10.30

124K 17.6K 3.4K
                                    

Hai, Vren!

Yuk vote dulu sebelum baca🤗💕

Jangan lupa follow akun ini, bakalan banyak part yang di private!!!

Absen jam berapa kamu baca part ini❤️

"Selamat ulang tahun Kara," ucap Prima lembut sambil mencium puncak kepala Lengkara yang tengah duduk di kursinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat ulang tahun Kara," ucap Prima lembut sambil mencium puncak kepala Lengkara yang tengah duduk di kursinya.

Lengkara baru saja meniup lilin di atas kue ulang tahun yang Prima buatkan khusus untuknya.

"Makasih Prima, makasih Deo Geo," ucap Lengkara. Gadis itu tersenyum lebar sambil menatap Prima dan Kembar secara bergantian.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak setengah jam yang lalu. Namun, para sahabat itu masih anteng duduk di dalam kelas sambil menikmati kue ulang tahun buatan Prima.

Mereka terus saja bermain dan bercerita hingga tanpa sadar waktu berlalu begitu saja.

"Kado dari kita lo buka kalo udah di rumah aja ya," ujar Prima, mengingat hari sudah mulai gelap. Lengkara tersenyum tipis sebelum akhirnya mengangguk pelan.

Ada sirat kesedihan di wajah gadis itu, Prima dan Kembar tentu sudah menyadarinya sejak tadi. Yang mereka bisa lakukan hanyalah membuat Lengkara lupa dengan Masnaka, walaupun mereka tahu itu hal yang mustahil.

Keempatnya kini berdiri di halaman parkir sekolah.

"Kar, gue ama Deo duluan ya," ucap Prima begitu sudah duduk di jok motor Deo.

"Hati-hati yaa. Deo lo jangan ngebut!" peringat Lengkara berhubung hujan gerimis baru saja berhenti setelah cukup membasahi jalanan kala itu.

Setelahnya, motor Deo meninggalkan parkiran sekolah begitu saja, meninggalkan Lengkara dengan Geo berdua di sana.

"Ayo ke mobil," ajak Geo. Lengkara terlihat melamun sejenak sebelum akhirnya mengiyakan ajakan Geo.

Lengkara berjalan setengah meter di belakang Geo, gadis itu terlihat menengok ke sana ke mari.

"Masuk, Kar." Geo membukakan pintu untuk Lengkara. Lengkara yang menyadari itu langsung mendengus geli.

"Gue bisa kali Ge, buka sendiri," ucap gadis itu lalu masuk ke dalam mobil Geo.

Keduanya kini sudah duduk di dalam mobil, saat sampai di gerbang sekolah Geo melambatkan laju mobilnya lalu menghentikannya.

"Lo nyari apa sih, Kar?" tanya Geo langsung. Lengkara yang saat itu tengah melihat ke arah belakang langsung menoleh ke arah Geo.

Gadis itu tersenyum tipis, lalu menggelengkan kepalanya pelan. "Gue gak nyari siapa-siapa."

Geo menghela napas pelan. "Naka masih di rumah sakit." Lelaki itu kembali melajukan mobilnya meninggalkan halaman sekolah.

"Gue gak nyari dia," sangkal Lengkara.

Geo hanya diam mendengar ucapan Lengkara, ia tak ingin terlalu banyak basa-basi.

01.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang