11.00

141K 19K 7.7K
                                    

Hai vren!

SPAM "CUMI SEPSI"😩❤️‍🔥👍🏻🙏🏻

Absen jam berapa kamu baca cerita ini👉🏻👉🏻

Emoji yang nunjukin mood kamu hari ini (🥰😡🥺😑🤫😱🤗)👉🏻👉🏻

Emoji yang nunjukin mood kamu hari ini (🥰😡🥺😑🤫😱🤗)👉🏻👉🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukkan pukul delapan malam. Masnaka saat ini tengah berdiri sendirian di depan toko bunga yang menampilkan bunga-bunga indah di etalase depan tokonya.

Laki-laki itu tersenyum tipis membayangkan wajah bahagia Lengkara saat menerima bunga darinya.

Laki-laki itu berniat pergi menemui Lengkara, berhubung hari ini adalah hari ulang tahun Lengkara. Walau sisa beberapa jam lagi, setidaknya Masnaka ingin mengucapkan selamat untuk gadis itu secara langsung.

Masnaka pergi dari rumah sakit tanpa pamit pada Afni, lelaki itu tidak tega membangunkan Bundanya yang sudah tertidur di atas sofa akibat kelelahan mengerjakan perkerjaan kantornya. Masnaka keluar dari ruang rawatnya setelah memastikan Dela sudah tertidur, ia mengapit bayi itu dengan bantal dan menaikkan side rail (pagar ranjang) agar bayi itu aman di atas kasur.

Masnaka hanya menyimpan catatan kecil di atas nakas agar saat Afni bangun dan tidak menemukannya, wanita itu tidak akan panik.

Masnaka perlahan berjalan masuk ke dalam toko bunga yang terletak di tengah kota itu.

"Cari bunga apa, Mas?" Seorang lelaki berusia sekitar tiga puluh tahun ke atas keluar dari dalam dan menyambut kedatangan Masnaka dengan sangat ramah.

Masnaka terdiam sejenak, lelaki itu kemudian menunjuk sekumpulan mawar merah yang berada di sudut toko itu. "Bisa tolong rangkaikan saya seikat bunga mawar merah?"

Pemilik toko itu mengangguk. "Bisa, tunggu sebentar ya," ucapnya lalu kembali meninggalkan Masnaka sendirian di sana. Masnaka berkeliling ke sekitar, melihat-lihat keindahan di dalam toko itu.

Masnaka beberapa kali tercengang melihat toko bunga dengan gaya vintage itu, banyak barang-barang yang terlihat sudah sangat lama namun terawat di dalam toko itu.

Kalau ia mengajak Lengkara ke toko ini, gadis itu pasti akan senang.

Kalau ia mengajak Lengkara ke toko ini, gadis itu pasti akan senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
01.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang