweet

3.3K 314 14
                                    

"Gue minta maaf. Gue tahu gue salah, makanya lo jauhin gue" ucap Arzan sambil menundukkan kepalanya.

Baru pertama kalinya, seorang Arzan menundukkan kepalanya, apalagi di depan seorang cewek.

Karena tak tega, Zara pun memaafkan Arzan. Lagipun dia juga sudah menolong nya hari ini. Jadi tidak masalah kalau dia memaafkannya. "Gue maafin."

Arzan langsung mengangkat kepalanya. "Serius. Lo serius maafin gue?" tanyanya yang masih tidak percaya kalau Zara telah memaafkan nya.

"Iya."

Arzan mengulum bibirnya menahan senyum, dia terlalu senang hari ini. Dia sangat senang, Zara sudah memaafkannya.

"Tapi jangan di ulangi lagi" ujar Zara.

"Iya. Mulai hari ini, gue selalu percaya sama lo" balas Arzan dengan senyum.

Deg!

Mendengar kata-kata Arzan, jantung Zara sampai berdetak kencang. Apalagi melihat senyumnya, membuat Zara nggak tahan. Dia memalingkan wajahnya, agar Arzan tidak mengetahui kalau dia sekarang sedang salah tingkah.

Tiba-tiba kepala Zara nyeri. Mungkin sakit kepalanya masih sakit.

Arzan yang melihat Zara kesakitan langsung khawatir. "Kepala lo masih sakit?"

"Iya."

"Gue kasih obat ya" ucapnya.

"Obat apa?" tanya Zara.

Cup!

Arzan mencium kening Zara. Tubuh Zara mematung saat mendapat ciuman dari Arzan.

"Dah gue cium, bentar lagi sakitnya hilang" ucap Arzan gugup.

Aneh kan, dia yang cium, dia juga yang gugup.

Zara tertawa kecil melihat Arzan yang sedang gugup begitu.

"Ohh, tenyata ini obat sakit kepalanya" ucap Zara sambil tertawa.

"Jangan tertawa. Gue udah ngumpulin keberanian buat cium lo" balas Arzan sedikit kesal karena Zara tertawa.

"Iya, gue nggak tertawa lagi. Sakitnya udah hilang. Makasih untuk obatnya." Mata Zara dan Arzan saling menatap satu sama lain beberapa saat.

Setelah sadar, mereka berdua langsung memalingkan wajah mereka ke arah lain, karena malu.

"Duh, jantung gue nggak bisa terkontrol" pekik Zara dalam hati.

"Ambil napas dalam-dalam Arzan. Jangan sampe, Zara dengar detak jantung lo yang begitu cepat" batin Arzan sambil menarik dan membuang napas secara pelan.

"Oh iya, gue lupa bilang sama lo" ucap Arzan pada Zara.

"Apa?"

"Lo kenal Fara?"

"Ketua fans club Prince Charming?"

"Iya."

"Gue kenal dia dari SMP" ucap Zara.

"Lo jauhin dia, jangan dekat-dekat dengan dia" peringat Arzan.

"Kenapa?"

"Karena penyebab gosip kemarin itu dia. Gue yakin juga, dia bakal buat hal-hal yang aneh-aneh lagi tentang lo" jawab Arzan.

"Gue, Alex, Axelle, dan Arion akan cari cara bagaimana agar kedok Fara semua terbongkar" lanjutnya.

"Bukannya dengan kemampuan kalian, kalian sudah bisa membongkar kedok Fara" ujar Zara.

"Tidak cukup cuman membongkar kedok nya saja. Kami harus buat dia lebih menderita, karena udah berani-berani fitnah lo. Sampai-sampai, gue juga harus maki lo di depan semua orang. Gue bakal balas dia, karena sudah berani main-main dengan Prince Charming" ungkap Arzan.

Zara tersenyum. "Makasih Arzan."

Beberapa detik Arzan terdiam, karena otaknya masih belum mencerna kata-kata Zara.

"Sekali lagi ulangi kata-kata lo barusan" pinta Arzan dengan rasa menggebu-gebu di dadanya.

Zara tersenyum tipis. Dia mendekatkan bibirnya pada telinga Arzan. "Makasih Arzan" ucapnya dengan lembut.

Dan langsung Zara menutupi tubuhnya dengan selimut. Dia terlalu malu barusan mengucapkan hal itu, apalagi di telinga Arzan.

"Damn, suaranya bikin gue gila" pekik Arzan dalam hati.

Please vote and komen 🥰🙏

Don't Touch Me, Prince! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang