Hai, Vren!
Vren, 5K vote dan 5K komen yaa buat next part🤗🧡
Absen jam berapa kamu baca part ini!
"Pinjem jaket yang lo pake," pinta Masnaka sekali lagi dengan raut wajah tidak bersahabat miliknya.
Lengkara menaikkan sebelah alisnya. "Kamu kenapa, Ka? Sakit?" tanya gadis itu khawatir, ia dengan segera berdiri dari kursinya dan meraih wajah Masnaka, mengecek suhu tubuh lelaki itu.
Lengkara terdiam, suhu tubuh Masnaka tidaklah panas.
"Mau ke UKS?" tanya gadis itu akhirnya. Masnaka menggeleng pelan.
Lengkara semakin bingung, Masnaka saat ini terlihat seperti anak kecil yang sedang merengut.
"Masnaka sudah mulai bergerak sodara-sodaraaa!" ucap Deo tiba-tiba dari depan papan tulis dengan nada tinggi, membuat Masnaka dan Lengkara menoleh bersamaan.
"Ka, jangan diapa-apain temen gue," goda Prima. Masnaka merotasikan bola matanya begitu melihat Deo dan Prima kini menatapnya dengan tatapan geli.
Masnaka kembali menatap Lengkara, sebelum akhirnya menghela napas pelan.
"Lupain," ucap lelaki itu dan beranjak pergi dari hadapan Lengkara, namun Lengkaara dengan segera menahan tangannya.
"Tunggu." Lengkara melepas jaket milik Sekala dari tubuhnya.
"Nih, Ka. Kamu jangan sampai sakit lagi," ucap Lengkara sembari menyodorkan jaket hitam itu ke arah Masnaka.
"Ohhh, minjem jakeeeet. Nih, Ka gue ada jaket kalo lo mau minjem," goda Deo saat mengenal jaket yang berada di tangan Lengkara. Jaket Sekala.
Masnaka menoleh sengit. Diem gak lu!
"Etdaaah, tajam amat Mas tatapan kamoeh!" ucap Deo lebay, sementara Prima hanya tertawa pelan melihat tingkah teman-temannya itu.
"Thanks," ucap Masnaka setelah mengambil jaket hitam laknat milik Sekala dari tangan Lengkara. Namun noda merah di baju Lengkara membuat Masnaka terdiam sebelum akhirnya mengumpati dirinya sendiri.
Lelaki itu lupa kalau tadi Lengkara di siram air dan di coret menggunakan lipstik oleh Lauren. Dengan gerakan cepat Masnaka memakai jaket Sekala, ia harus terlebih dahulu mengamankan jaket itu.
"Bentar," pinta Masnaka, membuat Lengkara mengerutkan dahinya.
Laki-laki itu dengan segera berjalan ke arah loker yang terletak di belakang kelas, ia kemudian mengambil hoodie berwarna coklat tua dari dalam lokernya lalu kembali berjalan menghampiri Lengkara yang masih kebingungan dengan sikapnya.
"Pakai!" Masnaka menyodorkan hoodie kesayangan miliknya itu ke Lengkara dengan ekspresi datar.
"Hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
01.00
Teen Fiction"𝙷𝚞𝚓𝚊𝚗 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚝𝚞𝚛𝚞𝚗." -𝓐𝓶𝓮𝔂𝓼𝓲𝓪𝓪, 01.00 ••• "Kematian yang mencintai kehidupan." - 01.00 ••• "Akan aku jadikan kamu tokoh terfavorit dalam hidupku." - Lengkara Putri Langit ••• "Kamu adalah...