Hai, Vren!
Jangan lupa vote dan komen🤗💕
Absen jam berapa kamu baca part ini❤️
Beberapa menit yang lalu.
"KAK, STOOOP!" Teriakan Lengkara membuat Aslan tanpa pikir panjang langsung menginjak rem mobilnya.
Lelaki itu langsung menatap tajam adik yang duduk di sebelahnya itu. "Kenapa?!"
"Tunggu gue di sini, jangan ke mana-mana," pinta Lengkara lalu langsung turun menginggalkan Aslan sendirian di dalam mobil.
"Tunggu, Kar!" teriak Aslan namun Lengkara sudah jauh berlari menjauhi mobil.
Aslan menghela napas panjang, lelaki itu memilih menunggu Lengkara di dalam mobil, ia yakin adiknya itu tidak akan berbuat yang aneh-aneh.
Tadi keduanya sedang berkeliling pelabuhan untuk menikmati pemandangan indah laut malam. Atau lebih tepatnya mereka berdua sedang kabur saat Sonya, Nilam, dan Erik sedang mengadakan acara ulang tahun Sonya di rumah mereka itu.
Lengkara menghentikan langkahnya beberapa meter di belakang seorang lelaki yang sepertinya ia kenal.
Saat di atas mobil tadi matanya tak sengaja melihat seorang lelaki berdiri di samping jembatan, gadis itu spontan menyuruh Aslan menghentikan laju mobilnya saat tak sengaja melihat motor yang berada di dekat lelaki itu, motor itu adalah motor Masnaka.
Lengkara perlahan melangkahkan kakinya setelah benar-benar memastikan bahwa lelaki di hadapannya adalah Masnaka. Namun suara isakan yang terdengar di pendengaran gadis itu membuat langkah kakinya kembali terhenti.
Gadis itu mengerutkan keningnya, terlebih saat tiba-tiba Masnaka memanggil nama lengkapnya.
Lengkara Putri Langit.
Lengkara mengusap pelan punggung Masnaka, sementara laki-laki itu melingkarkan lengannya ke pinggang Lengkara.
"Jangan kasih tau siapa-siapa kalau gue nangis gini," gumam Masnaka tak melepas pelukannya, ia masih nyaman memeluk Lengkara.
KAMU SEDANG MEMBACA
01.00
Teen Fiction"𝙷𝚞𝚓𝚊𝚗 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚝𝚞𝚛𝚞𝚗." -𝓐𝓶𝓮𝔂𝓼𝓲𝓪𝓪, 01.00 ••• "Kematian yang mencintai kehidupan." - 01.00 ••• "Akan aku jadikan kamu tokoh terfavorit dalam hidupku." - Lengkara Putri Langit ••• "Kamu adalah...