06.00

158K 22.8K 9K
                                    

Hai, Vren!

Jangan lupa vote dan komen🤗💕

Absen jam berapa kamu baca part ini❤️

Absen jam berapa kamu baca part ini❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa menit yang lalu.

"KAK, STOOOP!" Teriakan Lengkara membuat Aslan tanpa pikir panjang langsung menginjak rem mobilnya.

Lelaki itu langsung menatap tajam adik yang duduk di sebelahnya itu. "Kenapa?!"

"Tunggu gue di sini, jangan ke mana-mana," pinta Lengkara lalu langsung turun menginggalkan Aslan sendirian di dalam mobil.

"Tunggu, Kar!" teriak Aslan namun Lengkara sudah jauh berlari menjauhi mobil.

Aslan menghela napas panjang, lelaki itu memilih menunggu Lengkara di dalam mobil, ia yakin adiknya itu tidak akan berbuat yang aneh-aneh.

Tadi keduanya sedang berkeliling pelabuhan untuk menikmati pemandangan indah laut malam. Atau lebih tepatnya mereka berdua sedang kabur saat Sonya, Nilam, dan Erik sedang mengadakan acara ulang tahun Sonya di rumah mereka itu.

Lengkara menghentikan langkahnya beberapa meter di belakang seorang lelaki yang sepertinya ia kenal.

Saat di atas mobil tadi matanya tak sengaja melihat seorang lelaki berdiri di samping jembatan, gadis itu spontan menyuruh Aslan menghentikan laju mobilnya saat tak sengaja melihat motor yang berada di dekat lelaki itu, motor itu adalah motor Masnaka.

Lengkara perlahan melangkahkan kakinya setelah benar-benar memastikan bahwa lelaki di hadapannya adalah Masnaka. Namun suara isakan yang terdengar di pendengaran gadis itu membuat langkah kakinya kembali terhenti.

Gadis itu mengerutkan keningnya, terlebih saat tiba-tiba Masnaka memanggil nama lengkapnya.

Lengkara Putri Langit.

Lengkara mengusap pelan punggung Masnaka, sementara laki-laki itu melingkarkan lengannya ke pinggang Lengkara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lengkara mengusap pelan punggung Masnaka, sementara laki-laki itu melingkarkan lengannya ke pinggang Lengkara.

"Jangan kasih tau siapa-siapa kalau gue nangis gini," gumam Masnaka tak melepas pelukannya, ia masih nyaman memeluk Lengkara.

01.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang