Hai, Vren!
Absen jam berapa kamu baca part ini!!
Spam '01.00' dulu sebelum baca!
Jangan lupa Votenya🥀⏳
LENGKARA perlahan membuka matanya. Ia meregangkan otot tubuhnya yang terasa kaku karena tidur cukup lama. Ia merasa sedikit lebih segar dibanding sebelumnya. Ia menatap langit-langit ruangan tempatnya berbaring. Ia terdiam beberapa detik, sebelum akhirnya sadar kalau saat ini sudah di dalam UKS. Tirai panjang di sekelilingnya membuat gadis itu tidak bisa melihat keadaan sekitar.
Lengkara mengerutkan kening. Seingatnya, ia sedang tidur di sofa rooftop sekolah setelah mengonsumsi tiga pil obat tidur. Tangan gadis itu mengucek kedua matanya bersamaan dengan suara pintu UKS terbuka. Lengkara langsung mendudukkan tubuhnya di atas kasur.
Tirai itu tersibak.
"Hai, Cantik." Sekala muncul dari balik tirai. Laki-laki itu terlihat membawa tasnya dan juga tas Lengkara.
Lengkara tersenyum tipis. "Jam berapa sekarang?"
"Udah bel pulang dari satu jam yang lalu," jawab Sekala sambil menaruh tas Lengkara di brankar.
"Lo tidur kayak orang mati."
Lengkara terkekeh pelan. Ia meraba kepalanya dan mendapati luka di dahinya sudah dibalut plester. Gadis itu tersenyum tipis.
"Makasih udah obatin luka gue dan mindahin gue ke sini, Kal," ucap Lengkara tulus.
Sekala terdiam sejenak, dan balik menatap Lengkara, sebelum akhirnya mengangguk pelan. "Iya, sama-sama," balasnya sambil tersenyum tipis.
"Oh, iya!" Sekala mengeluarkan satu botol obat berisi pil tidur dari dalam tas, lalu menyodorkannya ke arah Lengkara. "Lo rutin minum obat tidur?"
Lengkara menggeleng cepat. "Gue gak sering minum, kok. Gue minum kalo lagi butuh doang."
Ia segera mengambil alih botol obat itu dan langsung memasukkannya ke dalam tas. "Pulang, yuk, Kal!" ajak Lengkara, berusaha mengalihkan topik sebelumnya.
Sekala terdiam sejenak, menatap dalam Lengkara, sebelum akhirnya mengangguk. "Yok! Udah bisa jalan? Atau mau gue gendong?"
Lengkara tertawa pelan. "Gue tidur doang kali, bukan pingsan." Ia turun dari brankar, merapikan pakaiannya lalu mengajak Sekala segera pulang.
Suara pintu UKS yang ditutup terdengar, menandakan bahwa Lengkara dan Sekala sudah keluar dari ruangan itu. Tirai dari bilik sebelah tiba-tiba disibak, menampilkan sosok Masnaka yang sedari tadi sudah berada di sana.
『••✎••』
"Ka."
Panggilan seseorang membuat langkah Masnaka yang baru saja keluar dari ruang UKS terhenti. Terlihat seorang Geo tengah bersandar di dinding sebelah pintu UKS sambil bersedekap dada. Mata laki-laki itu menelisik tajam Masnaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
01.00
Teen Fiction"𝙷𝚞𝚓𝚊𝚗 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚝𝚞𝚛𝚞𝚗." -𝓐𝓶𝓮𝔂𝓼𝓲𝓪𝓪, 01.00 ••• "Kematian yang mencintai kehidupan." - 01.00 ••• "Akan aku jadikan kamu tokoh terfavorit dalam hidupku." - Lengkara Putri Langit ••• "Kamu adalah...